Transportasi. Saat pertama kali mendengarnya apa sih yang kalian pikirkan dan bayangkan? Mobil dan motor di jalan raya? Bus-bus yang berjejer ngetem di pinggiran jalan? Ataukah mungkin kemacetan yang terasa tak ada ujungnya? Semua itu tidak salah dan termasuk dalam transportasi. Menurut KBBI sendiri transportasi adalah pengangkutan barang oleh berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan teknologi. Nah kalau di dalam keseharian kita barangnya mungkin adalah diri kita sendiri dan barang-barang kita yang akan dibawa oleh mobil,motor, kapal, dan pesawat. Bagaimana bila di dalam sel, apakah ada kendaraan seperti itu juga? Mari kita lihat.
Sebelum kita membahas mengenai transportasi sel pertama-tama kita harus lebih dulu mengerti apa itu sel. Sel berasal dari bahasa latin cella yang berarti "ruangan kecil". Secara singkat sel adalah satuan terkecil dari makhluk hidup. Jika satuan terkecil dalam benda sering diisebut atom maka dalam makhluk hidup lebih sering disebut dengan sel. Sebagai perbandingan kira-kira ukuran satu atom sebesar 0,1 nm (nanometer) dan untuk sel kira-kira sebesar 1 m sampai 100 m (mikrometer). Meskipun sel terlihat jauh lebih besar daripada atom tetapi untuk melihat sel kita tetap membutuhkan bantuan alat. Alat tersebut bernama mikroskop.
Istilah mikroskop berasal dari penggabungan 2 kata dalam bahasa Yunani, yaitu microsyang berarti "kecil" dan scopein yang berarti "melihat". Saat ini sudah banyak jenis mikroskop yang canggih dan modern yang menggunakan elektron sebagai sumber cahaya seperti mikroskop TEM, mikroskop SEM, dan mikroskop REM. Tetapi awalnya mikroskop hanya menggunakan cahaya dari ruangan dan perbesarannya tidak sebesar mikroskop elektron. Biasa disebut sebagai mikroskop cahaya. Meskipun tidak begitu jelas siapa sebenarnya penemu mikroskop yang pertama tetapi yang diakui secara luas adalah seorang ilmuan dan biolog Belanda bernama Anthony van Leeuwenhoek. Kemudian Robert Hooke, seorang ilmuan berkebangsaan Inggris menggunakan model mikroskop ciptaan Anthony van Leeuwenhoek untuk mengamati penampang melintang sayatan tipis gabus dari batang tumbuhan.Â
Dalam pengamatannya itu Robert Hooke menemukan bahwa di dalam sayatan gabus tersebut terdapat ruang-ruang kosong yang mirip dengan bentuk sebuah kamar yang kosong. Robert Hooke lalu menamai ruang kosong tersebut dengan sebutan "sel". Selanjutnya Robert Brown seorang ahli botani menemukan inti sel (nukleus) pada sel tumbuhan.Â
Orang lain yang mencoba meneliti sel adalah 2 ahli biologi berkebangsaan Jerman Matthias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann. Dalam waktu yang hampir sama tetapi di tempat yang berbeda mereka melakukan percobaan dan membuat 2 pernyataan. Pertama, bahwa sel adalah organisme dan semua organisme tersusun dari satu atau lebih sel dan kedua, sel merupakan unit dasar kehidupan. Saat itu Matthias Jakob Schleiden meneliti sel tumbuhan dan Theodor Schwann meneliti sel hewan. Tak terlalu lama dari peristiwa mereka berdua, Johannes Purkinje adalah orang pertama yang menggunakan istilah protoplasma untuk isi di dalam sel. Rudolf Karl Virchow seorang patologis dan ahli biologi dari Jerman lalu mengemukaan pernyataan yang ketiga mengenai sel dalam bahasa Yunani "Omnis cellula e cellula" yang kurang lebih mempunyai arti sel berasal dari sel sebelumnya. Begitulah sedikit sejarah mengenai sel.
Nah karena saya sudah selesai membahas mengenai sejarah sel sekarang saya akan menjelaskan bagian-bagian dari sel itu sendiri supaya penjelasan mengenai transportasi nanti bisa lebih mudah dipahami. Untuk yang belum tahu biar menjadi tahu dan untuk yang sudah tahu biar mengingat kembali dan menjadi lebih tahu.
Bagian sel yang berada di dalam membran plasma disebut sitoplasma (diluar nukleus). Sitoplasma tersusun dari sitosol yang bersifat koloid, sitoskeleton (rangka sel), dan organel-organel. Di dalam sel terdapat organel-organel yang membuat sel itu hidup. Organel adalah benda-benda yang berada di dalam sel yang saling bekerja sama menjalankan sel dengan fungsinya sendiri-sendiri sehingga sel bisa hidup. Organel-organel di dalam sel letaknya terapung-apung di dalam sitosol. Istilah sitosol digunakan bila hanya untuk menyebut cairannya saja. Sitosol bersifat koloid homogen. Sitoplasma layaknya kulkas pada rumah karena di sitoplasma lah terdapat bahan-bahan kimia paling dasar yang nantinya akan digunakan untuk melakukan proses metabolisme. Contohnya adalah glukosa, fruktosa, galaktosa, gliserol, asam lemak, dan asam amino. Sitoplasma bersturktur mirip seperti jeli.Â
Selain itu tadi yang sudah saya sebutkan ada sitoskeleton. Sitoskeleton mempunyai kata skeleton, dan dalam bahasa inggris skeleton berarti rangka. Skeleton merupakan rangkanya sel. Sitoskeleton sama seperti fungsi rangka pada tubuh manusia, sama-sama berguna untuk menyokong dan menjaga bentuk tetapi ini pada sel. Selain itu sitoskeleton juga berfungsi sebagai pengatur gerakan yang bisa ditemui pada Amoebadan juga sebagai pengatur gerakan kromosom ke arah kutub pada saat sel membelah baik secara mitosis maupun meiosis. Sitoskeleton dibagi mejadi 3 jenis yaitu mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen intermediet. Mikrotubulus adalah rangka yang berbentuk tabung (tubul), mikrofilamen adalah rangka yang berbentuk benang (filamen) dan yang terakir filamen intermediet adalah benang yang fungsi nya khusus untuk menjaga agar organel-organel tidak berpindah tempat. Mirip seperti tulang rusuk pada manusia yang menjaga paru-paru.
Lalu ada juga nukleus atau inti sel. Nukleus merupakan otaknya sel yang mengatur segala aktivitas atau kegiatan metabolisme yang terjadi di dalam sel sehingga nukleus disebut-sebut sebagi bagian paling penting dari sel. Nukleus mempunyai membran ganda (bilayer) berpori dan berbentuk seperti bola. Nukleus dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu membran inti sel dan nukleoplasma. Membran inti sel tidak dipunyai oleh semua makhluk hidup, makhluk hidup yang nukleusnya dibatasi oleh membran inti sel disebut organisme eukariotik sementara organisme yang tidak dibatasi nukleusnya disebut organisme prokariotik.Â
Lalu seperti yang tadi sudah disinggung bahwa sitoplasma tidak termasuk nukleus. Maka plasma yang ada di dalam nukleus memiliki sebutan lain, namanya nukleoplasma (plasma inti). Di dalam nukleoplasma terdapat nukleolus (anak inti sel) yang berfungsi sebagai tempat pembentukan dan pematangan RNA ribosomal dan juga terdapat kromosom. Nah membran inti sel tadi berfungsi untuk pertukaran materi antara nukleoplasma dan sitoplasma. Untuk kromosom ia sebenarnya adalah kumpulan gen yang membentuk DNA, kemudian kumpulan DNA tersebut bergabung membentuk kromatin/kromatid. Barulah selanjutnya kromatin tersebut terkondensasi ditambah dengan protein histon membentuk kromosom. Kembali lagi ke nukleus. Selain mengatur aktivitas sel nukleus juga berfungsi sebagai tempat replikasi DNA, penyimpan informasi genetik, dan pengontrol sintesis protein.
Selanjutnya ada membran plasma atau yang biasa disebut membran sel. Membran plasma memiliki ketebalan sekitar 8 nm. Membran plasma tersusun dari fosfolipid bilayer dan protein. Fosfolipid bila dipecah akan menjadi fosfat dan lipid yang berarti lemak. Bilayer mempunyai arti 2 layer atau 2 lapis. Berarti fosfolipid bilayer adalah Membran ganda yang dibuat dari fosfat dan lemak. Satu unit fosfolipid terdiri dari 2 bagian yaitu kepala dan ekor.Â