Serunya belajar sambil healing
Selama kita hidup, pastinya tidak akan pernah terlepas dari yang Namanya "Belajar". Belajar merupakan suatu proses ketidaktahuan akan sesuatu menjadi lebih tahu sesuatu tersebut. Dalam hal ini, kami akan membahas mengenai asiknya belajar sambil healing. Dan tentunya kami memperoleh informasi yang akurat dan sesuai fakta dari pelaku kegiatan tersebut.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang PMM. Istilah PMM tidak asing lagi ditelinga kita para mahasiwa yang mempunyai kesempatan untuk menggali dalamnya sumber ilmu pengetahuan khususnya, bagi mereka yang beruntung melakukan kegiatan PMM tersebut. Dengan mereka berkesempatan untuk mengikuti kegiatan PMM, maka mereka bisa menjelajahi kota lain dengan gratis karena dibiayai oleh pemerintah. Oleh karena itu,mereka akan lebih banyak mengetahui mengenai budaya nusantara dan pastinya, mereka akan lebih memahami apa itu "toleransi" dan dengan hal itu, mereka akan berpeluang kecil menciptakan konflik Tetapi, tidak menutup kemungkinan mereka juga akan melakukan hal tersebut. Setelah kami melakukan wawancara dengan mahasiswa yang sudah melakukan PMM kami menemukan satu hal yang membuat kami bangga pada sistem Pendidikan di Indonesia, khusunya pada Perguruan tinggi Negeri maupun swasta yang ada di Indonesia.
Irman silalahi mengatakan bahwa :" Pada saat ia mengikuti PMM 2 di universitas Muhammadiyah Surakarta, disana ia bertemu dengan teman-teman yang bukan hanya berbeda universitas, namun bertemu juga dengan teman-teman yang berbeda agama, suku, dan budaya. Awal ia bertemu dengan teman-teman dari berbeda universitas yang juga mengikuti PMM 2 yaitu di PT Inbound. Setelah itu, ia dan teman-temannya Bersama-sama mengeksplor dan mempelajari keberagaman budaya nusantara, tepatnya di jawa tengah. Berteman dengan mahasiswa universitas tersebut ia mendapatkan banyak pengalaman baru terkait nilai-nilai keberagaman suku, agama, kepercayaan, kebudayaan dan Bahasa. Ia juga mendapatkan kesempatan merefleksikan nilai kebangsaan dan kebhinekaan yang dia dapat menjadi bagian dari sudut pandang dalam memahami kondisi sebenarnya yang mahasiswa temui sehari-hari. Selain itu, ia juga mendapat kesempatan mengambil mata kuliah diluar prodi sesuai dengan minat dan pilihannya sendiri dan tentunya, ia akan memperoleh nilai hasil pengakuan kredit mata kuliah dari Perguruan Tinggi pengirim. Dan keuntungan yang paling besar dari kegiatan PMM tersebut, ia mendapatkan e-sertifikat PMM 2 dari Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek."
Ayen Sitohang yang juga mahasiswa yang sudah mengikuti PMM mengatakan : " Banyak pengalaman yang ia dapatkan sewaktu menjalani PMM 2 di universitas Muhammadiyah Jakarta. Pengalaman yang ia dapat mulai dari pembekalan, persiapan menuju perguruan tinggi tujuan dan terlebih saat ia menjalani masa PMM selama kurang lebih 4,5 bulan ( 1 semester ). Disana ia mendapatkan pelajaran tentang keberagaman suku, budaya, agama. Yang mana Ayen sitohang merupakan salah satu mahasiswa yang beragama Kristen dari Universitas Hkbp Nommensen medan yang diterima di universitas muhammdiyah yang mayoritas mahasiswa dan dosen disana beragama islam. Tetapi meskipun agama Kristen minoritas di universitas Muhammadiyah tersebut, namun ia tidak pernah merasa dikucilakan atau di asingkan oleh sesame teman mahasiswa ataupun dosen. Justru mereka memberikan hak yang sama kepada setiap mahasiswa PMM dari universitas yang berbeda dengan saya. Selain itu, ia juga banyak budaya dari masing-masing teman PMM seperti dari aceh, sumatera barat, nusa tenggara timur, nusa tenggara barat, papua, Sulawesi, dan suku dari kota Jakarta tersebut yaitu suku Betawi. Ia juga mengatakan bahwa pengalaman dari modul nusantara tidak kalah serunya, dimana Ketika ia PMM di Jakarta ibu kota Indonesia ia melakukan perjalanan modul nusantara di temapat-tempat nasional, sejarah, dan temapat wisata seperti : monas, perPusNas, TMII, PIC, Lobang buaya bahkan ia juga sampai ke bogor dan bandung hanya untuk menajalankan modul nusantara tersebut.
Selain itu, ia juga mendapatkan banyak manfaat :
Pengalaman belajar dikampus UMJ
Mendapatkan sertifikat dari Kemendikbud
Pengenalan akan berbagai macam suku dari Indonesia dan tempat sejarah di Jakarta
Mendapatkan sertifikat dari PT tujuan
Biaya hidup sebesar 1,2 juta/bulan + Bantuan UKT 2,4 juta
Konversi 24 SKS "
Dari penjelasan mahasiswa yang sudah mengikuti kegiatan PMM tersebut, membuat kita menjadi bangga dengan negara kita Indonesia. Karena ternyata Indonesia sangat indah dan beragam. dan kegiatan PMM juga semenarik itu yang membuat kita berniat agar bisa juga melakukan kegiatan PMM seperti mereka. serta bisa mempelajari lebih dalam tentang budaya nusantara Indonesia.
"BERTUKAR SEMENTARA, BERMAKNA SELAMANYA"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H