Konsep pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga didasarkan pada tiga prinsip utama: pelestarian budaya, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Pelestarian budaya menjadi salah satu fokus utama dalam pengembangan pariwisata di Kampung Naga.Â
Kampung ini dikenal karena kearifan lokalnya yang diwariskan secara turun-temurun. Ketika pariwisata mulai berkembang di kampung ini, masyarakat setempat sadar dan menghargai pentingnya melestarikan tradisi-tradisi mereka.Â
Mereka secara aktif terlibat dalam memberikan pengalaman budaya kepada wisatawan, seperti demonstrasi membuat kain tenun tradisional dan menyajikan makanan khas daerah.Â
Hal ini tidak hanya membantu menjaga tradisi tetap hidup, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi kepada warga kampung.
Pelestarian lingkungan juga menjadi piagam yang dipegang teguh oleh warga di Kampung Naga. Masyarakat setempat menghormati dan menjaga kebersihan sungai yang menjadi salah satu sumber kehidupan mereka. Mereka menyadari bahwa kelestarian sungai yang jernih dan alam sekitarnya memberikan daya tarik bagi wisatawan.Â
Kampung Naga juga melarang penggunaan plastik sekali pakai dan menerapkan sistem pengolahan limbah yang ramah lingkungan. Semua ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan keindahan lingkungan kampung.
Selain itu, pemberdayaan masyarakat lokal juga menjadi fokus utama di Kampung Naga. Masyarakat di kampung ini terlibat dalam pengelolaan destinasi wisata sendiri.Â
Mereka menjadi pemandu wisata, mengelola homestay, dan mengembangkan kerajinan tangan tradisional untuk dijual kepada wisatawan.Â
Dengan cara ini, pariwisata tidak hanya memberikan penghasilan tambahan, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi para wisatawan.