Heii perkenalkan nama aku Mila Novianti, keluarga dan teman-teman dekat biasanya manggil aku Miming (entah dari mana nama itu berasal -___-).
Aku terlahir sebagai anggota terakhir di keluarga ku, dan pasti temen-temen paham yang bontot selalu di jadikan bahan kecengan di keluarga, and it’s
true. Orang tua ku memiliki suku yang berbeda, Bapak ku bersuku Madura dan Ibu ku bersuku Banjar (suku asli kalimantan selatan) dan aku sering
dibilang orang chinese -___- padahal aku ga ada keturunan tionghoa sama sekali, jadi sebagian teman-teman sering manggil aku cici, cece, dan meme,
sudah sering di klarifikasi tapi masih ada aja yang manggil begitu, mungkin ini emang didukung sama mata ku yang sipit dan emang kebetulan aku
pacaran sama orang chinese(lupakan).
Aku lahir di Samarinda 21 tahun yang lalu, dan masa kecilku aku habiskan di kota Surabaya selama lima tahun dan akhirnya kembali ke kota pesut ini,
Samarinda. Sekarang aku kuliah di program studi Ilmu Komunikasi semester 6 di Universitas Mulawarman. Sebenarnya sih pengen kuliah di Unpad
dengan program studi yang sama, tapi apa lah daya ibu suka ngancem kalo kuliah di luar kota mending ga usah kuliah aja, dan terpaksa harus aku turutin
dan menanam pikiran kalo semua Universitas itu bagus tergantung kitanya aja kuliahnya mau serius atau cuma mau keren-kerenan doang.
Disini aku bakal menceritakan hobby ku yang gemar membaca puisi dan mendengarkan musik,terlebih dahulu aku bakal ceritakan mengapa aku sangat
menyukai puisi? dan puisi-puisi apa saja yang aku sukai?. Awalnya aku tidak tertarik sama sekali tentang puisi, menurutku puisi itu norak, membosankan,
pokoknya tidak ada hal yang menarik tentang “puisi”. Tertarikan ku terhadap puisi di mulai dengan aku melihat video musikalisasi puisi yang di bacakan
oleh Egha Latoya salah satu penyanyi dari Republik Cinta Management milik Ahmad Dani, Egha membawakan musikalisasi puisi yang berjudul Semoga
Tidak Kamu lagi milik Zarry Hendrik. Seperti ini lah isi dari puisi milik Zarry Hendrik yang berjudul Semoga Tidak Kamu Lagi.
Semoga Tidak Kamu lagi
By Zarry Hendrik
Ada rasa sedih saat melihatmu bahagia
Bukan karna aku tidak ingin melihat kamu bahagia
Melainkan karna bukan aku yang membahagiakanmu
Itu menyakitkan,
Seperti pukulan yang sebenarnya ingin buatku tersadar
Mungkin ini waktu untuk aku terpuruk
Supaya aku dapat melihat Tuhan memakaikan
Kenangang ini untuk buatku dipenuhi kesiapan
Sehingga doa dapat melahirkan semangat
Dan kemudian buatku bangkit
Namun ketahuilah sebelum aku sudah tak
Lagi mencintaimu
Ini darahku mengalir membawa bayang-bayangmu
Mengelilingi tubuhku
Dan jantungku berdenting demi kau
Menari-nari dipikiranku
Ada satu hal yang sampai hari ini masih
Membuat aku bangga menjadi aku
Yaitu karena aku mampu terima kamu apa adanya
Aku meminta ampun kepada Tuhan
Sebab aku pernah berharap kalau suatu saat
Ketika angin menghempasku hilang
Dari daya ingatmu
Aku ingin tidak lagi menginjak bumi
Sebab hidup terasa bagaikan
Dinding yang dingin
Aku harus menjadi paku
Kamu yang bagaikan lukisan
Dan cinta itu palunya
Memukul aku, memukul aku
Dan memukul aku
Sampai aku benar-benar
Menancap kuat
Pada akhirnya,
Semoga tidak kamu lagi
Yang aku lihat sebagai
Satu-satunya cahaya
Di dalam pejamku sebelum pulas
Seperti itu lah larik puisi yang membuat aku jatuh cinta dengan puisi. Kegilaan ku terhadap puisi semakin bertambah ketika aku bertemu dengan teman sekelas
ku, nama nya Annisa Maharani atau yang sering dipanggil Choky. Dia sering sekali memberikan puisi-puisi dari penyair Indonesia yang bagus kepada ku, dan
kita emang sama-sama menyukai puisi, sampai akhirnya Choky dan teman-temannya mendirikan komunitas bagi para pecinta puisi, nama komunitasnya
“Malam Puisi” yang dimana teman-teman bisa hadir di malam puisi tersebut untuk membacakan puisi hasil karyanya atau pun hasil karya penyair favoritenya.
Dari situ aku sering coba membuat puisi, ada beberapa puisi yang berhasil aku tulis, tapi menurut aku tulisanku tidak begitu indah jadi untuk mempublish nya
kurasa belum saat nya hehehee, biarkan puisi hasil karya ku tersebut sebagai koleksi pribadi ku saja.
Mengapa aku menyukai puisi? Itu pertanyaan yang sulit menurutku, aku sendiri pun ga tau mengapa aku menyukai puisi, yang aku tau puisi itu seni yang sangat
indah, indah dengan lirik-liriknya yang mampu menyisir setiap orang yang membacanya, dan yang membuat aku lebih suka lagi adalah aku bisa
mengungkapkan perasaan melalui kata-kata yang indah yaitu dengan menulis puisi. Sampai saat ini penyair yang aku kagumi adalah Zarry Hendrik dan Sapardi
Djoko Damono. Buat teman-teman yang juga menyukai puisi bisa di cari buku-buku atau artikel-artikel puisi dari Zarry Hendrik dan Sapardi Djoko Damono,
dijamin pasti dapat menyihir dan mengobrak-abrik perasaan teman-teman yang membacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H