"lebih baik disini... rumah kita sendiri..."
ahmad albar masih lantang bersuara ditelingaku
sejenak terlintas dalam pikiranku...
bahwa aku dan kamu juga harus pulang
"aaaaargh..." dengung cacian dalam hati
mengapa mereka bersuara lagi...
tik...tik...tik... detik waktu beranjak pagi
aku masih disini, menulis diatas qwerty
dan kamu masih dalam pikiranku...
aku harus menyimpannya untukmu
sampai kamu kembali...