Mohon tunggu...
Mila Vanila
Mila Vanila Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang perempuan yang senang berenang dalam kata-kata dan senang merias wajah..

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Buku Kadaluarsa

28 Oktober 2014   02:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:31 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya masih bingung memilih printed book ataupun ebook nih… secara konvensional saya senang mengkoleksi apa yang sudah saya baca. Dan mungkin di suatu ketika saya ingin membaca lagi tinggal ambil buku nya dari rak buku. Atau saya senang memanjakan mata dengan melihat rak buku bertumpuk-tumpuk buku tersusun rapi.. seperti ada sensasi tersendiri. Saya selalu minta di buatkan rak buku di kamar untuk memajang koleksi buku saya. Dan suatu kali saya punya kesempatan main ke rumah Pak Habibie, senangnya bukan kepalang… ketika ada rasa yang berkecamuk di hati ketika memandangi rak buku nya yang demikian besar dan banyakkkkk sekali buku nya. (kalau ada yang pernah menonton film Habibie dan Ainun, kalau tidak salah spot rak buku nya itu mengambil tempat di rumah nya deh).

Kembali pada ebook, sebenarnya perkembangan zaman di era teknologi ini sesuatu bisa di buat semakin compact dan minimalis. Mungkin saya harus terlebih dahulu dilengkapi dengan GADGET yang up2date yaa… Cuma ini sih masalahnya sejujurnya… musti cari doku lebih cepat lagi heheh. Kemarin2 saya masih berdebat dengan ayah saya bahwa, masih lebih asik punya printed book dari pada ebook. Hehehe.. tapi seperti biasa ayah saya mencoba membuka pikiran saya yang sebenarnya blm mau berkata jujur kalau gadget saya masih jauh dr mumpuni hehehe… ayah saya bercerita begini,

Seorang pilot (kenapa pilot karena dunia ayah saya berhubungan dengan dunia penerbangan) dahulu harus membawa manual book ke dalam pesawat. Dahulu pilot selalu membawa koper yang salah satu nya berisi manual book dan logbook nya. Kebayang kan bagaimana ribet nya sepertinya.. dan ketika harus membuka halaman mana yang di perlukan perlu seluruh jari nya untuk bermain pada kertas. Nah coba bayangkan kalau sekarang buku menjadi digital?Mau mampir ke halaman tengah tinggal click, mau mencari topic tentang penurunan darurat tinggal browse di daftar isi digital. Akhirnya saya membayangkan kemudahan yang di dapat lewat ebook…

Tapi tetap saja saya belum bisa memilih… karena kedua2nya mempunyai karakter dan budaya yang berbeda… maksudnya… saya masih cinta printed book sebagai perlambang kebendaan, tetapi saya tak mau munafik kemudahan yang bisa kita genggam dalam ebook atau digital way. Kalau begitu saya ingin tau apa sih yang di bahas di kompasiana nangkring @IIBF 2014 yaaaa… musti hadir nihhhh… eheheh.. kopdar lagi yuk….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun