Koq kaya orang ga ngerti aja sih? Masa, yang diserang TemanAhok, malah konfirmasinya ke Ahok?
Duhhh.... #DasarTempe.
***
Saya tidak heran membaca kabar tersebut, karena keputusan Ahok maju lewat jalur independen, jelas sudah membuat marah para petinggi parpol. Mereka seakan sudah tidak dianggap lagi oleh Ahok. Seakan mereka hanya dianggap kambing congek saja.
Lagipula, mereka sangat ketakukan dengan efek yang ditimbulkan jika ada yang sukses maju lewat jalur independen, yang akhirnya bisa meluas ke berbagai daerah lainnya. Dimana citra pejabat sudah jatuh, rakyat sudah semakin muak melihat para pejabat yang berasal dari parpol, karena semakin banyak pejabat yang masuk penjara terkait kasus korupsi, terkena narkoba, berkelakuan buruk, petantang petenteng semaunya, seakan mereka lah yang empunya negeri ini.
Orang parpol sangat takut jika kelakuan Ahok ini, kemudian  diikuti oleh tokoh tokoh di daerah lain. Orang parpol merasa akan terjadi senjakala parpol, jika hal tersebut menjadi pilihan rakyat.
Sebagai pengamat politik abal abal, yang hanya bermodalkan komputer pc jadul, dengan akses internet murah dan data secomotnya aja, saya yakin benar, jika nantinya Ahok menang lewat jalur independen, pasti akan banyak bermunculan tokoh yang bersih, yang benar benar berniat ingin membangun negeri ini, benar benar ingin mensejahterakan rakyat, bukan kepentingan diri sendiri dan tidak tersandera oleh kepentingan parpol yang sangat rakus.
Ini yang tidak dilihat oleh haters Ahok, mereka terlalu lugu, mengikuti irama gendang orang parpol yang sedang kalap. Haters tidak tahu cuma dijadikan tameng dan prajurit parpol untuk menghajar Ahok dan TemanAhok.
Padahal, kalau saja nanti diikuti di daerah lain, pasti daerah akan jauh lebih maju daripada yang sekarang. Para pemimpin daerah tidak lagi harus setor ke parpol. Para pemimpin daerah bisa berbuat jauh lebih banyak untuk kepentingan rakyat. Apakah haters tidak mau daerahnya maju?
Dan akhirnya bisa ditebak, parpol cuma bisa gigitin kuku doang... Heu heu heu...
Perkara ini bukan semata pada sosok Ahok dan pilkada DKI saja, tapi sudah merupakan ancaman bagi eksistensi parpol ke depannya.