Beberapa kali saya tuliskan bahwa dalam setiap peristiwa, kita bisa melihat dari banyak sisi. Tergantung dimana posisi kita berdiri.
Dari rekaman yang saya lihat, keterangan AKBP Muhammad Nuh sebagai Ahli Digital Forensik dari kepolisian, subjektif, tidak netral. Pendapatnya banyak yang berbeda dengan saksi dan keterangan ahli lainnya. Tampak ia terlalu menyudutkan terdakwa Jessica.
Hal itu diperjelas lagi dengan komentarnya tentang close bill, pemilihan meja dan terakhir menggaruk paha, yang semuanya bukan dalam bidangnya.
Mestinya, sebagai seorang ahli Digital Forensik, AKBP Muhammad Nuh memberi keterangan dari sudut pandang yang netral dan tidak mengomentari atau membuat statement hal yang diluar dari keahlian atau bidangnya.
Sungguh sangat disayangkan, bila melihat kemampuan dan prestasi AKBP Muhammad Nuh sebagai Ahli Digital Forensik, yang sangat hebat.
***
***Catatan :
Teringat, kata kata dari kakek saya, “Jadikanlah kelemahanmu sebagai kekuatan”.
Oleh sebab itu, saran saya kepada Oom Otto, pengacara Jessica (Salah ga nih, saya mau kasih saran sama pengacara), janganlah terburu buru membantah bahwa rekaman CCTV beginilah, begitulah yang akhirnya malah menyudutkan klien Oom Otto sendiri.
Justru gunakanlah rekaman CCTV tersebut untuk mengcounter balik.
Cari ahli Digital Forensik lagi yang lebih independen yang bukan berasal dari kepolisian. Lalu, pelajari lebih detail dan teliti lagi rekaman CCTV tersebut, kemudian jadikan alat untuk membuktikan bahwa Jessica tidak bersalah.