Mohon tunggu...
Miftach Salim
Miftach Salim Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Content Writer, A Student, Coffee addicted

Mahasiswa biasa di salah satu kampus negeri di Surabaya. Menulis untuk berbagi ide, Twitter : @miftachsalim IG : https://www.instagram.com/miftachsalim/ for Bussiness : Miftachsalimppns@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Followership Itu Apa?

1 Desember 2019   13:05 Diperbarui: 1 Desember 2019   13:09 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian Scene berganti pada dr. Mas Muhammad Nawar Arifin MBBS., MS(Orth)., CMIA. beliau mengisi materi followership dengan gaya khas melayu malaysian karena beliau adalah orang malaysia. Agak lucu ketika orang malaysia berbicara.

Dr. Nawar membuka materi dengan sebuah kata - kata yang membuat semua orang tertuju. Dia awalnya berkontra dengan materi seminar ini . "Saya adalah seorang leader,Dari kecil saya sudah memimpin" Kata beliau. Dia menceritakan tentang masa kecilnya yang penuh percaya diri mencari ilmu setinggi - tingginya dan menjadi leader meskipun tidak punya follower. dia bersikukuh ingin berfikir sebagai leader secara ekstrem. Ekstrem leadership artinya dia memimpin dirinya sendiri.

Dr. Nawar memiliki pemikiran bahwa yang penting itu bukan Followership atau leadership tapi common purposenya. Setiap manusia memiliki 2 peran ini follower dan leader. tidak ada leader yg benar-benar sejati dan seterusnya. tapi yang penting tujuan kamu.
Kamu ngapain datang kesini?

kamu ngapain kuliah?

kamu ngapain berorganisasi?

itulah yang paling penting. akan sangat berbahaya orang yang tak punya tujuan. ibarat berkendara maka ia akan kesana kemari dan membahayakan pengendara lain. Followership maupun  leadership ini hanyalah proses untuk mencapai tujuan kamu tadi. dan harus ada keseimbangan disini antara followership dan leadership.

Kemudian Scene berlanjut lagi ke pemateri ke tiga yaitu prof. Daniel M. Rosyid.

Panel presentasi dibuka dan tercetak tulisan yang membuat gairah keingintahuan memuncak. " Urgensi pendidikan followership dalam kehidupan berbangsa dan bernegara" kata kata yang tercetak.

Slide pertama berbicara tentang " krisis kepemimpinan". Indonesia memang sedang mengalami krisis kepemimpinan. Hal ini ditandai dengan adanya akselerasi jabatan, adanya dinasti Politik, dan Jabatan yang lebih dari 2 periode. Sekolah bertanggungjawab akan hal ini karena sekolah justru mencetak orang untuk menjadi bawahan, buruh, dan karyawan. Sekolah jarang mengajarkan tentang konsep kepemimpinan.

Selama ini anak - anak yang belajar di sekolah hanya mengandalkan text book dan powerpoint. Pembelajaran ini adalah pembelajaran 2 Dimensi. dan pembelajaran 2 dimensi ini miskin akan pengalaman. Beda dengan pengalaman 3 Dimensi yang kaya akan pengalaman. Sekolah jarang mengandalkan praktek - praktek secara langsung di lapangan. 

Kemudian saya mencatat bahwa pengembangan followership dapat dilakukan dengan cara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun