Mohon tunggu...
Mila Sebmi
Mila Sebmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nothing is impossible unless Allah wills

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenakalan Remaja: Perspektif Konseptual dalam Pembentukan Perilaku Sosial

21 Desember 2024   22:37 Diperbarui: 22 Desember 2024   06:42 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada masa remaja, pengaruh teman sebaya menjadi sangat besar. Remaja lebih cenderung terlibat dalam kenakalan ketika mereka berada dalam kelompok yang mendukung perilaku menyimpang, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, atau terlibat dalam kekerasan. Proses pembelajaran melalui teman sebaya ini menguatkan teori diferensial asosiasi, di mana remaja yang berada dalam kelompok dengan norma yang menyimpang lebih cenderung untuk mengikuti perilaku tersebut.

3. Kondisi Sosial dan Ekonomi

Lingkungan sosial dan ekonomi juga berperan besar dalam pembentukan perilaku kenakalan remaja. Remaja yang tumbuh dalam keluarga miskin atau di lingkungan dengan tingkat kriminalitas tinggi lebih rentan terlibat dalam kenakalan. Ketika remaja merasa terhambat dalam mencapai tujuan atau impian mereka karena keterbatasan ekonomi atau akses, mereka cenderung mencari alternatif lain yang bisa memberikan mereka rasa puas atau pengakuan, seperti terlibat dalam perbuatan kriminal atau perilaku anti-sosial.

4. Peran Media Massa dan Teknologi

Di era digital saat ini, media massa dan teknologi, seperti media sosial dan internet, memainkan peran besar dalam membentuk perilaku remaja. Konten yang mengandung kekerasan, pornografi, atau perilaku merusak lainnya dapat dengan mudah diakses oleh remaja. Tidak hanya itu, media sosial juga memperburuk perbandingan sosial yang dapat menyebabkan remaja merasa rendah diri atau terisolasi, yang sering kali memicu mereka untuk terlibat dalam perilaku kenakalan sebagai cara untuk mengatasi tekanan tersebut.

Kenakalan Remaja: Sebuah Komunikasi Sosial

Kenakalan remaja, dari sudut pandang konseptual, bukan hanya perilaku yang perlu dihukum atau ditekan, tetapi juga harus dipahami sebagai bentuk komunikasi sosial. Kenakalan remaja sering kali mencerminkan ketidakpuasan terhadap struktur sosial yang ada, termasuk ketidakadilan sosial dan ekonomi yang mereka alami. Sebagai bentuk protes terhadap norma sosial yang tidak relevan dengan kehidupan mereka, kenakalan menjadi cara bagi remaja untuk menyampaikan ketidakpuasan atau perasaan terpinggirkan mereka.

Dalam beberapa kasus, kenakalan remaja juga dapat dilihat sebagai bagian dari pencarian identitas diri mereka. Remaja pada umumnya sedang berada dalam fase perkembangan yang penuh dengan kebingungannya dalam mencari siapa diri mereka dan apa peran mereka dalam masyarakat. Melalui eksperimen dengan berbagai peran sosial, mereka terkadang melakukan tindakan yang dianggap menyimpang oleh masyarakat, sebagai bagian dari upaya mereka untuk memahami siapa diri mereka.

Kesimpulan

Kenakalan remaja adalah fenomena sosial yang kompleks dan memiliki banyak dimensi. Dari perspektif konseptual, kita bisa melihat bahwa kenakalan remaja bukan hanya masalah perilaku individu yang buruk, tetapi juga hasil dari interaksi yang lebih luas antara remaja dengan struktur sosial, norma, nilai budaya, serta proses psikososial yang dialami selama masa perkembangan mereka. Kenakalan remaja sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ketidaksetaraan sosial, kondisi keluarga, pengaruh teman sebaya, serta media massa dan teknologi.

Untuk mengatasi masalah ini, kita tidak hanya perlu mengatasi perilaku menyimpang itu sendiri, tetapi juga harus memperbaiki kondisi sosial yang menciptakan peluang bagi perilaku menyimpang tersebut berkembang. Solusi yang holistik diperlukan, yang melibatkan pendekatan dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, masyarakat, serta pemerintah. Upaya untuk mencegah kenakalan remaja harus dimulai dari keluarga sebagai lingkungan pertama tempat remaja belajar tentang nilai-nilai sosial yang berlaku. Orang tua perlu memberikan perhatian lebih terhadap perkembangan psikologis dan sosial anak-anak mereka, serta mengedukasi mereka mengenai konsekuensi dari perilaku menyimpang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun