Mohon tunggu...
Mikha Javier
Mikha Javier Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Sebagai seseorang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, saya selalu terdorong untuk mengeksplorasi dan memahami dunia di sekitar saya. Rasa ingin tahu ini mendorong saya untuk terus mencari pengetahuan melalui membaca buku, artikel, dan berbagai sumber informasi lainnya. Saya percaya bahwa bertanya adalah kunci untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sehingga saya tidak ragu untuk mengajukan pertanyaan kepada orang-orang di sekitar saya, baik teman maupun ahli di bidang tertentu. Selain itu, saya senantiasa mencoba hal-hal baru, mulai dari hobi hingga perjalanan ke tempat-tempat yang belum pernah saya kunjungi, karena setiap pengalaman baru memberikan pelajaran berharga. Proses refleksi setelah mendapatkan informasi atau pengalaman baru juga sangat penting bagi saya, karena membantu mengaitkan pengetahuan yang telah saya peroleh dengan pengalaman sebelumnya. Terakhir, saya merasa penting untuk berbagi pengetahuan dengan orang lain, berharap dapat menginspirasi mereka untuk juga mengeksplorasi rasa ingin tahu mereka. Dengan semangat eksplorasi dan pembelajaran yang tiada henti, saya percaya bahwa setiap hari adalah kesempatan baru untuk belajar dan tumbuh.

Selanjutnya

Tutup

Seni

"Sewu Echo" : Memahami Warisan Budaya Melalui Cerita Lawang Sewu

26 Desember 2024   21:22 Diperbarui: 26 Desember 2024   21:22 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berhasil menyelenggarakan kampanye bertajuk Sewu Echo pada 23-24 Desember 2024. Acara ini berlangsung di Gedung G dan D Udinus, dengan tujuan utama untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai warisan budaya dan sejarah yang dimiliki oleh Lawang Sewu. Kampanye ini dirancang sebagai platform yang tidak hanya mengundang masyarakat untuk berkunjung ke Lawang Sewu, tetapi juga menciptakan pengalaman yang mendalam dan interaktif bagi para peserta.

Salah satu fitur menarik dari acara ini adalah pengenalan konsep event immersive, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kisah-kisah sejarah Lawang Sewu dengan cara yang kreatif dan menarik. Melalui pendekatan ini, peserta diajak untuk merasakan langsung atmosfer sejarah yang kaya, seolah-olah mereka menjadi bagian dari cerita tersebut. Dengan berbagai kegiatan interaktif, kampanye ini berhasil menarik perhatian dan minat peserta, membuat mereka lebih terlibat dalam proses pembelajaran.


Sorotan utama dari kampanye ini adalah pembukaan kembali ruang bawah tanah Lawang Sewu, yang selama ini jarang diakses oleh publik. Ruang bawah tanah ini diperkenalkan sebagai bagian penting dari sejarah bangunan tersebut, dengan kisah-kisah yang berkaitan erat dengan masa penjajahan dan perjuangan bangsa. Para peserta diberikan kesempatan untuk memahami lebih dalam mengenai peran signifikan ruang bawah tanah dalam sejarah, sekaligus mengatasi stigma horor yang sering melekat padanya. Ini adalah langkah penting untuk mendemonstrasikan bahwa setiap sudut bangunan ini memiliki cerita berharga yang layak untuk diketahui.


Kampanye Sewu Echo diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai sejarah lokal. Dengan pendekatan inovatif dan interaktif seperti ini, Lawang Sewu dapat terus dikenal sebagai ikon budaya yang menginspirasi serta menekankan pentingnya pelestarian warisan nenek moyang kita. Melalui kegiatan seperti Sewu Echo, generasi muda diajak untuk tidak hanya mengenal sejarah tetapi juga menghargai dan menjaga warisan budaya yang ada agar tetap hidup di tengah perkembangan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun