Mohon tunggu...
Mila Milu
Mila Milu Mohon Tunggu... -

berusaha semaksimal mungkin dan berdoa kepada allah\r\nNever Give Up ;)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Olimpiade Sebagai Wahana Memahami Budaya Antar Bangsa

18 Oktober 2013   18:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:21 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLIMPIADE SEBAGAI WAHANA MEMAHAMI BUDAYA ANTAR BANGSA

Assalamu’alaikum wr.wb.

Tanggal 12 oktober  lalu  adalah pertemuan matkul olimpisme yang kelima .Sebelum dosen datang seperti biasa kita sekelas tadarusan dulu yang di pimpin ketua kelas saya Hersa. Om Jay memulai kuliah kali ini dengan memberikan kami sebuah video klip dari girlband remaja yang saya juga baru pertama kali melihat yaitu “Bessara – malu tapi mau”. yapp personil dari girlband itu sebenarnya masih anak-anak namun mereka sudah terlihat sangat dewasa yang sudah mengerti cinta cintaan .hal ini sangat berbeda dengan saya sendiri di saat seumuran seperti mereka dulu.itulah hal yang seharusnya kita renungkan sebagai calon pendidik di masa mendatang .materi kuliah kali ini adalah ‘ OLIMPIADE SEBAGAI WAHANA MEMAHAMI BUDAYA ANTAR BANGSA’’

·Definisi dan filosofi budaya

Adalah suatu cara hidup dan nilai-nilai yang berkembang dan di miliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan di wariskan dari generasi ke generasi

Terbentuk dari banyak unsure  di antaranya :system agama , politik , adat istiadat , bahasa , perkakas ,pakaian , bangunan dan karya seni

·Manfaat memahami budaya bangsa

ØSumber pengetahuan yang begitu luas dalam tentang sebuah bangsa

ØMendorong munculnya upaya melestrikan budaya

ØMembangun saling pengertian , dan harmonisasi dalam kehidupan bersosial

ØSebagai langkah menuju perdamaian dunia

Dengan berbudaya , seharusnya masyarakat dunia hidup dalam damai dan harmonis

Fakta yang terjadi dalam lingkungan masyarakat kini :

·Dalam negeri (Indonesia)

Meningkatkan perilaku negative di antaranya :

ØKonflik antar suku ,dayak dengan Madura

ØKonflik antar supporter dan maniak sepak bola

ØKonflik antar kampong ,Jakarta ,NTB, Bali

ØKonflik antar organisassi massa , Betawi Rempug , FPI , Achmadiyah

ØKonflik antar rakyat dengan kebijakan pemerintah

ØKonflik antar pendukung pilkada antar pendukung partai politik

ØKonflik antar wakil rakyat di DPR

·Luar negeri (negara lain )

ØTunesia , Ben Ali

ØMesir

ØAfganistan, Taliban

ØPerang Palestina Israel di Gaza

MENGAPA ITU BISA TERJADI ?????

Pendapat sosiolog :kurangnya pemahaman terhadap budaya suatu bangsa dan menurunnya budayaa toleransi antar bangsa sebagai salah satu penyebab meluasnya konflik sosial di dunia .

Jacques  Rogge President of IOC

‘’our world today is in need of peace , tolerance and brotherhood’’

‘’The Values of Olympic games can deliver these to us’’

Salah satu tujuan gerakan olimpiade adalah perdamaian dunia

OLYMPISM = SPORT + CULTURE + EDUCATION

Penyelenggaraan olahraga multi even yang di selenggarakan secara berjenjang dan bermuara pada prestasi olimpiade , merupakan gerakan dunia yang di harapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat dunia terhadap budaya berbagai bangsa , yang pada akhirnya terbangun saling pengertian , toleransi dan perdamaian dunia .penyelenggaraan berbagai even olahraga berjenjang sebagai upaya sosialisasi dan pemahaman budaya seperti pertukaran pelajar .

Renungan….

Mungkin kita berbeda pandangan dan praktik budaya namun kita membutuhkan hal-hal yang sama :makanan , air dan udara . maka dengan saling memahami budaya akan menjembatani kesenjangan antar manusia .

Pertahankan dan lestarikan nilai-nilai luhur budaya Indonesia agar kita menjadi bangsa yan bermartabat , aman , makmur , dan sebagai penjaga perdamaian dunia .

Nah itulah tadi materi yang saya terima pada pertemuan kelima matkul olimpisme . Sekian dari saya wassalamu’alaikum wr.wb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun