Mahasiswa PMM 88 UMM Kenalkan Aplikasi Redblossom untuk para petani
Oleh : PMM Kelompok 88 Gelombang 7 Universitas Muhammadiyah Malang
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yaitu kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang baik secara perorangan maupun berkelompok. Program yang dilakukan ini tentu memiliki tujuan untuk memberikan suatu manfaat kepada masyarakat sesuai peraturan dari Universitas Muhammadiyah Malang.
Salah satunya Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa dengan tema Bhaktimu Negeri ini dilakukan oleh Kelompok 88 Gelombang 7. Mahasiswa dari Teknik Industri yang beranggotakan 5 orang yaitu Milad Habiburrohman sebagai Ketua/ Koordinator dari Kelompok ini, dan 4 anggota lain yang bernama Biyan Satria Tabriez, M.Alfian Hidayat, Fais Hamzah Haekal, M.Rifky Fadly. Tentunya bimbingan dari Bapak Faris Rizal Andardi, ST., MT., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Pelaksanaan kegiatan PMM ini dilakukan selama kurun waktu sebulan, sedari tanggal 22 Agustus 2022 -- 22 September 2022. Tepatnya berlokasi di Desa Sumbersuko Kec. Dampit, Kab. Malang, Jawa Timur 65181.
Program PMM ini tentunya dapat berjalan karena DPPM. Karena setiap kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di UMM dikoordinasi oleh DPPM-UMM melalui pusat dan unitnya. DPPM-UMM itu sendiri adalah Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang yang merupakan gabungan antara Biro Penelitian dan Biro Pengabdian kepada Masyarakat dalam rangka mensinergikan hasil penelitian yang dapat ditindaklanjuti dengan pengabdian kepada masyarakat.
Negara kita Indonesia ini adalah Negara Agraris atau Negara pertanian, dimana mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani, salah satunya di Desa Sumbersuko ini yang banyak dari penduduknya masih bekerja sebagai petani. Di era saat ini, teknologi tentu memegang peran yang sangat penting dalam perkembangan potensi SDM, terutama dibidang pertanian.
Kelompok 88 yang diKoordinarori oleh Milad Habiburrohman ini saat melakukan survei kelapangan banyak masih banyak ditemui petani yang tidak paham dengan teknologi. Bisa dikatakan masih rendah atau masih terbatasnya informasi dan pengetahuan teknologi dari para petani tentang proses bercocok tanam yang tepat. Untuk itu Kelompok 88 kenalkan Aplikasi Redblossom untuk Petani.
Mahasiswa PMM 88 UMM perkenalkan Aplikasi Redblossom untuk Petani  guna mengetahui cara bercocok tanam dengan benar dan efisien serta mengetahui masa panen dengan waktu yang tepat . Waktu panen tentu sangat dinanti oleh para petani, karena bagian itu sangat penting sekali adanya pemeliharaan tanaman dimasa tanam. Minimnya informasi menjadi kendala tersendiri bagi para petani dalam menangani masalah yang sering terjadi saat  proses bercocok tanam. Oleh karena itu Kelompok 88 mengenalkan aplikasi ini dan mendampingi para petani serta mengajarkan bagaimana cara atau langkah-langkah menggunakan aplikasi Redblossom dengan benar, yang harapannya aplikasi ini dapat membantu semua orang atau para petani untuk mengetahui cara bercocok tanam  yang benar dan efisien.
Aplikasi Red Blossom ini mampu mempermudah dalam menghitung perkiraan umur dari tanaman, perkiraan kapan waktu pemupukan, pengairan, penyiangan dan pemanenan. Aplikasi ini juga dapat mengingatkan setiap kali datang masa itu. Hasil perkiraan tentunya dapat dilihat hanya dalam hitungan detik dan dapat digunakan kapan dan dimana saja. Didalam aplikasi ini terdapat 4 macam hasil panen yang dapat dihitung yaitu cabe, jagung, gula, dan padi.
Bisa dilihat dari gambar diatas, Kelompok 88 memberikan pendampingan yang menjelaskan mulai dari apa itu aplikasi RedBlossom, fungsi, dan cara penggunaan aplikasi ini secara langsung guna petani bisa mengerti dengan jelas cara penggunaan aplikasi ini. Oleh karena itu bisa mempermudah para petani untuk mengetahui dengan pasti masa panen dari tanaman mereka.
Program ini disambut dengan baik oleh para petani di Desa Sumbersuko, dengan harapan dapat  membantu permasalahan yang dihadapi dan sering dikeluhkan oleh para petani. Kelompok 88 yang diketuai oleh Milad Habiburrohman ini sangat mengharapkan pembuatan aplikasi Redblossom ini bisa membuat para petani Desa Sumbersuko semakin maju untuk meningkatkan wawasan dan paham dengan teknologi yang semakin jaman akan semakin maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H