Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Audit BPK, Justru Membuktikan bahwa Ahok CLEAR

19 April 2016   21:34 Diperbarui: 20 Desember 2016   14:37 16114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nanti bikin cape jelasin lagi...

Nonton di Youtubenih...

[caption caption="Perhatikan berapa kali Ketua BPK mengatakan kata TUNAI. Masih ditambah lagi soal persediaan uang di bendahara. https://www.youtube.com/watch?v=j2xRY890N2k"]

[/caption]

Ini saya tulis kalau belum jelas...

Itu pemeriksa kami, menemukan idikasi (ada penekanan dalam kata indikasi), tentang transaksi tunai sebesar 755 milyar pada 31 Desember 2014, jam tujuh malam dimana seluruh bank sudah tutup (ada penekanan lagi pada kata “bank sudah tutup”)

TUNAI! (kata “TUNAI” ini ditekankan, karena hanya mengatakan satu kata saja)

Tidak pernah terjadi di dalam pemeriksaan, hal itu terjadi...

Ini, ini TUNAI. Jam tujuh malam diakhir tahun lagi. Auditor seluruh dunia kalau melihat data itu, pasti curiga. Yang itu kemudian, kita telusuri dan sesuai dengan proses metode, aaa paa namanya, audit, kita lakukan dan kita telusuri. Dan itulah yang menyebabkan hasil dari temuan yang kita lakukan, kita sampaikan.

Uang persediaan itu yang biasanya dilakukan oleh bendahara itu antara 20 sampai 40 juta tunai. Ini 755 Milyar TUNAI dari uang persediaan, dibayarkan ke pihak ketiga.

Tapi kan auditor kita kan punya sense furning audit (apa sih?), berdasarkan resiko risk based audit, audit berdasarkan resiko.

Jadi kami ingin memastikan, apa yang terjadi ini, koq di ujung tahun, sebentar lagi mau tahun baru, koq ada uang tiba tiba, dari kas pemerintahan DKI pindah ke pihak ketiga. Ada apa ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun