Tentu saja buku catatan perjalanan ini bukan semacam tulisan analisis-reflektif seperti tujuh buku personal IAD yang telah terbit sebelumnya. Namun detail dalam setiap ceritanya mengingatkan saya pada tulisan-tulisannya tentang Australia di buku pertamanya, Out of The Truck Box.
Berkat teknik penulisan dan gaya story tellingnya yang khas disempurnakan dengan foto-foto keren hasil jepretannya sendiri, alih-alih sekadar mengajak membaca buku dan menyimak ceritanya, ia bahkan sukses membawa saya turut berpetualang bersamanya, berbincang dengan sosok-sosok manusia dari Aceh hingga Papua. Menurutnya, kendati ada kompleksitas masalah dan bagian-bagian yang masih menjadi PR bersama, di saat yang sama ada sudut-sudut yang perlu kita tengok agar kita tidak melulu memandang institusi ini hanya dari satu sisi saja, sementara banyak sisi luar biasa yang jarang tertangkap mata.
Sepakat atau tidak sepakat dengan isinya, itu urusan nanti. Toh menariknya buku ini juga bukan semata-mata karena isinya, melainkan berkat cerita dan kualitas penulisannya yang top. Pendek kata, buku yang terdiri dari dua puluh tiga bab ini memang perlu dibaca agar kita tidak menjadi pemamah informasi yang pilih kasih.
_____
•Judul Buku: Berjuang di Sudut-Sudut Tak Terliput
•Penulis: Iqbal Aji Daryono
•Penerbit: Giga Pustaka, 2022
•Tebal Buku: xiv + 374 halaman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H