KOPEN - Dalam upaya untuk menjaga keamanan dan kesehatan kerja (K3) serta menerapkan praktik berkelanjutan dalam pengelolaan sampah, Mahasiswa KKN Tematik dari Universitas Diponegoro telah melaksanakan sebuah program inovatif di Taman Baca Alfabet Kopen Sae. Melibatkan pengoperasian mesin pencacah dan penataan lingkungan, program ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai kebutuhan K3 yang terabaikan dalam pengoperasian mesin pencacah daun.
Taman Baca Alfabet Kopen Sae adalah tempat penyedia bahan bacaan bagi masyarakat Kopen, tetapi juga sebagai tempat bermain dan edukasi bagi anak-anak di daerah Kopen dan sekitarnya. Taman Baca Alfabet Kopen Sae menyediakan banyak permainan dan fasilitas untuk mendukung kegiatan tersebut. Salah satu fasilitas penunjangnya adalah taman yang terletak di depan taman baca. Dalam taman tersebut terdapat sebuah mesin pencacah daun yang digunakan untuk mencacah daun kering yang ada di sekitar taman untuk kemudian diolah menjadi kompos. Namun, mahasiswa KKN Tematik menemukan banyak protokol K3 yang dilanggar dalam pengoperasian mesin pencacah tersebut. Menanggapi temuan ini, salah satu mahasiswa mahasiswa KKN Tematik dari jurusan Teknik Mesin, Mikhael Dixon Darmawan, memandang perlu untuk mengajukan program kerja yang berkaitan dengan K3 dalam pengoperasian mesin pencacah daun tersebut.
Langkah-langkah Implementasi K3
Program implementasi K3 di Taman Baca Alfabet Kopen Sae dilakukan dengan tahapan yang terencana dan terstruktur. Berikut adalah rangkaian langkah-langkah yang dilakukan dalam program ini:
Analisis Kebutuhan Peralatan K3
Tim KKN Tematik melakukan wawancara dengan Pak Arif, selaku ketua dari Kampung Program Iklim Kopen, untuk mengidentifikasi kebutuhan peralatan K3 yang diperlukan.
Survey dan Pengecekan MesinÂ
Mahasiswa KKN Tematik melakukan survei dan pengecekan terhadap kondisi mesin pencacah, termasuk identifikasi potensi risiko K3 yang mungkin terjadi selama pengoperasian.
Pengadaan Peralatan K3