Mohon tunggu...
Mike Septia
Mike Septia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Baru Belajar

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KSM Unisma Urban Farming dengan Metode Pertanian Organik

2 September 2021   23:17 Diperbarui: 2 September 2021   23:19 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) kelompok 100 yang bertempat di Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pengembangan urban farming dengan metode pertanian organik bersama kelompok tani Among Tuwuh.

Urban farming berarti bercocok tanam di lingkungan rumah perkotaan yang dianggap beriringan dengan keinginan masyarakat kota untuk menjalani gaya hidup sehat. Hasil panen dari urban farming lebih menyehatkan karena  menerapkan sistem penanaman organik, yang tidak menggunakan pupuk dan pestisida kimia.

Konsep urban farming menawarkan solusi dengan menciptakan lahan terbuka ditengah padatnya bangunan perkotaan. Urban farming dapat mengelola wilayah perkotaan yang tercemar menjadi lingkungan yang nyaman dan sehat untuk ditinggali. 

Jika terus dikembangkan, urban farming dapat diproyeksikan untuk mencukupi ketersediaan bahan makanan dan memperkuat ketahanan pangan kota itu sendiri. 

dokpri
dokpri
Mahasiswa Universitas Islam Malang yang tergabung dalam KKN Tematik Covid-19 kelompok 100 melakukan penyuluhan cara budidaya jahe merah yang hasilnya dapat menjadi solusi pencegahan covid-19. Salah satu penyuluhan yang diberikan adalah cara membuat media jahe dan cara penyemaian agar maksimal meskipun dengan secara organik. . Sesuai dengan aturan covid-19 yaitu dirumah saja, maka mahasiswa KKN melakukan penyuluhan dengan hanya menyalurkan ilmu melalui perwakilan kelompok tani dan memberikan bukti nyata terhadap proker ini.

Untuk program selanjutnya, mahasiswa KKN kelompok 100 juga akan melakukan penyuluhan cara membuat kompos yang berasal dari sampah dapur dan sampah kebun. Program ini diharapkan dapat mendorong masyarakat agar lebih produktif dan mampu memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki untuk kepentingan bersama.

dokpri
dokpri
Kegiatan ini dalam rangka program Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Output yang harus dicapai pada program kali ini adalah berjalannya bisnis pengolahan sampah daur ulang dan pengomposan. Kegiatan utamanya adalah mengelola sampah-sampah warga di sekitar area kelompok dengan mengambil sampah tersebut setiap hari kemudian memilahnya. Sampah anorganik yang masih mempunyai nilai ekonomi dipisahkan dan dimanfaatkan, kemudian untuk sampah organik dibuat kompos. selain itu juga dilakukan kegiatan penanaman tanaman refugia. 

dokpri
dokpri
Upaya mendukung untuk pengendalian hama pada lahan kebun di RW 18 Kelurahan Bunulrejo maka Kelompok KSM 100 beserta kelompok tani Among Tuwuh melaksanakan gerakan penanaman tanaman refugia.  Acara tersebut berlangsung pada hari Jum'at (19/08/2021)

Adanya gerakan tanam tanaman refugia dapat mendukung penerapan pertanian organik dan manfaat selanjutnya mampu mengendalikan serangan hama sehingga mampu meningkatkan produksi sayuran yang di budidaya.

kegiatan selanjutnya yang dilaksanakan oleh mahasiswa KSM 100 yaitu penyuluhan pembuatan pestisida organik

dokpri
dokpri
Adapun maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan pembuatan pestisida nabati adalah untuk memberikan ilmu pengetahuan mengenai cara pengolahan bahan-bahan alami yang ada disekitar menjadi pestisida yang aman. Kegiatan ini dilaksanakan karena kelompok tani Among Tuwuh merasa ramuan yang mereka miliki tidak efektif untuk menghalau hama hingga hampir memutuskan untuk menggunakan pestisida kimia.

Kegiatan ini berlangsung pada hari Minggu tanggal 30 Agustus 2021. Anggota kelompok tani sangat antusias saat penyuluhan yang dilakukan. Hasil yang ingin dicapai diharapkan anggota dan warga mengerti tentang bahayanya menggunakan pestisida dari bahan kimia sehingga dapat menggunakan pestisida nabati yang terbuat dari bahan alami yang lebih aman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun