Semarang (25/07/21) Kondisi pandemi yang tak kunjung usai mengakibatkan berbagai permasalahan yang harus kita hadapi. Dari sisi ekonomi, banyak yang mengalami kerugian finansial akibat penurunan pemasukan, pengurangan jam kerja dan bahkan kehilangan pekerjaan. Dari sisi sosial pun berubah drastis, dari yang mulanya bisa bertegur sapa dijalan, menjalin keakraban secara langsung ataupun melakukan aktivitas bersama di luar rumah, sekarang menjadi sesuatu yang sangat kita rindukan. Tak hanya itu, masalah penting yang terkadang kita lupa adalah bahwa pandemi ini dapat berdampak pada perubahan mental, yang mana setiap orang mempunyai kondisi emosional yang berbeda-beda. Tidak semua orang bisa meregulasi dirinya secara baik, terlebih di keadaan yang tidak terduga seperti ini.Â
Salah satu masalah kesehatan mental  yang seringkali muncul di tengah masyarakat selama pandemi covid-19 adalah terkait dengan "Kecemasan". Pada dasarnya, cemas merupakan reaksi yang terjadi pada seseorang ketika dalam situasi bahaya. Ketika cemas itu ada dalam sebuah situasi, maka akan ada alarm dalam otak kita yang merespon situasi bahaya tersebut dan mengharuskan tubuh kita untuk segera meresponnya, baik dengan menghindar, bertahan atau melawannya. Namun, di situsi yang serba sulit ini, bagaimana jika perasaan cemas itu seringkali muncul hingga mengganggu aktivitas kita sehari-hari? Apakah itu wajar atau termasuk dalam masalah kesehatan jiwa? dan bagaimana cara untuk mengatasinya?
Melihat problematika tersebut, Mila Asmiya (22) salah satu Mahasiswa Universitas Diponegoro dari Fakultas Psikologi yang sedang melaksanakan KKN di RW XV, Kelurahan Sendang Mulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang memberikan edukasi bertajuk "Psikoedukasi: Mengatasi Kecemasan Psikologis akibat Pandemi Covid-19". Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui grup Whatsapp, mengingat kasus covid-19 di daerah tersebut cukup tinggi. Penyampaian psikoedukasi ini berbentuk satu video penjelasan materi yang berdurasi 10.44 menit yang di share melalui link google drive. Â
Selain itu, Mila juga membagikan satu video animasi menarik berisikan tips sederhana bagaimana cara mengatasi kecemasan berlebihan ditengah wabah covid-19, dengan durasi yang lebih singkat. Hal ini dilakukan agar lebih mudah di pahami dan masyarakat secara mandiri dapat mengelola rasa cemasnya dan tahu bagaimana mengimplementasikannya apabila mengalami hal serupa.
Meskipun dilakukan secara daring, warga terlihat sangat aktif dan antusias dalam mengikuti program ini. Mereka aktif bertanya dan memberikan tanggapan dan opini mereka sebagai bahan diskusi bersama. Salah satu pertanyaan menarik disampaikan oleh Bu Sri Werdiningsih, pertanyaannya adalah "Kita semua merasakan bahwa dimasa pandemi ini rasa cemas muncul di bidang kesehatan dan perekonomian. Hobi, salah satu kegiatan alternatif untuk menghilangkan rasa cemas hingga rileks. Tapi gimana kalo kita yang cemas, ingin melakukan suatu hobi, namun hobi tersebut harus mengeluarkan uang. Karna tidak semua hobi tanpa biaya. Sedangkan salah satu kecemasan kita di bidang perekonomian". Sangat menarik! karena terkait pula dengan permasalahan ekonomi, sangat banyak yang mungkin mengalaminya.
Jadi memang benar jika semua hobi yang kita senangi tidak semua tanpa biaya. Namun, menurut Mila, kita bisa cari alternatif lain. Kita bisa menyesuaikan aktivitas yang akan kita lakukan sesuai kondisi di rumah. Kita coba untuk mengendalikan sesuatu yang bisa kita kontrol, salah satunya dengan melakukan atau mencari hobi yang sederhana dan minim biaya. Seperti mungkin menyiram tanaman, olahraga ringan, dan sebagainya. Membangun komunikasi dan hubungan positif dengan orang-orang terdekat pun bisa menjadi sarana rileks. Tidak apa-apa untuk sementara ini kita mengurangi/tidak melakukan hobi yang agak menguras kantong, kita tau apa yang kita hadapi ini tidak mudah, alangkah lebih baiknya kita membuatnya lebih mudah. Selama kita bisa memanage rasa cemas itu, ia kira tidak apa-apa. Namun, apabila rasa cemas itu sudah sangat-sangat mengganggu, lebih baik untuk berkonsultasi kepada profesional.
Melihat pentingnya solusi dari keadaan tersebut, Mila juga membagikan beberapa layanan psikis sebagai bentuk bantuan psikologi akibat dampak dari covid-19 secara gratis, yang di dapatkan dari laman instagram @narasi.tv.Â
Penulis: Mila Asmiya Febriyanti