Sebagian besar dari kita pasti merasakan hal yang sama. Menghabiskan waktu yang lebih lama di rumah bersama keluarga. Bagaimana tidak? Sebagian besar dari kita berangkat bekerja pagi bahkan dini hari, meninggalkan anak yang bahkan belum bangun pagi, lalu pulang kembali di sore atau malam hari, yang terkadang tidak sempat bermain dengan si buah hati.Â
Implementasi work from home ini membuat kita kembali merasakan keutuhan keluarga, menghabiskan banyak waktu bersama keluarga. Mendampingi anak belajar dan mengerjakan tugas sekolahnya, sambil bekerja.Â
Apakah ini semua berjalan mulus? Tentu tidak.Â
Beberapa rumah pasti merasakan kekacauan yang sama. Beberapa orang tua pasti merasakan konflik-konflik yang biasanya tidak mereka hadapi karena mereka biasanya menghabiskan waktu lebih banyak di kantor dibandingkan di rumah ketika hari kerja.
Kini, para orang tua menghabiskan waktu hampir 24/7 bersama anak-anak dirumah. Sebuah kebahagiaan baru yang muncul di tengah pandemi, tetapi juga masalah baru bagi sebagian orang tua. Dengan adanya beban kerja di rumah dan beban menghadapi anak lebih lama, tentu akan meningkatkan stress dan konflik dalam rumah.Â
Tetapi bila direnungi, ini adalah momentum bagi para orang tua untuk mengikat kembali kedekatan bersama anak, membangun kembali hubungan yang dijauhkan karena kesibukan kerja. Jangan sampai karena kondisi Work from Home ini, anak menjadi 'takut' atau tidak senang karena orang tua stress dan kondisi rumah menjadi tidak nyaman. Lantas, bagaimanakah parenting yang baik selama pandemi?
Anda pasti merasa pusing ketika di pagi hari menemukan anak anda bermain dan membuat rumah berantakan dengan mainannya, menumpahkan minuman, melempar barang-barang dan membuat lantai kotor. Anda pasti stress menghadapi situasi seperti ini setiap hari selama 24 jam. Apa yang harus dilakukan? Apakah harus bersikap tegas untuk mempertahankan aturan, ataukah harus bersikap lunak dan membiarkan anak nyaman dengan dunianya?
Pahami lebih dalam anak Anda.
Anak-anak terbiasa berkeliling dan berputar di lingkungan sekitar, bertemu dan bermain dengan teman-teman, menjelajah hal baru yang mereka suka. Tetapi dalam kondisi pandemi ini mereka dipaksa untuk hanya berada di dalam rumah bersama keluarga. Tentu ini bukanlah hal mudah. Anak-anak sering tidak tahu bagaimana cara mengatasi kegelisahan atau ketidakbahagiaan mereka, sehingga mereka mengomunikasikannya dengan menjadi lebih sensitif dan sulit.Â
Jika anda menemukan situasi buruk dan berantakan, pertama, ambil napas dalam-dalam agar Anda tidak kehilangan kesabaran kemudian tanggapilah dengan empati. Bebaskan anak anda dari pikiran negatif.Â
Mereka hanya tidak tahu apa yang mereka lakukan. Validasikan perasaan mereka. Tanyakan apa yang mereka rasakan, apa yang harus dilakukan agar membuatnya nyaman.Â
Mari kita analogikan ketika anak sedang sakit. Tentu kita akan lebih toleran dengan tangisan dan rengekannya karena merasa 'kasihan' dan berusaha membuatnya nyaman. Begitu pula kondisi saat pandemi, mereka mungkin sedang tidak baik-baik saja, tidak nyaman dengan keadaan.
Bermainlah Bersama.
Bersenang-senang dengan anak-anak Anda ketika Anda bisa.
Anda juga dapat membantu anak-anak mengurangi kecemasannya dengan bermain Bersama. Ikutlah bermain Bersama mereka, mendengarkan lagu Bersama, membuat permainan-permainan kecil, dan tertawa Bersama agar menambah keterikatan. Menghabiskan waktu Bersama akan mengurangi tekanan baik pada orang tua maupun pada anak dan membuat anak dan orang tua lebih terhubung. Hal yang tidak bisa kita dapatkan pada kondisi normal sebelum pandemi.
Jangan lupa bahagiakan diri sendiri.
Bertahan di tengah pandemi tentu tidak mudah bagi Sebagian besar orang. Beban sebagai orang tua tentu akan meningkat. Sebagai orang tua pasti memikirkan keselamatan dan perlindungan untuk keluarga dan anak-anak. Ditambah lagi karena semua orang berada dirumah, beban memikirkan menu makan ekstra, beban membereskan rumah tentu akan meningkat.Â
Beri Batasan yang jelas untuk anda dalam menata rencana harian, buat skala prioritas mana yang penting dan tidak penting. Beri waktu untuk diri anda sendiri untuk bersantai. Tidak semua hal harus anda lakukan sekarang.
Gunakan kesempatan Work from Home ini sebagai momentum terbaik untuk membangun ikatan yang kuat dengan keluarga. Belajarlah sebanyak-banyaknya ilmu parenting terbaik karena untuk saat ini, waktu terbanyak anak adalah Bersama kita. Jangan sampai ketika anak kita menghabiskan waktu lebih banyak dengan kita,  ternyata tidak menjadi lebih baik dibandingkan dengan mereka menghabiskan waktu bersama orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H