Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perburuan Harimau Terakhir

21 Februari 2016   17:47 Diperbarui: 21 Februari 2016   18:28 1928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The Tiger: An Old Hunter's Tale, film yang patut untuk ditonton, selain karena filmnya bagus (rating IMDb 7.4) juga supaya kita bisa berkaca diri bahwa keutuhan bumi, kelestarian alam, lingkungan serta semua hewan tergantung pada sang penguasa bumi yaitu kita –manusia.

Senyatanya manusia tidak dapat hidup sendiri, masih harus bergantung pada alam. Menjadi sebuah keanehan jika banyak manusia yang secara sadar atau tidak sadar, terus menghancurkan alam, memusnahkan hewan yang berakibat pada putusnya rantai makanan.

Di berbagai negara sudah banyak dibentuk kelompok pencinta binatang, pencinta lingkungan, tapi tetap saja tak berdaya menghadapi kerakusan manusia.

Baca : "Chloe and Theo"

Memang sudah menjadi sifatnya manusia, mahkluk yang tidak pernah puas dan merasa cukup. Karena keserakahannya maka tidak salah jika ada yang mengatakan bahwa bumi sekalipun tidak akan cukup membuat kenyang perut manusia.

Keserakahan membuat manusia tidak lagi berpikir tentang hari esok, tidak mempunyai kesadaran bahwa apa yang dilakukan sekarang, bisa berakibat sangat fatal bagi generasi nanti.

***Catatan :

*** Benar ini hanya sebuah film yang penuh bumbu super lebay tralala, tapi pemanasan global, banjir dimana mana, kebakaran hutan serta punah beberapa jenis hewan, merupakan suatu bukti yang tak terbantahkan bahwa semua adalah ulah kita –manusia.

*** The Tiger: An Old Hunter's Tale, film yang sebenarnya bergenre Action, Adventure dan History namun sarat dengan drama yang bisa menggugah perasaan. Diantaranya, ketika Si Mata Satu tetap menyimpan dan menangisi jasad kedua anaknya. Lalu ketika Si Mata Satu menyelamatkan jasad Suk Yi dari gerombolan srigala yang sudah menyeretnya.

[caption caption="dokpri"]

[/caption]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun