Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bukan Soal Bumi Datar atau Bulat, tapi Ini Masalahnya...

19 Juli 2016   15:08 Diperbarui: 5 Agustus 2017   14:35 63203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu, saya melihat banyak tulisan dan video tentang teori Bumi Datar.

Sejujurnya, awalnya saya sama sekali TIDAK TERTARIK DENGAN PENDAPAT atau PERDEBATAN INI yang mungkin berujung debat kusir yang ga keruan, selain itu saya pun punya banyak keterbatasan ilmu dan lain lain.

Namun setelah saya perhatikan rekaman pertamanya, saya berpikir ada sesuatu yang bisa menguntungkan, bukan untuk saya sendiri tapi untuk masyarakat banyak. 

(Ini point yang sangat penting yang di bawah  nanti akan saya jelaskan)

***

Saya benar benar terkejut dengan adanya video yang disebarkan di youtube oleh para penganut teori Bumi Datar(selanjutnya saya sebut flatter).

Bagaimana mungkin, jika kita yang sedari kecil sudah “dicekokin” dengan berbagai teori dan dibeberkan bukti bukti bahwa bumi itu bulat seperti bola, lalu sekarang disodori teori yang diiringi dengan berbagai bukti yang sebaliknya?

Tadinya saya menganggap video dan teori Flatter ini adalah video Hoax yang sangat mudah dilihat kebohongonnya dan teori yang mereka sodorkan sangat mudah untuk dicounter atau dipatahkan.

Tapi setelah saya melihat pelan pelan dan diulang ulang serta mencari beberapa data yang mereka beberkan, saya menjadi terkesima dengan bukti bukti yang ada.

Oleh sebab itu, saya mengakui sangat terpengaruh dengan teori yang mereka beberkan.

Namun, itu belum cukup untuk membuat saya mendukung mereka.

Jadi sebelum membaca tulisan ini lebih jauh, penting untuk saya tuliskan lebih dulu, bahwa karena berbagai keterbatasan, posisi saya disini bukan sebagai Flatter (penganut teori Bumi Datar) atau juga tidak mendukung teori Bumi Bulat.

Jadi bisa dibilang, bahwa saya berada di pihak “NETRAL” yang sekarang ragu ragu dengan apa yang sudah “dicecokin” pada saya sedari kecil dulu.

Setelah melihat video tersebut, kemudian saya bagikan ke lebih dari 10 orang teman. Waktu saya bagikan, video tersebut baru dilihat kurang dari 50rb view, sekarang sudah mencapai lebih dari 187 rb view.

Beragam tanggapan mereka. Ada yang kaget, ada yang tidak percaya, ada yang setengah percaya, ada juga yang cuma diam  dan lain sebagainya.

***

Dan sebelum membaca lebih lanjut, perlu kiranya saya tuliskan beberapa data yang saya saya temukan dari website yang cukup kredibel yaitu wikipedia.

Jadi mohon maaf jika dalam tulisan ini banyak terdapat copas dari mbah wiki.

Menurut data yang saya temukan, perdebatan mengenai Bumi Datar atau Bumi Bulat, bukan terjadi baru setahun, puluhan atau seratus tahun saja, tapi sudah terjadi ribuan tahun lalu.

Ini dibahas dalam video flatter episode ketiga, tentang “Kebohongan Sains Modern”

Yang pertama kali mengemukakan teori tentang Bumi Datar adalah Claudius Ptolemaeus (Ptolemy*)

(*Banyak cerita tentang Ptolemy ini. Saya pernah membaca kisah fiksinya yang keren Trilogy Bartimaeus karangan Jonathan Stroud. Buku yang keren, bercerita tentang jin bernama Bartimaeus yang kocak dan bikin gereget. Siapa yang mau pinjam boleh nanti saya kirim lewat paket, tapi syaratnya jangan dikirim ke luar negeri ya... Hahahaha...)

Ptolemy adalah seorang ahli geografi, astronom, dan astrolog yang hidup pada zaman Helenistik di provinsi Romawi, Aegyptus, yang hidup pada abad ke 2 M

Dimana teori tersebut mengatakan bahwa Bumi adalah pusat alam semesta. Sebagai pusat alam semesta, membuat Bintang dan Matahari memutari Bumi setiap hari.

https://id.wikipedia.org/wiki/Geosentrisme
https://id.wikipedia.org/wiki/Geosentrisme
Model geosentrik biasanya dikombinasi dengan suatu Bumi yang bulat oleh filsuf Romawi kuno dan abad pertengahan. Ini tidak sama dengan pandangan model Bumi datar yang disiratkan dalam sejumlah mitologi, sebagaimana juga adalah kosmologi kitab-kitab suci dan Latin kuno.

Pada waktu yang sama, para pengikut Pythagoras, yang disebut kelompok Pythagorean, berpendapat bahwa bumi adalah suatu bola (menurut pengamatan gerhana-gerhana), tetapi bukan sebagai pusat, melainkan bergerak mengelilingi suatu api yang tidak nampak. Kemudian pandangan-pandangan ini digabungkan, sehingga kalangan terpelajar Yunani sejak dari abad ke-4 SM berpikir bahwa bumi adalah bola yang menjadi pusat alam semesta.

Walaupun saya tidak ingin berdebat tentang agama, tapi patut kiranya saya lampirkan pendapat atau pandangan agama waktu dulu.

Geosentrisme dan Astronomi.

Dalam pandangan Islam.

Dikarenakan dominansi ilmiah sistem Ptolemaik dalam astronomi Islam, para astronom Muslim menerima bulat model geosentrik.

Fakhr al-Din al-Razi (1149–1209), sehubungan dengan konsepsi fisika dan dunia fisika dalam karyanya Matalib, menolak pandangan Aristotelian dan Avicennian bahwa Bumi berada di pusat alam semesta, melainkan berpendapat bahwa ada "ribuan-ribuan dunia (alfa alfi 'awalim) di luar dunia ini sedemikian sehingga setiap dunia ini lebih besar dan masif dari dunia ini serta serupa dengan dunia ini." Untuk mendukung argumen teologinya, ia mengutip dari Al Quran, "All praise belongs to God, Lord of the Worlds," menekankan istilah "Worlds" (dunia-dunia)

Dalam pandangan Kristen.

Di Amerika Serikat antara tahun 1870-1920, misalnya, berbagai anggota Gereja Lutheran – Sinode Missouri menerbitkan artikel-artikel yang menyerang sistem astronomi Kopernikan, dan geosentrisme banyak diajarkan di dalam sinode dalam periode tersebut.[22] Namun, pada tahun 1902 Theological Quarterly, A. L. Graebner menyatakan bahwa sinode itu tidak mempunyai posisi doktrinal terhadap geosentrisme, heliosentrisme, atau model ilmiah lainnya, kecuali kalau itu bertolak belakang dengan Alkitab. Ia menyatakan pula bahwa deklarasi apapun yang dikemukakan para penganut geosentrisme di dalam sinode bukan merupakan pendapat badan gereja secara keseluruhan.

Menurut pandangan ilmuwan.

Albert Einstein berpendapat:

 “Pergulatan, begitu keras di awal masa sains, antara pandangan Ptolemaeus dan Kopernikus, sebenarnya tidak berarti. Kedua sistem koordinat ini dapat digunakan dengan justifikasi setara. Kedua kalimat: "matahari diam dan bumi bergerak", atau "matahari bergerak dan bumi diam", hanya bermakna konvensi yang berbeda dari dua sistem koordinat yang berbeda.”

Stephen Hawking, dalam bukunya "The Grand Design", menyatakan pandangan yang tepat sama dengan Einstein:

“Maka apakah yang sesungguhnya, sistem Ptolemaik atau Kopernikan? Meskipun tidak jarang orang mengatakan Kopernikus membuktikan Ptolemaeus salah, hal ini tidak benar”

Sedangkan Heliosentrisme juga sudah ada sejak dulu kala...

Pada pengetahuan sekarang, orang beranggapan bahwa Heliosentris dikemukakan oleh Nicolaus Copernicus dan Galileo Galilei.

Padahal, teori itu awalnya dikemukakan oleh Martianus Capela.

Martianus often presents philosophical views based on Neoplatonism, the Platonic school of philosophy pioneered by Plotinus and his followers. Like his near-contemporary Macrobius, who also produced a major work on classical Roman religion, Martianus never directly identifies his own religious affiliation. Much of his work occurs in the form of dialogue, and the views of the interlocutors may not represent the author's own.

The lunar crater Capella is named after him.

https://id.wikipedia.org/wiki/Heliosentrisme
https://id.wikipedia.org/wiki/Heliosentrisme

Heliosentris adalah model astronomi yang mana bumi mengelilingi matahari yang berada pada pusat tata surya. Kata berasal dari bahasa Yunani (ήλιος Helios = Matahari, dan κέντρον kentron = pusat). Secara historis, heliosentrisme bertentangan dengan geosentrisme, yang menempatkan Bumi di pusat alam semesta.

youtube.com
youtube.com
***

Dari situ kita bisa lihat dengan jelas bahwa sesungguhnya perbedaan pendapat antara Bumi Datar dan Bumi Bulat bukan sekedar omong kosong, yang mengada ada saja kan? Dan perdebatan itu terjadi sudah ribuan tahun lalu, oleh ilmuwan ilmuwan keren.

Untuk selanjutnya, saya paparkan dengan singkatnya saja, pendapat flatter yang sekarang, yang mereka unggah di youtube dalam 7 rekaman video berbahasa Indonesia.

Episode pertama video Flatter berjudul “Bangkitnya Kesadaran” berdurasi 23.53.

Video tersebut berisi rangkuman dari 10 argumen atau 10 teori serta yang membuktikan bahwa Bumi Bulat, yang nantinya akan mereka counter satu persatu dalam 6 episode selanjutnya, berdasarkan PENELITIAN mereka.

(Ingat, PENELITIAN, bukan dengan argumen yang tidak mendasar sama sekali)

youtube.com
youtube.com

Diakhir rekaman, mereka membahas 2 argumen.

-Argumen pertama membahas tentang photo Bumi berbentuk Globe yang sekarang ini beredar.

*Menurut pendapat flatter, photo Bumi yang beredar sekarang adalah rekayasa komputer CGI (Computer-generated imagery) ala NASA.

youtube.com
youtube.com
youtube.com
youtube.com
(Saya tidak tahu, benarkah gambar Bumi berbentuk Globe yang sekarang beredar adalah rekayasa komputer atau bukan. Jadi, untuk para ahli komputer grafis, silahkan meneliti dan membuktikannya.)

-Argumen kedua tentang Satelit yang ada di luar angkasa.

*Menurut pendapat flatter, TIDAK ADA SATUPUN SATELIT DILUAR ANGKASA YANG BISA DILIHAT OLEH TELESKOP ATAU DIDETEKSI DENGAN RADIO MANAPUN DI BUMI.

Yang beredar sekarang adalah rekayasa komputer atau gambar kartun CGI saja.

youtube.com
youtube.com
Flatter mereferensikan kita untuk melihat video dari NASA

(Nah, ini poin yang penting untuk sekali lagi dibuktikan oleh kita -orang orang yang punya teleskop- atau ilmuwan dibidang astronomi dan ilmu lainnya yang mempelajari tentang luar angkasa.)

Benarkah selama ini satelit diluar angkasa tidak bisa dilihat? Mengapa? Bukankah ada begitu banyak satelit yang bertebaran di luar angkasa? Sedangkan dengan peralatan yang ada, kita bisa melihat Bulan sampe ke bopeng bopengnya.

(Coba deh, untuk yang punya kamera Nikon P900, bisa lihat Bulan sampe ke bopeng nya kan? Apakah bisa melihat satelit?)

Lalu dimanakah satelit tersebut berada? Bukankah satelit jauh lebih rendah (dekat) dengan Bulan?

Menurut mbah Wiki 

Posisi satelit pada orbitnya ada tiga macam, yaitu

-Low Earth Orbit (LEO): 500-2.000 km di atas permukaan bumi.

(Batasan ini tidak didefinisikan secara pasti tetapi biasanya sekitar 200-1200 km (124-726 mil) di atas permukaan Bumi 

-Medium Earth Orbit (MEO): 8.000-20.000 km di atas permukaan bumi.

(Orbit Bumi menengah atau Medium Earth orbit (MEO), kadang-kadang disebut orbit melingkar antara atau intermediate circular orbit (ICO), adalah sebuah wilayah ruang di sekitar Bumi di atas orbit Bumi rendah (ketinggian 2.000 kilometer (1.243 mil)) dan di bawah orbit geostasioner (ketinggian 35.786 kilometer (22.236 mil)

-Geosynchronous Orbit (GEO): 35.786 km di atas permukaan bumi.

(Secara geometri orbit ini mempunyai setengah sumbu utama (semimajor axis) yang panjangnya 42.164.17 km. 

Sedangkan jarak Bumi ke Bulan menurut mbah wiki 384.400 km!!!

Lucu kan?

Jika memang benar, mengapa satelit yang jumlahnya ribuan TIDAK BISA DILIHAT, SEDANGKAN BULAN YANG JARAKNYA LEBIH JAUH BISA DILIHAT!

Sekali lagi ini poin yang penting, karena kita membayar pulsa telepon dan lain lain kebutuhan terkait teknologi menjadi mahal, salah satu penyebabnya karena kita “beranggapan” menggunakan teknologi satelit.

Sekedar info :

Harga satelit BRI yang baru diluncurkan Sabtu, tanggal 18 Juni 2016, kemarin.

BRI Beli Satelit Rp 2,5 Triliun Pakai Uang Sendiri

Anehnya pada beberapa waktu kemudian, ada berita dimedia yang sama “Satelit BRIsat dengan harga Rp 3 triliun ini memiliki 45 transponder.” 

(Judul berita yang pertama jelas ngawur, memangnya selisih setengah Triliun kecil ya? Ya sudahlah, kita akan membahasnya nanti dilain artikel aja ya...)

*Episode kedua video Flatter berjudul “Bisnis Triliun Dollar”


-Yang dibahas adalah argumen ketiga tentang GPS (Global Positioning System) dan Google Map.

*Flatter mereferensikan video yang diunggah oleh pihak Google sendiri.

Silahkan lihat videonya.


Dari video yang diunggah oleh Google, mereka sendiri mengakui bahwa GPS TIDAK MENGGUNAKAN SATELIT!

Jadi, selama ini hanya pikiran kita saja yang berasumsi bahwa teknologi GPS itu menggunakan satelit.

Lalu, apakah Google Maps menggunakan satelit ketika mereka membuat photo rumah sampai ke genting gentingnya keliatan jelas?

Ternyata tidak, Google hanya menggunakan Drone untuk memetakan semuanya...

youtube.com
youtube.com
Nah, sekali lagi jadi hanya kita saja yang berasumsi bahwa itu semua berdasarkan satelit kan?

Diungkapkan Flatter bahwa teknologi GPS sebenarnya berasal dari teknologi Long Range yang sudah ada sejak jaman dulu sewaktu Perang Dunia II, yang kemudian digunakan oleh militer sejak 1973.

Flatter beranggapan untuk Bumi Datar memang tidak butuh satelit dan teknologi GPS TIDAK BISA JIKA BUMI MELENGKUNG.

Lalu apa motivasinya membuat kebohongan seperti itu?

youtube.com
youtube.com
Kita sebetulnya TIDAK PERLU BAYAR BIAYA TELEKOMUNIKASI MAHAL, TIDAK PERLU BAYAR LISTRIK MAHAL DAN TIDAK PERLU BAYAR BENSIN MAHAL.

KARENA SEMUA TEKNOLOGI ITU SUDAH DITEMUKAN OLEH NIKOLA TESLA sejak 1893.

Sejak dulu saya tertarik oleh Nikola Tesla, oleh sebab itu saya ingin berbagi sedikit tentang Tesla.

Sekedar info :

Tesla adalah seorang ilmuwan paling hebat dengan ide “gila” yang dilupakan dan “tidak diakui oleh dunia”

Saking ‘gilanya”,Tesla sering menjadikan dirinya sendiri sebagai konduktor.

http://www.nyunyu.com/main-article/detail/ngebahas-sejarah-niko-tesla-ilmuwan-jenius-yang-dilupakan-dunia
http://www.nyunyu.com/main-article/detail/ngebahas-sejarah-niko-tesla-ilmuwan-jenius-yang-dilupakan-dunia
http://www.nyunyu.com/main-article/detail/ngebahas-sejarah-niko-tesla-ilmuwan-jenius-yang-dilupakan-dunia
http://www.nyunyu.com/main-article/detail/ngebahas-sejarah-niko-tesla-ilmuwan-jenius-yang-dilupakan-dunia
Nikola Tesla adalah seorang perintis elektromekanik, tanpa kabel, dan daya listrik. Namun Nikola Tesla jarang disebut-sebut karena karya-karya ciptaannya diklaim oleh ilmuwan yang sekarang terkenal, malah dia yang nggak terkenal. Radar, x-ray, radio, teknologi wireless, motor listrik, dan banyak lagi.

Penemuannya begitu banyak yang berguna bagi masyarakat, tapi dalam pelajaran sekolah tidak sekalipun kita mendengar namanya.

http://mythdunia.blogspot.co.id/2013/12/nikola-tesla-ilmuwan-gila-dengan.html
http://mythdunia.blogspot.co.id/2013/12/nikola-tesla-ilmuwan-gila-dengan.html
“Tetapi Nikola Tesla berusaha untuk menciptakan sebuah sistem, dimana energi dapat pancarkan dari jarak yang sangat jauh. Untuk itu, ia membangun sebuah Menara Wardenclyffe (Wardenclyffe Tower) di Shoreham, Long Island, yang berfungsi sebagai sarana telekomunikasi nirkabel dan pengiriman daya listrik.

Namun, Nikola Tesla tidak pernah memenuhi impiannya untuk menciptakan sebuah sistem tenaga listrik nirkable di seluruh dunia, karena JP Morgan yang mendanai pembangunan Wardenclyffe Tower, menarik semua dananya.” 

(Inilah penemuan Tesla yang mencengangkan )

Ada satu lagi penemuan Tesla yang mengguncang dunia militer yaitu tentang senjata paling mematikan di dunia, yang jauh lebih hebat dari nuklir yaitu “Tesla Death Ray”

Menurut Tesla:

"Senjata ini akan mengirim pancaran partikel-partikel yang terkonsentrasi lewat udara yang akan terbang dengan kecepatan hampir menyamai kecepatan cahaya. Energinya begitu besar sehingga ia dapat merontokkan hingga 10.000 pesawat musuh dari jarak 250 mil dan dapat menyebabkan jutaan tentara musuh mati di tempat."

Dalam salah satu suratnya, Tesla menulis:

"Selama bertahun-tahun, aku mencoba untuk mencari solusi dari masalah terberat umat manusia, yaitu bagaimana menjaga perdamaian dunia."

Mengenai Tesla Death Ray, ia mengatakan:

"Penemuan ini akan membuat perang menjadi tidak mungkin. Sinar kematian itu akan mengelilingi perbatasan setiap negara seperti tembok Cina yang tidak terlihat, hanya saja, "tembok" ini jutaan kali lebih sulit ditembus. Ini akan membuat setiap negara tidak dapat ditembus oleh pesawat musuh atau tentara darat yang menyerbu masuk."

Jadi?

Pertanyaannya :

Dengan segala kehebatannya yakni, memegang lebih dari 300 hak paten di dunia, mengapa selama ini nama Nikola Tesla tidak pernah ada di buku pelajaran sekolah?

Mengapa di sekolah kita dikasih tahu tentang Thomas Alva Edison –sang mantan bos Tesla saja- yang menemukan listrik DC tapi kita tidak diberitahu tentang Tesla yang menemukan arus listrik AC (bolak balik)

(Boleh dibaca nih)

Mengapa penemuannya tentang listrik murah dan aman yang ditemukan Tesla tidak digunakan oleh pemerintah?

http://wonders.physics.wisc.edu/tesla-coil.htm
http://wonders.physics.wisc.edu/tesla-coil.htm

https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Nikola_Tesla_holding_bulb.jpg dan http://www.teslasociety.com/photos.htm
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Nikola_Tesla_holding_bulb.jpg dan http://www.teslasociety.com/photos.htm
Lihat buktinya dan silahkan cari di Google dengan kata kunci Tesla Coil atau Tesla bulbs.

Apakah karena ini penyebabnya?

Tesla's concept of wireless electricity was used to power ocean liners, destroy warships, run industry and transportation and send communications instantaneously all over the globe.  To stimulate the public's imagination, Tesla suggested that this wireless power could even be used for interplanetary communication. 

If Tesla were confident to reach Mars, how much less difficult to reach Paris.  Many newspapers and periodicals interviewed Tesla and described his new system for supplying wireless power to run all of the earth's industry.

Because of a dispute between Morgan and Tesla as to the final use of the tower.  Morgan withdrew his funds.  The financier's classic comment was, "If anyone can draw on the power, where do we put the meter?" 

Terjemahan ala Google Translatenya gini :

Konsep Tesla listrik nirkabel digunakan untuk liners daya laut, menghancurkan kapal perang, menjalankan industri dan transportasi dan mengirim komunikasi instan di seluruh dunia.   Untuk merangsang imajinasi publik, Tesla menyarankan bahwa daya nirkabel ini bahkan bisa digunakan untuk komunikasi antarplanet. 

Jika Tesla yakin untuk mencapai Mars, apalagi sulit dijangkau Paris.   Banyak surat kabar dan majalah mewawancarai Tesla dan menggambarkan sistem baru untuk memasok listrik nirkabel untuk menjalankan semua industri bumi.

Karena perselisihan antara Morgan dan Tesla untuk penggunaan akhir menara. Morgan menarik dananya.  

Komentar klasik pemodal adalah, "Kalau ada yang bisa menarik kekuatan, di mana kita menempatkan meteran?"

(Tuh kan, jadi sebenarnya kita memang bisa dapet listrik gratis gitu kan?)

Kembali ke rekaman video Flatter...

Dalam video tersebut, Flatter juga mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan karena adanya propaganda marketing dari kartel -yang dikuasai oleh sebagian orang saja- mengenai, berlian dan minyak bumi yang berasal dari fosil, padahal menurut Flatter bukan dari fosil.

Saya cuma punya satu pertanyaan saja : Mengapa pemerintah terus menggunakan minyak bumi, untuk pembangkit listrik dan lain lain, padahal sudah begitu banyak energi alternatif yang telah ditemukan atau dibuat?

 (Untuk poin ini, saya tidak mampu membahasnya lebih lanjut.)

*Episode ketiga berjudul “Kebohongan Sains Modern”

 -Video ini membahas argumen keempat tentang Teori Heliosentrik dari Galileo.


Peta Bumi Datar “boleh dapet nyolong” dari BOSTON PUBLIC LIBRARY

flat-19-578da7b9b67a6195048edd22.jpg
flat-19-578da7b9b67a6195048edd22.jpg
flat-20-578da7edd79373b704aa27ea.jpg
flat-20-578da7edd79373b704aa27ea.jpg

Kedua gambar diatas "dapet nyuri" dari sini.

Bisa dilihat dari gambar tersebut di atas, bahwa Antartika bukan benua tapi lingkaran es yang tidak dapat ditembus.

Selanjutnya Flatter mengatakan bahwa apa yang disebut "Stellar Parallax" itu sebenarnya tidak ada atau tidak dapat dibuktikan.

Mereka membuat analogi yang sederhana dan sangat mudah. Lihat gambar dibawah ini dibagian sebelah kiri bawah.

Youtube.com
Youtube.com
Menurut flatter, Galileo gagal membuktikan teorinya tentang Bumi berputar, tapi dibuat seolah olah ia dihukum karena menyampaikan kebenaran.  Padahal justru sebaliknya, ia gagal membuktikan teorinya sendiri. Stellar Parallax tidak ada, rasi bintang tidak berubah.

Artinya, yang benar adalah Geosentrik (Bumi diam) bukan Heliosentrik (Bumi berputar).

Galileo Galilei (lahir di Pisa, Toscana, 15 Februari 1564 – meninggal di Arcetri, Toscana, 8 Januari 1642 pada umur 77 tahun) adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah.Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop, berbagai pengamatan astronomi, dan hukum gerak pertama dan kedua (dinamika). Selain itu, Galileo juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus mengenai peredaran bumi adalah bulat mengelilingi matahari dan matahari sebagai sistem tatasurya. butoi gata.

Akibat pandangannya yang disebut itu ia dianggap merusak iman dan diajukan ke pengadilan gereja Italia tanggal 22 Juni 1633. Pemikirannya tentang bumi adalah bulat dan matahari sebagai pusat tata surya bertentangan dengan ajaran Aristoteles maupun keyakinan gereja bahwa bumi adalah datar dan pusat alam semesta. Ia dihukum dengan pengucilan (tahanan rumah) sampai meninggalnya.

Galileo dihukum karena pemberontakan politik, bukan karena sains.

Flatter juga mengatakan bahwa penelitian NASA sendiripun menyebutkan bahwa RASI BINTANG BERUBAH, SEBAGIAN KE KIRI DAN SEBAGIAN LAGI KE KANAN.

youtube.com
youtube.com
Itu artinya tidak mungkin Bumi mengelilingi Matahari jika Bintang bergerak berlawanan arah.

Jadi menurut Flatter, Bumi nya diam, justru bintang bintang yang berubah, separuh bergerak ke kiri dan separuh bergerak ke kanan.

Oleh sebab itu Flatter menyimpulkan bahwa teori Bumi mengelilingi Matahari yang diajarkan di sekolah adalah KEBOHONGAN SAINS MODERN.

-Selanjutnya membahas argumen kelima tentang GRAVITASI NEWTON.

Newton mengatakan bahwa Bumi berputar, kita tidak bisa jatuh meskipun kaki di atas dan kepala di bawah, karena adanya gravitasi.

Pertanyaan Flatter:

1. Mengapa elektron berputar mengelilingi inti atom.

Menurut Newton itu karena Gravitasi, persis seperti Bumi mengelilingi Matahari.

Tapi, menurut Niels Bohr -penemu Quantum Leap- itu disebabkan oleh eletromagnetik.

Tak ada gravitasi pada atom. Dan itu membuktikan bahwa rumus gravitasi Newton tidak berlaku pada atom.

Jadi yang benarnya adalah karena elektromagnetik, seperti diungkapkan oleh Niels Bohr.

Itu dikarenakan pada waktu Newton menemukan teori gravitasi, dia tidak tahu ada elektromagnetik.

Oleh sebab itu Newton berasumsi bahwa planet mengelilingi Matahari karena GRAVITASI.

2. Mengapa Matahari dan Bulan beredar pada porosnya?

Menurut Newton itu karena gravitasi, karena memang itu tujuannya mengungkapkan teori gravitasi.

Tapi menurut Nikola Tesla, itu disebabkan oleh eletromagnetik. Persis seperti yang terjadi ketika elektron mengelilingi inti atom, yang dikatakan Niels Bohr.

3. Mengapa besi tenggelam sedangkan gabus mengapung di air?

Menurut Newton itu karena gravitasi. Ini jelas salah.

Yang benar adalah karena Berat Jenis berbeda seperti dikatakan oleh Archimedes.

4. Mengapa balon Helium bisa terbang di udara?

Apakah Newton akan mengatakan karena ANTI GRAVITASI?

Yang benar adalah karena Berat Jenis seperti di katakan Archimedes.

youtube.com
youtube.com
Dikatakan bahwa karena gravitasi membuat semua yang ada di Bumi menjadi stabil. Bukankah dengan teori yang sama bisa dibuat Bumi kotak atau trapesium?

Sekarang lihat gambar dibawah ini. Bandingkan gambar Bumi disebelah kiri yang merupakan gambar imajiner dengan gambar Bumi yang mempunyai medan magnet di sebelah kanan.

Mana yang lebih benar?

youtube.com
youtube.com
Terbukti bahwa Hukum Gravitasi bertentangan dengan Hukum Kekekalan Energi yaitu "Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan (konversi energi)"

Bagaimana mungkin jika ada gaya tarik tapi tidak ada gaya tolak.

(Masa mau pacaran doang, tapi ga boleh putus sih? Wakakaka...)

youtube.com
youtube.com

Dan...

Dua gambar di bawah ini adalah pembuktian yang benar tentang elektromagnetik bukan gravitasi.

(sebenarnya ada lebih dari 5 gambar yang bisa diambil tapi untuk singkatnya saya ambil 2 saja)

youtube.com
youtube.com

youtube.com
youtube.com

Di bawah adalah pernyataan Johann Wolfgang von Goethe :

youtube.com
youtube.com
Selengkapnya bisa dilihat di sini 

Kesimpulannya menurut Flatter adalah:

youtube.com
youtube.com
***

Sepertinya tulisan ini sudah terlalu panjang ya?

Nanti 2 hari lagi akan saya sambung dengan episode keempat yang berjudul “Gerhana dan Horison” dan episode selanjutnya yang pastinya jauh lebih menarik lagi.

Dalam episode selanjut membahas tentang penerbangan dan beberapa bukti lain bahwa Bumi itu Datar.

Nah, sebelum itu saya tanya, apakah pernah nonton film “NOW YOU SEE ME” yang bercerita tentang sebuah tim yang menyebut dirinya “THE FOUR HORSEMEN” yang membuat trik sulap terbaik karena SELALU MEMBAGIKAN UANG TIAP PERTUNJUKANNYA, yang kemudian berseteru dengan Thaddeus Bradley seorang pembongkar trik sulap.

http://bioskopkeren.org/nonton-now-you-see-me-2-subtitle-indonesia/
http://bioskopkeren.org/nonton-now-you-see-me-2-subtitle-indonesia/
(Untuk yang kedua, kualitas gambarnya masih Cam cuiiiy...)

https://www.youtube.com/watch?v=AuEjHzOIgBE
https://www.youtube.com/watch?v=AuEjHzOIgBE
Jadi, penting sekali lagi untuk saya tuliskan...

Walaupun secara nyata bahwa saya terpengaruh dengan teori yang dibeberkan oleh Flatter tapi tidak serta merta saya berpihak kepada mereka. 

Ada hal yang membuat saya merasa sebaiknya ada di posisi penonton saja.

Dan sebagai penonton yang berada di posisi netral, saya sangat menikmati perdebatan ini, siapa tahu ujungnya ada yang nyebarin duit, seperti dalam film “Now You See Me.

Bagi saya pribadi tidak penting Bumi itu Datar maupun Bulat karena roda kehidupan tetap berjalan. 

Yang paling penting adalah bagaimana jika ujungnya bisa memberi manfaat bagi masyarakat. Yaitu semua biaya yang ada sekarang bisa jadi lebih murah bahkan kalau bisa gratis.

Nah, pasti pada setuju donggg...

Jadi biarin aja mereka berdebat yang penting kita -masyarakat- ujungnya kebagian yang menguntungkan aja kan?

Mantab kan? Hahahaa...

Bioskopkeren.org
Bioskopkeren.org

***Catatan :

*Beberapa hari lalu saya membaca kompas.com, seorang Profesor astrofisika dan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin yang mengatakan bahwa pandangan Bumi datar terlalu mengada-ada.

"Itu pseudosains," katanya (selengkapnya bisa dilihat di kompas.com)

Sangat disayangkan jika seorang Profesor sekelas Kepala LAPAN mempunyai tanggapan seperti itu. Karena bisa dilihat dengan jelas, bahwa apa yang dibeberkan oleh Flatter bukan tidak mendasar sama sekali tapi berdasarkan banyak penelitian dan melibatkan banyak orang yang terdiri dari orang orang yang tidak kompeten. Begitu juga dengan perdebatan mengenai Bumi Datar bukan cuma debat kusir dengan teori asal asalan.

(kita sendiripun bisa membuktikan teori yang dibeberkan oleh Flatter ini. Akan saya dibahas nanti di tulisan selanjutnya)

LAPAN sebagai lembaga pemerintah, sangat diharapkan masyarakat memberi keterangan yang ilmiah.

Mestinya...

Sebagai Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin bisa memberi keterangan yang ilmiah yang bisa diterima masyarakat banyak jika menganggap teori Bumi Datar ada pseudosains. Bukan sekedar menuduh sembarangan seperti itu, atau dengan memberikan bukti bukti yang ternyata telah dicounter dengan berbagai bukti oleh Flatter.

Ini aneh kan?

Apakah Thomas Djamaluddin tidak melihat video yang diunggah Flatter, jadi kesannya sembarangan  memberi pernyataan atau memang tidak mampu mengcounter video tersebut (Sepertinya ini sangat kecil kemungkinannya kan)?

*Sejauh ini saya melihat, kelompok Flat Earth berpihak pada agama. Tapi sebaliknya saya justru melihat banyak kaum religi yang tidak mendukung teori Flat Earth. Saya tidak tahu, apakah mereka sudah melihat videonya atau tidak, sehingga sibuk memberi pernyataan sendiri.

*Dan sampai saat ini saya belum menemukan motif dari kelompok Flat Earth membongkar “Kebohongan atau Kebusukan NASA”. Karena sangat aneh jika mereka tidak punya motif apa apa tapi sejak 1956 terus bertahan sampai sekarang.

Jadi jika saja ada sahabat K’ers yang menemukan motif mereka, bisa diberikan pada kolom komentar.

Salam Damai...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun