Yogyakarta - Seorang Mahasiswa KKN PPM UGM, Miko Septian mengenalkan dan mengembangkan teknologi baru dalam dunia Hidroponik pada kegiatan "Penghijauan dan Pengembangan Lorong Sayur/ Kampung Sayur & Lorong Hijau" di Kelurahan Panembahan, Kemantren Kraton, Yogyakarta, Sabtu (18/05/2024) pagi.Â
Adapun kegiatan penghijauan dan pengembangan lorong sayur tersebut terdiri dari penjelasan teori dan praktek penanaman yang baik, penjelasan mengenai pengembangan teknologi yang ada pada penggunaan metode hidroponik, serta sharing informasi dengan pihak yang sudah berpengalaman.
"Kegiatan ini dilaksanakan bukan hanya untuk mengenalkan cara penanaman yang baik saja, tetapi juga mengenalkan teknologi penanaman yang terbaru dalam dunia hidroponik, serta akan ada sesi sharing-sharing dengan pihak yang sudah berpengalaman menanam sebelumnya," kata RM. Murti Buntoro, S.H., M.IP selaku Lurah Kelurahan Panembahan yang membuka kegiatan tersebut pada Sabtu (18/05/2024) pukul 09.00 WIB.
Pengembangan teknologi hidroponik yang dipaparkan oleh Miko Septian selaku Mahasiswa KKN PPM UGM di bawah bimbingan Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU., adalah mengenai "Smart Watering Control" dan "Self Watering System".Â
"Smart Watering Control dan Self Watering System disini merupakan beberapa contoh dari Agriculture Teknologi yang sudah pernah saya pelajari dan coba kembangkan untuk menghemat penggunaan listrik pada saat menggunakan metode hidroponik yang mengalir" Â ujar Miko selaku pemateri dari klaster sains dan teknologi Universitas Gadjah Mada.
Teknologi Smart Watering Control merupakan sebuah teknologi pengatur waktu penggunaan pompa air yang akan secara otomatis dapat menutup arus listrik yang masuk ke pompa sehingga pompa tidak akan menyala. Dengan demikian penggunaan listrik akan semakin hemat. Selain menggunakan prinsip otomatisasi, teknologi ini juga dapat dikembangkan menggunakan prinsip kontrol jarak jauh menggunakan Internet of Think (IoT), sehingga penggunaan pompa air dapat kita kontrol dari jauh.Â
Selain menjelaskan tentang Smart Watering Control, mahasiswa KKN UGM juga menjelaskan metode hidroponik dengan menggunakan sistem Self Watering System. Sistem ini digunakan untuk menggantikan pompa sebagai pengairan dalam metode hidroponik, sehingga petani/masyarakat tidak perlu menggunakan listrik untuk memenuhi kebutuhan air dan nutrisi pada tumbuhan hidroponiknya. Sistem yang digunakan pada Self Watering System adalah penggabungan sistem gravitasi bumi sebagai penggerak air, sistem archimedes sebagai pengontrol pasokan air sehingga tidak berlebihan, prinsip kapilaritas tanaman yang membuat air terus mengalir, dan sistem valve/katup yang digunakan untuk mengontrol debit air yang membawa nutrisi tanamannya.Â
Pemaparan teknologi Smart Watering Control dan Self Watering System yang dipaparkan oleh Miko tersebut, menuai kesan dan insight positif dari masyarakat terutama Aryunanto Bayu Aji selaku Ketua Kampung Panembahan dan Ketua Pelaksana kegiatan penghijauan dan pengembangan lorong sayur.Â
"Teknologi yang disampaikan mas miko selaku pemuda milenial yang aktif dalam perkembangan teknologi di dunia ini sangat keren sekali dan saya rasa dapat mengurangi konsumsi listrik yang digunakan dalam metode hidroponik tetapi tetap memaksimalkan hasil panennya," kata Aji sebelum menutup kegiatan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H