Mohon tunggu...
Flow.
Flow. Mohon Tunggu... Lainnya - Hanyut dalam aliran air.

Bloger di blog flowingwater-blog.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Membangun Suatu Hubungan yang Baik dan Sehat

4 Mei 2022   08:30 Diperbarui: 4 Mei 2022   08:33 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak teman bukan berarti semakin baik. Malahan, kedalaman suatu hubungan pertemanan lah yang harus kita lakukan kepada teman kita. Jadi, memiliki satu atau sedikit teman adalah hal yang baik untuk dilakukan jika kalian ingin berteman. Jika kalian ingin berteman, bertemanlah dengan siapa pun yang kamu sukai, namun, tidak ada perlunya untuk berteman dengan banyak orang karena kedalaman suatu hubungan pertemanan lebih baik daripada banyak hubungan pertemanan yang dangkal.

Teman yang sejati adalah teman yang selalu ada disaat masa-masa sulit yang sedang kita hadapi di dunia ini. Namun saat ini, banyak orang selalu mencari seorang teman yang sebenarnya tidak mereka sukai, namun, karena orang lain berteman dengan orang itu, dan karena kita takut dijauhi kalau tidak berteman dengan orang itu; kita terpaksa harus menunjukkan topeng palsu di wajah kita kepada orang yang kita anggap teman itu.

Selain itu, di jaman saat ini; banyak orang membangun suatu hubungan pertemanan sesuai dengan latar belakang orang yang ingin mereka temani. Kalau orang itu kaya, akan saya temani, dan ketika orang itu sudah tidak punya uang lagi; akan segera dan secepatnya saya jauhi.

Inilah bahaya orang-orang yang hidup di saat ini dalam hal pertemanan. Mereka selalu saja membuat suatu hubungan pertemanan yang didasari oleh imbalan. Padahal, jika sebuah hubungan dibuat berdasarkan hal itu (imbalan), cepat atau lambat hubungan itu akan segera hancur. Dan, kekecewaan bisa terjadi di kedua belah pihak yang salin bergantung satu sama lain seperti seekor parasit dan inangnya.

Bukan hanya dalam hal hubungan pertemanan, namun, hal ini juga berlaku untuk hal percintaan atau hubungan asmara. Tidak bisa dikatakan cinta sejati kalau hubungan tersebut didasarkan oleh materi-materi dari luar seperti uang. Cinta yang sejati adalah dimana ketika dua orang saling mencintai tanpa syarat apa pun. Namun, cinta semacam itu sekarang ini sulit sekali dirasakan oleh orang-orang.

Banyak orang malah bermain-main dengan sebuah hubungan asmara demi kepentingan diri mereka sendiri. Dan, itu bukanlah sebuah cinta, walau diikat oleh benang merah; itu hanyalah cara untuk memuaskan hasrat mereka atau rasa superioritas mereka satu sama lain.

Orang lain memberikan uang agar dicintai, dan orang lain membutuhkan uang sebagai syarat agar bisa mencintai orang yang mengakui hasratnya agar bisa dicintai. Ini seperti seorang yang mempunyai hawa nafsu, dan seorang pelacur yang menjual dirinya. Kurang lebih seperti itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun