Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Inikah Stempel yang Akan Melekat Pada Gubernur DKI Nantinya?

28 November 2016   08:41 Diperbarui: 28 November 2016   09:05 4455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ga perlu panjang kali lebar lagi dah, buat apa juga ngetik cape cape, toh kalau nulis tentang Ahok sebagus apapun tetap aja dicuekin, kan? Kecuali kalau nulis mengadu domba secara halus antara Jokowi dengan SBY tuh, pasti dilabel dah...

Kasus penistaan agama yang disangkakan kepada Ahok, tentu berimbas sangat besar. Masyarakat DKI yang disurvey tentu tidak berani terang terangan lagi mengatakan akan memilih Ahok.

Makanya, dalam beberapa survey, elektabilitas Ahok cenderung menurun. Tapi apakah hasil survey bisa dipastikan sama dengan kenyataannya? Kalau ada yang beranggapan sama, itu namanya mimpi.

Hebatnya, para pendukung AHY yang bersorak sorak dengan hasil survey buatan mereka sendiri, padahal itu namanya mereka mimpi basah disiang bolong.

Lha, udah tau itu baru survey. Koq ya girangnya, kaya udah pasti menang aja...

Dan lugunya lagi, survey itu yang bikin mereka sendiri...

Jadi kalau bukan mimpi basah disiang bolong apa dong?

Langsung ke judul ya...

Nah, dengan stempel sebagai tersangka Penista Agama pada Ahok sekarang, jika pun Ahok nanti menang pada pilkada DKI, artinya stempel tersebut akan tetap melekat kan?

Biarpun nih ya...

Biarpun, pada sidangnya nanti ,Ahok diputus tidak bersalah, stempel tersebut akan terus diumbar para haters. Tau sendiri haters Ahok, selagi Ahok benar pun, tetap aja mereka anggap Ahok salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun