Mohon tunggu...
Mila Firdaus Yusuf
Mila Firdaus Yusuf Mohon Tunggu... -

just wanna share with the world by words...!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembuatan NISN Sebenarnya Dipungut Biaya Gak Sih?

12 Juli 2012   06:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:02 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini pendaftaran ulang bagi gadis kecil kami , Nayla, yang tahun ini naik ke kelas 2 SD. Berkas yang harus dibawa antara lain buku rapor yang sudah ditandatangani oleh orang tua murid, fotokopi Akte Kelahiran, plus uang Rp 25.000,- untuk biaya pembuatan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional ). Katanya sekolah gratis tapi kok masih ada pungutan ya..?

Sesampai di sekolah saya segera menyerahkan berkas- berkas yang diperlukan.Dan tak lupa saya pun menanyakan untuk apa uang sebesar Rp 25.000,-, karena menurut informasi yang saya dapatkan dari seorang teman yang berprofesi guru di daerah kelahiran saya , Sambas ,Kal- Bar sana, pembuatan NISN di daerah sama sekali tidak dipungut biaya sepeserpun.

Pihak sekolah menyatakan benar bahwa NISN itu gratis, cuma saat pengajuan di Dinas Pendidikan di Kabupaten dan Dinas UPT di Kecamatan pasti dimintai uang, dan jika orang tua siswa mengurus sendiri malah lebih mahal biayanya, sekitar 150 ribuan. Karena menghindari hal tersebut, pihak sekolah berinisiatif untuk mengakomodir pembuatan NISN secara kolektif.

Lalu saya menanyakan bagaimana dengan dana BOS ? Pihak sekolah menjawab bahwa dana BOS yang diterima sekolah tidak meliputi biaya pembuatan kartu NISN.

Ya..sutralah..saya pun pamit pulang setelah berbasa- basi sebentar dengan wali murid Nayla waktu di kelas 1 kemarin. Mungkin bagi saya atau anda uang 25 ribu rupiah itu sedikit, atau bahkan tak berarti apa- apa, tapi bagaimana dengan mereka, para siswa yang orang tuanya termasuk yang kurang dari segi ekonomi, janda miskin yang anaknya banyak, siswa yang hanya dibesarkan oleh nenek yang sakit- sakitan, anak pemulung, anak penarik becak..?

Hmm..pungli dan korupsi , kembar siam yang sulit dipisahkan yang akan selalu mencengkeram leher birokrasi di segala lini, termasuk dunia pendidikan negeri ini..!

Salam pungli...

Cikarang, 12 Juli '12

Mila Firdaus

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun