Keindahan dan kelestarian lingkungan merupakan sebuah keniscayaan dan didambakan oleh sebagian orang yang hidup di desa maupun di perkotaan. Hidup aman, sejuk, dan asri menjadi keinginan yang harus dapat diwujudkan.
Karena dengan lingkungan tersebut dapat memberikan energi positif serta memberikan pengaruh yang baik bagi keberlangsungan hidup manusia dan juga makhluk lainnya.
Terdapatnya keseimbangan ekosistem lingkungan yang baik antara manusia dan lingkungan, berdampak baik pula kepada masyarakat. Dengan begitu kelestarian lingkungan akan tercipta dan terhindar dari penyakit, bencana alam, dan pencemaran lingkungan.
Sayangnya kesadaran masyarakat terkait kebersihan lingkungan masih sangat rendah. Hal ini dilihat dari banyaknya limbah sampah yang kerap didapati diberbagai tempat, seperti di pinggir jalan utama tempat melintasnya masyarakat dalam beraktivitas, di lingkungan sekolah, stasiun,terminal, dan pasar. Bahkan tak jarang penumpukan sampah terlihat di sungai dan kali sehingga mengakibatkan saluran air menjadi tersumbat pada akhirnya bencana banjir tak terelakkan.
Tentu saja yang menjadi pemicu utamanya adalah minimnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya, membuang sampah bukan pada tempatnya mengakibatkan menumpuknya sampah dan menimbulkan bau busuk, pencemaran udara, juga mendatangkan bibit penyakit lainnya.
Fenomena penumpukkan sampah ini tak jarang terekam di media sosial sehingga menjadi viral, yang kemudian menggerakan sekelompok anak-anak muda di Bandung yang bernama pandawara group untuk membuat aksi solidaritas lingkungan mengajak seluruh masyarakat menjadi volunteer untuk membersihkan lingkungan yang tercemar dari sampah.
Dikutip dari kompas.com bahwa setiap harinya manusia menghasilkan sekirar 2,01 milyar ton sampah dan kemungkinan bertambah menjadi 3,40 milyar ton pada 2050. Tentu saja sampah itu dibuang ketempat pembuangan yang masih merupakan bemi kita. Semakin banyak sampah artinya semakin luas daerah yang ditempati dan dicemarinya yang menimbulkan degradasi (penyusutan lingkungan).
Sebagaimana fenomena di atas, yang memberikan kesan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan masih seringkali terabaikan. Beberapa aksi sosial, penyuluhan pentingnya hidup bersih dan sehat masih sekedar slogan dan teori belaka. bahkan kerusakan ekosistem lingkungan diakibatkan karena ulah dari manusianya itu sendiri, yaitu ketika mereka tidak peduli dengan pesan-pesan ilahi dalam berinteraksi dengan alam. (QS. Ar-Rum: 41)
Kepedulian lingkungan masyarakat tidak boleh terabaikan, hal ini karena menjadi hubungan kausal antara makhluk yang satu dengan makhluk yang lainnya, kesadaran akan adanya kepedulian lingkungan merupakan tanggung jawab moral manusia. Allah Swt mengingatkan manusia melalui utusan-Nya, “manusia mengasihani siapapun dan apapun yang ada di bumi, maka akan mengasihani yang ada di langit”.
Dalam kehidupan ini sejatinya manusia tidak mungkin terpisahkan dari lingkungan, karena manusia adalah bagian dari lingkungan itu sendiri. Ketia kesadaran lingkungan terabaikan yang pada akhirnya lingkungan menjadi rusak, maka akan menyebabkan kerusakan sistem lainnya.
Seorang ulama ahli tafsir yang terkenal dengan kitab tafsirnya Al-Mizan mengatakan, bahwa alam semesta ini bagaikan tubuh manusia yang satu sama lain memiliki keterkaitan. Manusia dengan alam atau lingkungan juga sama, dua hal ini saling berkaitan bagaikan organ-organ tubuh yang saling bergantung.
Jika alam atau lingkungan rusak, manusia juga akan merasakan dampak kerusakannya. Dengan kesadaran seperti itulah sejatinya manusia bisa mengendalikan hawa nafsu untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan mengorbankan lingkungan.
Dengan demikian, sebagai masyarakat yang baik dan juga sebagai muslim harus lebih bertanggung jawab lagi terhadap lingkungan. lingkungan adalah cerminan dari sikap kita.
Jika kita memperlakukan lingkungan dengan ramah maka lingkungan pun akan memberikan banyak kebaikan kepada manusia. Semoga segala aktivitas yang kita lakukan memberikan dampak kebaikan bagi kelestarian lingkungan, rahmat bagi seluruh alam. Baik hatiku, ramah sikapku, ridho Allah tujuanku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H