Mohon tunggu...
Mika Sanggeni
Mika Sanggeni Mohon Tunggu... petani pekebun peternak -

mampir lesehan ...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Letusan Gunung Agung dan Peralihan Kekuasaan

25 September 2017   18:10 Diperbarui: 26 September 2017   09:36 1917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemberontakan PKI berhasil ditumpas dengan cepat. Tapi rentetan peristiwa setelah itu adalah peralihan kekuasaan dari masa Presiden Soekarno sang Proklamator Negara Kesatuan Republik Indonesia yang telah berkuasa selama 20 tahun.

Pemegang kekuasaan selanjutnya adalah Presiden Soeharto. Pergantian masa kekuasaan ditandai dengan istilah era Orde Baru, sedangkan masa kekuasaan presiden Soekarno disebut Orde Lama.

Presiden Soeharto memerintah selama 32 tahun. Dan meski telah dijatuhkan tahun 1998 dan berganti dengan era reformasi, tapi mayoritas politisi, birokrat, pemegang kekuasaan di eksekutif, legislatif dan yudikatif di masa reformasi masih orang-orang Orde Baru. 

Kelakuan korup yang menjadi alasan ditumbangkannya pemerintahan Soeharto pun belum berubah, bahkan semakin menggila dan merata dibandingkan di era Soeharto.

Kini di tahun 2017 gunung Agung Bali menunjukkan gejala pasti akan meletus kembali.

Bila tahun 2017 ini gunung Agung meletus, apakah mungkin beberapa tahun lagi juga akan terjadi peristiwa pemberontakan terhadap kekuasaan?

Atau akan terjadi peralihan ke era penguasa baru di Indonesia yang menandai perubahan signifikan dari warna kekuasaan era sebelumnya, Orde baru Soeharto?

Tahun 2019 akan dihelat Pilpres. Situasi politik Indonesia sejak Pilpres  2014 riuh, memanas dan terbelah dan tidak menunjukkan tanda mendingin. 

Akankah letusan gunung Agung kali ini juga akan disusul dengan kejadian pemberontakan dan peralihan kekuasaan di Nusantara?

Apakah letusan gunung Agung di Bali memang menjadi pertanda?

Hehehehe.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun