Saat belajar di sekolah, para murid pernah diajarkan tentang berbagai macam teks. Berita pastinya masuk ke dalam teks observasi, yaitu teks yang berisi pengamatan penulis dan dituliskan apa adanya. Berita-berita yang disiarkan memang masih terdapat hasil observasi di dalam nya. Namun, isi tersebut tidak sepenuhnya hasil observasi. Berita yang disiarkan oleh media-media besar malahan melakukan bias, hanya melaporkan observasi yang diinginkan oleh mereka. Bahkan, ada yang benar-benar tidak mau melaporkannya, meskipun informasi tersebut sudah tersebar ke mana mana.Â
Tugas akun-akun individu yang menjadi pembawa berita akhirnya berperan menjadi penengah dari banyaknya perspektif berita yang ada. Mereka pun secara sukarela memberikan konteks dari peristiwa yang terjadi dengan lebih jelas. Ketika orang-orang perlu memverifikasi apakah isi berita tersebut valid atau tidak, para individu tersebut langsung memberikan informasi yang sebenarnya terjadi. Mereka membantu orang-orang untuk tidak mudah terpengaruh dengan informasi-informasi yang salah.
Akun-akun individu tersebut masih mau mempertahankan etika jurnalisme yang sesuai, sama seperti sejarawan. Perilaku sejarawan seperti para akun individu tersebut. Mereka sebenarnya sama seperti pembawa berita, tetapi berita yang mereka sampaikan adalah berita yang sudah terjadi bertahun-tahun yang lalu dan sudah dianalisis. Sejarawan bergelar akademik tangguh terhadap isi-isi peristiwa yang ingin disampaikan. Sejarawan perang dunia 2 misalnya, peristiwa-peristiwa keji yang terjadi pada masa tersebut disampaikan dengan secara keseluruhan. Memang, kekejaman Nazi dan Jepang menjadi kejahatan utama yang terjadi saat perang. Namun, mereka juga menyampaikan kejahatan perang yang dilakukan oleh sekutu. Ya benar, sekutu yang dikatakan sebagai pembebas dunia dari tirani pun tidak luput dari kejahatan.
Akun-akun kecil sering orang-orang pandang sebelah mata. Namun, peran mereka menjadi penting ditengah polarisasi yang tajam. Memang benar, orang-orang tidak boleh percaya begitu saja dengan perkataan orang. Kebijakan dalam memilih dan memilah masih dibutuhkan untuk mengetahui apakah akun ini adalah akun yang tepat untuk memberitahukan informasi. Individu dengan gelar yang sesuai dan riwayat pemberitaan yang baik menjadi orang yang tepat untuk diikuti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H