Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

[Bulan Kemanusiaan RTC] Manusia Memakan Manusia

27 Juli 2016   15:51 Diperbarui: 1 Agustus 2016   16:25 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://video.liputan6.com/global/begini-proses-ritual-setrika-payudara-di-afrika-2395349

- Penyucian Diri adalah sebuah ritual yang banyak dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatas namakan agama , keyakinan atau kepercayaan.

Dengan dalih dan doktrin mensucikan diri yang bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga atau daerahnya, kemudian dibingkai dengan kenyakinan maka ritual ini masih tetap dilakukan sampai sekarang.

Masih banyak ritual Penyucian Diri yang sangat tidak manusiawi dipraktekan di dunia ini.  Ada yang melakukannya secara sukarela, ada juga yang sangat terpaksa melakukannya. Untuk yang terakhir, korban mengalami trauma yang sangat dalam, bahkan bukan sedikit yang meninggal dunia.

Saya ambil contoh beberapa ritual pembersihan diri yang sangat ektrem dan sangat tidak manusiawi.

*Kisah Pria Yang Dibayar Untuk Melakukan Ritual Seksual Dengan Perawan

Akhirnya Laki laki ini ditangkap

*Fakta Seram Sunat Perempuan

manusia-memakan-manusia-5-579872d82523bdb40bf54a73.jpg
manusia-memakan-manusia-5-579872d82523bdb40bf54a73.jpg

Dianggap untuk melindungi dari pemerkosaan, perempuan harus mensetrika payudaranya. Bagi orang yang punya uang, mereka bisa membeli sejenis bahan dari karet untuk mengikat payudaranya.

*Begini proses ritual setrika payudara di Afrika

http://video.liputan6.com/global/begini-proses-ritual-setrika-payudara-di-afrika-2395349
http://video.liputan6.com/global/begini-proses-ritual-setrika-payudara-di-afrika-2395349

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun