ternyata...
aku hanyalah seorang pemimpi yang ingin hidup bahagia
perhatikan langkahku yang tidak tenang
hembusan aromaku yang kadang menyegarkan
lemparan yang kadang menyakitkan
semua tentang emosi yang tak terkendali
semua tentang harapan yang masih berupa mimpi
semua tentang aku dan kalian kawan-kawanku
semua tentang detik-detik hidupku yang terus coba kunikmati
haiyah....
jangan meniru, jadilah dirimu sendiri - kataku dalam hati
perkasanya ego yang terus melancarkan ancaman pada hidupku
muncul juga pernyataan kotor yang menghancurkan
tiba-tiba kamu datang hahahaha...
tenanglah sahabatku, tetaplah kau berlari - ungkapmu
ketika baik menjadi pilihan, dan benar mulai bermunculan
mulailah aku tersadar, kenapa aku berada disini....
detik tak akan berhenti dan akan terus mengejarmu - lanjutmu
kawan ini hanyalah sebuah coretan pagi, coba kita renungkan
menjadi diri sendiri dengan segala pilihan dan masalah yang tak akan pernah selesai sebelum kita mati dan berhenti berhayal dan bermimpi adalah sesuatu yang terus kita syukuri dan memaknainya dengan hal yang baik dan berpikiran baik pula...
aku juga masih belajar dan terus mencoba serta berpikir
kirimkan salam pada jiwa, hati dan emosi . . .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H