Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perburuan Harimau Terakhir

21 Februari 2016   17:47 Diperbarui: 21 Februari 2016   18:28 1928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun Chun Man Duk keukeuh, tak bergeming dengan pendiriannya. Ia tetap tidak tergerak berburu harimau lagi walau dengan segala macam bujuk rayu.

***

Suk Yi, anak Chun Man Duk, yang masih remaja sudah ngebet ingin menikah. Namun, karena ayahnya seorang pemburu miskin yang penghasilannya tidak dapat diandalkan, maka sang calon mertua tidak mengijinkan anaknya menikah dengan Suk Yi. Hikz... Hikz... Hikz...

Tidak putus asa, Suk Yi tetap bertekad ingin mempersunting sang pujaan sekaligus untuk membuktikan bahwa ia mampu.

Oleh sebab itu, ia tergiur ketika mendengar kabar bahwa siapapun yang bisa membunuh harimau bermata satu, akan mendapat hadiah yang cukup untuk membeli rumah. Maka tanpa berpikir panjang lagi, tanpa minta ijin lagi kepada ayahnya, Suk Yi mendaftar sebagai pemburu harimau.

Akibatnya bisa diterka. Suk Yi tewas dibantai harimau Si Mata Satu yang luar biasa besarnya, bersama puluhan tentara yang ikut berburu.

Chun Man Duk yang baru pulang mendapati rumahnya kosong, tak tampak Suk Yi dimanapun. Beberapa saat kemudian ia mendengar ada suara yang dikenalnya.

Benar saja, ketika menengok kebelakang, tampak sosok yan telah dikenalnya.. Sebuah pemandangan yang tidak masuk akal. (Lihat gambar dibawah ini).

[caption caption="ioskopkeren.net/nonton-the-tiger-an-old-hunters-tale-subtitle-indonesia/"]

[/caption]

Seekor harimau yang luar biasa besar dan salah satu matanya cacat sedang berada di atas jasad Suk Yi. Rupanya si Mata Satu ingin mengembalikan jasad Suk Yi kepada ayahnya.

Chun Man Duk lalu terbayang kejadian beberapa tahun silam...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun