Dari yang awlnya dia selalu ceria dan menggunakan uang tnpa melihat kebutuhan, bermain sana sini tanpa memikirkan masa depan , dan sekarang dia dipaksa untuk dewasa karena keadaan.
Keadaan ekonomi keluarga yang harus benar benar serba hemat. Karena dilihat lagi dari penghasilan Bapak Sari yang pas-pas an. Bapak sari merupakan satu satunya tulang punggung keluarga setelah ibunya lama tidak bekerja semenjak hamil adiknya.
Bapak Sari berkerja keras membanting tulang demi mencukupi kehidupan keluarga.
Dia sering menjadi tempat curhat bagi bapak dan ibunya. Tempat curhat perihal keuangan keluarga ataupun permasalahan lainnya.
Dari situlah pikiran Sari mulai meradang memikirkan apa yang dipikirkan oleh orang tuanya. Sari sangat ingin sekali untuk membantu kedua orang tuanya, tetapi keadaan Sari saat ini harus menjalankan sebuah kewajiban yakni sebagai mahasiswa yang masih sulit untuk membagi waktunya.
Pikiran Sari saat itu berkata "Apakah aku salah mengambil langkah untuk berkuliah? " karena ia melihat semenjak dia berkuliah beban yang dirasakan oleh kedua orang tuanya semakin banyak dan berat.
Sari mulai memikirkan bagaimanapun ia harus bisa membantu meringankan bebam kedua orang tuanya.
Dengan berbagai macam cara ia lakukan untuk mendpatkan sepeser rupiah yang ya.. walaupun tidak banyak setidaknya bisa untuk menckupi kebutuhan dirinya sendiri agar tidak meminta kepasa orang tua.
Dalam suatu kehinangan malam Sari bergelut dengan pikirannya sendiri, "bagaimana jika ak tidak dapat melanjutkan perkuliahan? " "bagaimana jika ak harus tiba tiba keluar dari perkuliahan karena tidak adanya biaya lagi?"
Saat itu Sari benar benar merasa down dengan keadaannya.
Dia tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.