Kenapa kita kalah cepat lagi dari India? Nonton siaran sepak bola liga eropa kita sama cepat. Beli iPhone terbaru kita sama cepat. Nonton film boxoffice holywood terbaru kadang kita lebih cepat.
Sekarang kan jaman digital. Belanja online bisa dari mana saja. Membawa-bawa uang tunai kemana-mana? Kuno, ribet dan bahaya. Kartu ATM debit dan kredit magnetik pun sedang dalam proses harus diganti kartu ber-chip.
Kartu debit kredit itu seharusnya juga sudah kuno di era digital sekarang ini. Kenapa kita harus ribet membawa-bawa kartu? Apa bedanya dengan membawa-bawa uang kertas.
Sekarang belanja online sudah membudaya. Mudah dan efisien, tak perlu repot keluar rumah terjebak macet dan sulit cari parkir. Pencet, pencet, dan pencet, tunggu beberapa waktu, barang yang dibeli datang sendiri.
Membayar belanjaan di mall dan minimart juga tak perlu pakai uang tunai atau kartu debit kredit. Cukup sorongkan hape, klik, selesai proses bayarnya.
Tapi membawa-bawa hape itu juga repot. Mungkin ada saatnya kita sedang dalam kondisi tak membawa apa-apa kecuali pakaian menempel di badan. Apakah lalu kita tidak bisa berbelanja, atau memenuhi kebutuhan lainnya yang memerlukan proses pembayaran?
Mengapa tidak seperti dalam film James Bond itu? Berhasil lolos dari suatu aksi maut, James Bond berenang ke pantai kota gemerlap, lalu berjalan masuk ke satu hotel berbintang hanya memakai celana pendek.
James Bond dapat dikenali oleh administrasi hotel, dan dilayani kebutuhannya. Ya, cukup dengan pemindaian biometrik sidik jari atau sidik retina mata.
Apakah itu teknologi khayalan yang hanya baru ada di film futuristik holywood? Tidak. Beberapa tahun lalu penduduk Indonesia sudah dipindai tangan dan matanya dalam perekaman e-KTP.
Jadi kenapa layanan belanja dan perbankan masih harus menggunakan kartu? Semua pegawai dan karyawan sekarang masuk kerja absen di mesin absen menggunakan sidik jari. Mesin pemindai sidik jari bukan teknologi baru yang mahal lagi.
Bukankah mudah dan nyaman kita berbelanja, bertransaksi perbankan cukup dengan menggunakan jari-jari kita?