- P. Jhon Dami Mukese, SVD      Â
Jika hamparan bukit tak pernah mengemas ujud-ujud hening
dari ketinggian di bawah langit kupercayai ia kumandangkan doa tengah malam
atau pagi yang masih subuh dan lebih merdu
dari igauan hari sebelum langit mula meremang
bahkan segala puji yang sering kau hafal di altar bisu
disimpan rapi di dalam lemari musim
hingga semesta melagukan doa-doamu
sebagai kerinduan burung-burung di balik jeruji sangkar
pada sketsa matamu ternyata kau lebih dekat dengan keabadian
saat bulir-bulir kata menyembur keluar dari-Nya: mata air segala hening