Hampir keseluruhan cerpen di buku ini bisa dibaca secara acak, tidak harus tertib dari halaman depan ke belakang. Kecuali Episode Djenar, Episode Awang, serta Episode Awang dan Djenar-Pada Sebuah Akhir-, sebab ketiganya merupakan satu rangkaian cerita. Ada nuansa kebahagiaan, kegelisahan, nelangsa, dan rasa bersalah yang begitu kuat menyatu di dalamnya. Namun, tatkala hati dan logika saling berseberangan, sudah sepatutnya untuk tetap berpijak pada nalar.
Cerpen yang diberi judul Pada Suatu Malam menjadi hidangan pamungkas yang meski terasa muram, namun tetap terkesan manis. Sekaligus mampu membangkitkan gairah untuk melanjutkan hidup yang sepertinya nggak jauh-jauh amat dari aktivitas meninggalkan dan ditinggalkan, terlepas apa pun yang menjadi musababnya.
Melalui ironi masyarakat kelas menengah yang dikemas menjadi sembilan belas cerita pendek dalam buku terbitan Boenga Ketjil ini, kita seolah dipaksa membuka mata lebar-lebar dalam memandang kehidupan layaknya arena pertarungan. Tentu saja pilihan mutlak di tangan kita: ingin menjadi pemenang dengan berpacu peluh dan gigih berjuang, ataukah lebih memilih menyerah dan sekadar menjadi pecundang?
_____
* Judul Buku: Burung Pak Latip
* Penulis: Dian Martosuwito
* Penerbit: Boenga Ketjil, 2022
* Tebal Buku: vii + 148 halaman
* ISBN: 978-623-5640-62-4