Hanya karena beberapa hal yang tidak dapat dijelaskan dengan akal dan pikiran normal, pasangan Ahok-Djarot harus tersingkir dan tidak dapat lagi melayani warga DKI.
Tidak dapat dipungkiri lagi, walaupun kalah dalam versi quick count, Ahok-Djarot telah memenangkan hati banyak orang. Warga DKI maupun luar DKI.
Catatan:
Kekalahan telak Ahok-Djarot sebenarnya sudah diprediksi banyak orang. Sebelumnya saya juga sudah ada sedikit gambaran kekalahan Ahok-Djarot.
Tapi sudahlah, saya tidak ingin membahasnya lagi lebih lanjut. Toh, ini hanya sebuah proses politik 5 tahunan.Â
Kalah menang dalam berpolitik itu biasa, yang tidak biasa ialah, jika kalah atau jagoan kita kalah, kita tidak bisa mup on. Ini yang mesti dihindari oleh para pendukung Ahok.
Kekalahan dalam proses politik bukan akhir dari segalanya. Tetap menjaga tali silaturahmi dengan teman, sahabat atau tetangga itu yang terpenting...
#EdisiMupOn
Salam Damai...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H