Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Transfer Tunai Sumber Waras dan Keluguan Ken Hirai

18 April 2016   06:31 Diperbarui: 18 April 2016   07:28 5926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://www.kompasiana.com/mikereys/logika-sederhana-menjawab-kejanggalan-transaksi-tunai-sumber-waras_5711b7fdaf7e61e50659e605"][/caption]Perhatikan baik baik gambar di atas...!

Berkali kali saya selalu menulis diparagraf pertama, supaya membacanya pelan pelan, minum air putih dulu...Tarik napas dalam dalam, lepaskan pelan pelan dan dilaukan sebanyak tujuh kali...

Maksudnya supaya benar benar bisa mencermati arti tulisan saya dengan benar, dann tidak sesat pikir nantinya...

Saya kasih contoh tulisan saya ya...

[caption caption="Buat hater Ahok yang bisanya cuma ngintip, sebelum baca minum air putih dulu ya, ambil napas dalam dalam, keluarkan pelan pelan. Lakuin sampe 7 kali, biar bacanya tenang... Buat hater Ahok yang katanya menulis dapet bayaran, kalau mau nulis cari datanya dulu biar ga keliatan lucu... http://www.kompasiana.com/mikereys/jurus-ngeles-ahok-bikin-haters-makin-puyeng_57039a9f397b61e107f874d8"]

[/caption]

Jurus Ngeles Ahok Bikin Haters Makin Puyeng

Pada tulisan kemarin, secara jelas sudah saya tulis sejak paragraf pertama seperti gambar di atas...

Kalau kurang jelas, ini saya copas tulisannya ya...

-Terkait kejanggalan transaksi lahan Sumber Waras, isunya yang sedang ramai beredar begini. Ketua BPK mengatakan “Ada transaksi sebesar 755,69 m yang dibayar dengan TUNAI.” Ini yang kemudian jadi rame di media abal abal dan berkembang menjadi isu yang lucu.

Artinya sedari awal, saya jelaskan bahwa isu pembayaran tunai sudah menjadi bola liar di media abal abal, karena mereka menganggap pembayaran tersebut menggunakan uang tunai.

Dan saya mencoba menjelaskan dengan menggunakan logika sederhana...

Masih tidak percaya bahwa isu tersebut sangat banyak di media?

Silahkan lihat buktinya nih...

[caption caption="http://www.hatree.me/2016/04/ketua-bpk-makin-ngaco-sebut-ahok-bayar.html"]

[/caption]

[caption caption="http://www.ceritanews.com/2016/04/resmi-dirut-rs-sumber-waras-bongkar.html"]

[/caption]

[caption caption="http://www.portalpiyungan.com/2016/04/edan-pembelian-lahan-sumber-waras.html"]

[/caption]

[caption caption="Lihat sekelas Tribun juga memuat berita itu.http://pekanbaru.tribunnews.com/2016/04/16/dirut-rs-sumber-waras-mesti-pakai-berapa-kontainer-buat-bawa-duit-rp-755-miliar"]

[/caption]

Dan masih ada ribuan tulisan lagi berita sejenis, belum lagi komen dilapak temen temen yang mengatakan hal yang sama...

Nah, setelah menjelaskan tentang logikanya uang sebesar itu, kemudian saya tuliskan lagi seperti gambar dibawah ini...

[caption caption="http://www.kompasiana.com/mikereys/logika-sederhana-menjawab-kejanggalan-transaksi-tunai-sumber-waras_5711b7fdaf7e61e50659e605"]

[/caption]

Supaya jelasnya, ini saya copas lagi ya....

“Nah, yang seperti ini, seharusnya Petiinggi BPK lebih tahu bahwa AMAT SANGAT TIDAK MUNGKIN jika membayar 755,69 Milyar dengan membawa uang kontan”.

Tapi koq ujug ujug ada artikel yang mengatakan artikel saya sesat pikir... Aneh juga sih...

Aih aih...Mimpi apa saya kemarin ya...

[caption caption="http://www.kompasiana.com/kenhirai/meluruskan-artikel-sesat-mike-reyssent-mari-menjadi-kompasianer-cerdas_5712d7ace022bd4b185c36d7"]

[/caption]

Wadaw...

Sebelum baca, saya pikir dulu, apa yang salah ya sama artikel saya kemarin. Perasaan ga ada yang aneh aneh tuh...

Saya cuma menjelaskan dengan rumus isi aja...

Kemudian saya baca tulisannya dan akhirnya baru saya ngerti...

Oh...Ternyata Ken Hirai tidak membaca dengan benar tulisan saya.Tidak membaca dengan benar lalu mmbuat kesimpulan....

Lalu Ken Hirai -yang selalu menulis dia Kompasianer karatan- malah dengan lugunya membuat tulisan yang sangat lugu itu. Weleh weleh...

(Ingat ini saya ga bilang Ken Hirai BODOH, tapi LUGU)

Duh... Pantes aja...

Ini saya copas ya...

PEMBAYARAN TUNAI seperti yang dimaksud Ketua BPK dalam pembayaran Sumber Waras adalah dengan menggunakan UANG PERSEDIAAN (UP). Istilah ini sudah sangat lazim digunakan dalam sistem akuntasi negara. “Jadi bukan dengan menggotong uang recehan hingga bertruk-truk seperti yang dituliskan oleh Mike Reysseny dalam artikelnya yang sangat menyesatkan tersebut.”

Lha, pan semua sudah saya tuliskan, seharusnya Petinggi BPK lebih tahu bahwa AMAT SANGAT TIDAK MUNGKIN jika membayar 755,69 Milyar dengan membawa uang kontan.

Bahkan jelas jelas saya sudah mem bold tulisan itu.

Mengapa setelah berkembang menjadi isu ngawur Ketua BPK baru meluruskan sekarang, bukan sejak awal?

Saya tidak tahu apa yang ada dipikiran Ken Hirai ketika membaca tulisan saya, apakah terburu buru, marah, jengkel, belum minum air putih dulu atau bagaimana, jadi tidak bisa membaca dengan baik. Dan akhirnya Ken Hirai membuat tulisan lugu seperti itu...

Lugunya lagi, ketika dijelaskan sama Kong Agil bahwa isu itu benar banyak beredar di media sosial, Ken Hirai malah mengelak dan mengalihkan pembicaraan.

[caption caption="Kong Agil sudah mencoba menjelaskan bahwa banyak beredar di media sosial berita itu. Tapi Ken Hirai malah ngelak dan mengalihkan pembicaraan http://www.kompasiana.com/kenhirai/meluruskan-artikel-sesat-mike-reyssent-mari-menjadi-kompasianer-cerdas_5712d7ace022bd4b185c36d7"]

[/caption]

[caption caption="Mbak Olivia bahkan sudah juga menjelaskan bahwa ada artikel yang seperti itu di Kompasiana. http://www.kompasiana.com/kenhirai/meluruskan-artikel-sesat-mike-reyssent-mari-menjadi-kompasianer-cerdas_5712d7ace022bd4b185c36d7"]

[/caption]

Kalau saja saya ga baca respon lugu Ken Hirai terhadap komen Kong Agil yang menjelaskan, atau kalau saja Ken Hirai mau membaca dengan benar komen Kong Agil dan Mbak Olivia, dan atau kalau saja Ken Hirai bisa ngerti apa yang dimaksud komen Kong Agil dan Mbak Olivia, maka saya ga bakal mau komen lagi disana...Karena sudah ada yang menyanggahnya...

Tapi karena keluguan Ken Hirai, maka saya komentar dilapak itu, dengan memberikan link seperti di atas...

Tapi karena keluguan Ken Hirai, maka lagi lagi dia tidak membaca dengan baik...

Jadi keliatan bener Ken Hirai lugu kan? Sudah dikasih tau, sudah dikasih link dan sudah dijelasin masih juga ga mau ngerti, bisa dilihat dari jawabannya kan?

(Mungkin aja Ken Hirai sama dengan akun yang komen kemarin... Sudah jelas jelas saya tulis... “Jadi silahkan saja bongkar semua kebobrokan Ahok tapi harus dengan data yang valid dan jangan menggunakan isu konyol lagi dengan menyebar isu SARA.” Tapi ada aja yang masih menyebar isu SARA...)

Waduh...

Mesti jelasinnya gimana lagi dong...

Ya udah saya coba aja pakai cara ini aja deh.

Mudah mudahan aja udah mau ngerti...

Kalau masih ga mau, ga maksa juga sih...

TAPI INGAT NIH...

SAYA CUMA MAU MEMBAHAS SOAL INI 1 KALI INI AJA , KALAU NANTI KEN HIRAI ATAU SIAPAPUN YANG MASIH PENASARAN, DAN MAU MENANGGAPI LAGI DENGAN TULISAN, SILAHKAN...

TAPI, JANGAN HARAP AKAN SAYA TANGGAPI LAGI YA...

(Rugi waktu tau dan ngabisin energi buat ngurusin yang ga karuan aja...Hahaha...)

Salam baik buat Ken Hirai, semoga bisa lebih jeli bacanya kalau ingin mencounter tulisan orang ya...

Dan Salam Damai buat semua....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun