Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peluru Haters Sudah Mulai Habis, yang Ada Sekarang Cuma Bikin Ngakak Doang

17 Mei 2016   23:54 Diperbarui: 18 Mei 2016   03:40 4337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan lucunya, justru yang dari awal nulis kasus Sumber Waras, sekarang ga pernah keliatan nulis lagi... Ada apa?

Baru setelah ada laporan audit BPK yang beneran NGACO, justru oleh haters hal itu dianggap paling bener. Lugu atau emangnya dudul?

Saking lugunya, banyak yang jadi korban haters. Mereka membabi buta menyalahkan semua yang dianggap berpihak pada Ahok.

Dimulai dari BPN yang dianggap salah mengeluarkan PBB Sumber Waras, terus KPK yang belum juga menetapkan Ahok sebagai tersangka, kemudian berlanjut ke Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, yang dianggap salah ucapan ke HMI.

(Dari kasus Saut aja, kita bisa kita lihat, betapa ga nyambungnya, apa yang diulas haters sama apa yang jadi masalah. Semua disambung sambungin doang, biar keliatan ada benang merahnya...)

Saat kasus ini udah melempem, dapat lagi pasokan amunisi, berupa memo dari berita Tempo. Membaca berita di Tempo, semangat haters seperti balon kempes yang ditiup lagi.

Padahal sebelumnya haters selalu mendiskreditkan Tempo, Kompas dan Detik yang dianggap membela Ahok. Inilah tipikal haters, selalu nyomot berita yang disukai aja...

Lugunya lagi, setelah ada klarifikasi dari Ahok dan APL, mereka mencari celah lain yaitu menyalahkan Polri dan TNI yang dianggap terima gratifikasi dari Ahok.

Coba perhatiin deh, BPN, KPK, Saut, Polri, TNI, Kompas, Tempo dan Detik, semua jadi korban, karena dianggap membela Ahok...

Belum lagi Jokowi yang dianggap menjadi beking Ahok.

Duh...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun