Berhasil dan berkembangnya suatu perusahaan merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan. Agar dapat mencapai tujuannya maka perusahaan harus dapat menjalankan strateginya dengan sebaik mungkin. Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah pemimpin. Karena baik atau buruknya kinerja yang dihasilkan oleh perusahaan adalah bagaimana pemimpin tersebut menjalankan tugasnya.
Untuk menjadi pemimpin yang baik dan berhasil bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Mereka harus memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang menjadi dasar seorang pemimpin yang baik. Salah satu ciri-ciri yang harus dipenuhi untuk menjadi pemimpin yang baik adalah loyalitas.
Loyalitas adalah suatu bentuk kesetiaan seseorang terhadap sesuatu. Loyalitas tidak dapat dibeli dengan uang dan untuk mendapatkan loyalitas seseorang bukanlah suatu hal yang mudah. Namun sebaliknya, untuk menghilangkan loyalitas seseorang merupakan hal yang tidak terlalu sulit bahkan dapat dikatakan mudah. Seorang pemimpin yang memiliki loyalitas akan lebih mendahulukan kepentingan perusahaannya daripada kepentingan lainnya yang tidak berhubungan dengan kepemimpinannya.
Loyalitas seorang pemimpin dibutuhkan oleh setiap perusahaan karena loyalitas dapat menjadi dorongan bagi pemimpin untuk memiliki wawasan yang luas dan dalam sehingga dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi perusahaannya, dapat mendorong pemimpin untuk memiliki kepribadian yang menarik, tidak mudah tersinggung dan terbuka menerima kritik dari orang lain, mendorong pemimpin untuk selalu setia dan taat dengan janji yang diucapkannya, supaya pemimpin memiliki emosi yang stabil dan terkendali, dan agar pemimpin selalu mendahulukan kepentingan perusahaan dibandingkan dengan kepentingan pribadinya.
Faktor yang mempengaruhi loyalitas seseorang
Menurut Surbakti dalam bukunya yang berjudul Manajemen dan Kepemimpinan Hati Nurani terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas seseorang, yaitu:
Mentalitas
Kesehatan mental merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi loyalitas seseorang kepada organisasi atau perusahaannya. Mentalitas merupakan suatu kemauan, pemikiran dan kehendak yang memberikan kendali terhadap tindakan seorang pemimpin mengenai interaksinya dengan karyawannya. Apabila mentalitas seorang pemimpin baik maka interaksi antara pemimpin dengan karyawannya akan terjalin dalam suasana yang baik pula, dan begitupun sebaliknya.
Kepribadian
Kepribadian merupakan salah satu aspek pentin g dalam loyalitas. Apabila seorang pemimpin dapat memegang teguh loyalitasnya dan tidak mudah untuk dipengaruhi oleh orang lain, maka pemimpin tersebut memiliki kepribadian yang kokoh dan tidak mudah goyah. Tetapi apabila seroang pemimpin memiliki kerpibadian yang lembek akan mengekspresikan loyalitasnya hanya pada sebatas perkataan saja, tidak dalam sebuah tindakan secara real.
Karakter
Karakter merupakan unsur penting dalam mempengaruhi loyalitas pemimpin terhadap perusahaannya. Karakter yang dimiliki oleh setiap individu pun berbeda-beda, ada individu yang memiliki karakter yang baik dan adapula individu yang memiliki karakter yang buruk. Loyalitas biasanya hanya dimiliki oleh seorang pemimpin yang memiliki karakter baik, terpuji, kuat dan kokoh karena seseorang dengan karakter baik tidak mudah goyah dan dipengaruhi oleh orang lain. Akan sangat sulit untuk mengharapkan loyalitas dari seorang pemimpin yang memiliki karakter buruk dan tidak terpuji.
Komitmen
Komitmen bukan hanya sekedar janji ataupun pernyataan, tetapi merupakan sebuah tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang. Jadi apabila seorang pemimpin ingkar terhadap janjinya, maka dapat dipastikan bahwa ia adalah orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu orang yang tidak bertanggung jawab dapat dikatakan sebagai orang yang tidak konsekuen terhadap komitmennya sendiri. Begitu pula sebaliknya, jika seorang pemimpin dapat memenuhi janjinya, maka ia adalah orang yang bertanggung jawab dan konsekuen terhadap komitmen yang dimilikinya.
Kekhawatiran
Kekhawatiran dapat mempengaruhi loyalitas seseorang. Kekhawatiran sering kali membuat pemimpin merasa bahwa dirinya tidak berguna, tidak berdaya yang nantinya akan membuatnya kehilangan semangat untuk memimpin. Padahal kekhawatiran adalah ancaman atau kekuatan yang ditimbulkan oleh dirinya sendiri. Oleh sebab itu, sulit untuk membangun loyalitas pemimpin apabila ia masih diliputi berbagai kekhawatiran dan ketakutan. Mereka harus bisa mengatasi kekhawatiran dan ketakutan yang mereka miliki terlebih dahulu agar dapat membangun loyalitas.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa loyalitas seseorang tidak hadir dan timbul begitu saja, melainkan harus dipupuk dan dibangun terlebih dahulu. Sehingga penting bagi seorang pemimpin untuk membangun dan memiliki loyalitas kepada perusahaan yang dipimpinnya. Karena apabila loyalitas telah dimiliki oleh seseorang maka ia akan melakukan pekerjaannya secara maksimal tanpa adanya paksaan dan tidak menganggap pekerjaan tersebut sebagai beban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H