Kepada para sahabat Kompasianer yang saya kagumi dan saya sayangi semuanya...
Surat ini sudah saya buat sejak ada pengumuman Kompasianival beberapa waktu lalu. Tadinya begitu ada pengumuan Nominasi K’ers of The Years 2015, sudah ingin saya publish, tapi karena mempertimbangkan tidak ingin disebut kampanye, maka baru saya tayangkan sekarang.
Tidak ada kata lain selain, ucapan TERIMA KASIH yang sangat besar yang ingin saya mengucapkan pada para sahabat dan Admin Kompasiana yang saya sayangi dan saya kagumi semuanya, karena telah menempatkan saya dalam nominasi K’er of The Year 2015.
Ucapan ini bukan sekedar basa basi atau sekedar omong kosong belaka, karena apalah saya ini, jika tanpa dukungan dari Admin dan sahabat Kompasianer.
Sangat banyak diantara Admin atau sahabat Kompasianer yang spesial buat saya tapi terlalu banyak dan mungkin bisa membosankan jika disebutkan satu persatu dalam sebuah surat.
Oleh sebab itu, surat ini saya sampaikan untuk semua yang telah membaca tulisan, dan berinteraksi dengan saya di Rumah Sehat kita bersama ini.
Sungguh kaget tak terkira melihat tercantum nama saya, diantara deretan orang orang hebat sebagai Nominasi K’er of The Years 2015. Tak menyangka sama sekali, bahwa saya bisa dijajarkan dengan nama nama beken di Kompasiana ini.
Senang? ya tentu saja senang. Seisi rumah jadi heboh ga keruan. Temen, saudara semua di sms. Supaya liat pengumuman itu. Hah! Mereka juga ga percaya, nama saya bisa ada disana.
Berulang kali saya bolak balik pengumuman Kompasianival. Seakan tak percaya. Apakah ini mimpi? Tapi tidak. Ini nyata dan sungguh nyata terjadi.
Kepada sahabat Kompasianer yang saya kagumi dan saya sayangi semuanya...
Sejak bergabung di Rumah Sehat ini, saya menulis tentang politik. Tulisan pertama saya -yang entah sudah berapa puluh kali saya tunjukan kepada para penulis pemula- bukan karena tulisan itu bagus tapi karena tulisan itu tak layak disebut sebagai tulisan, hanya bisa disebut sebagai komentar saja.
Ini saya copas :
"Sebagai laki laki sejati yg kata2 dan janjinya layak dipercaya maka Anas ingin membuktikan bahwa ia tidak main2 dengan kata2nya.
"1 Rupiah saja Anas korupsi Hambalang, Gantung Anas di Monas". Itu adalah kalimat yang sudah sangat Populer di jagat Indonesia pada saat ini.
Jadi dengan press conferencenya dari kpk yang telah menetapkan bahwa anas sudah ditetapkan menjadi tersangka karena telah ditemukan 2 alat bukti maka sekali lagi anas yang ingin disebut sebagai lagi laki sejati ingin benar2 membuktikan ucapannya tersebut.
Apakah penegak hukum berani?
Kita tonton rame2 yuk
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mikereys/anas-memenuhi-janji_552c44bd6ea834b63e8b4571
Bahkan, sampai sekarang saya belum tau, bagaimana caranya bisa menyampaikan apa yang ada di hati dan pikiran ini, melalui tulisan yang singkat padat, tidak bertele tele, tapi bisa sampai dengan tepat.
Ini yang susah, karena banyak pembaca yang kurang bisa menangkap apa yang ingin saya sampaikan, dan itu bukan berarti pembaca yang salah tapi saya yang memang kurang bisa membuat tulisan.
Kepada sahabat Kompasianer yang saya kagumi dan saya sayangi semuanya...
Terlepas dari begitu banyak perbedaan dan perdebatan yang sering terjadi. Tapi Motto Sharing and Connecting di Rumah Sehat Kompasiana ini perlu terus dijaga dan dirawat sebaik mungkin. Karena dengan itu menjadikan Kompasianaterus hidup dan riuh selama 24 jam.
Dari Sharing and Connecting inilah maka kita bisa belajar banyak, mengenal begitu beragamnya orang dengan cara berpikir yang berbeda dan mengambil hikmah dengan banyaknya perbedaan dan perdebatan. Bagaimanapun perbedaan itulah yang membuat kita hidup, semua adalah saudara kita, saudara sebangsa dan setanah air.
Dengan Sharing and Connecting inilah kita bisa tau ragam budaya dari berbagai negara lain, dengan cara penyampaian para sahabat Kompasianer yang berada didaerah lain atau diluar negeri, yang berbeda dari media lain.
Dulu saya sangat jarang menulis. Hanya aktif pada saat kampanye pilpres saja. Karena saat itu, saya ingin ikut berpatisipasi. Setelah pilpres, tadinya saya sudah ingin berhenti menulis, karena apa yang saya perjuangkan sudah berhasil.
Tapi dengan terjalinnya persahabatan yang sangat baik dan menyenangkan di Kompasiana membuat saya terus bertahan. Merasa ada sesuatu yang hilang kalau ga buka Kompasiana sehari. Jadi walaupun ga login, selama ada akses internet saya tetap buka dan baca tulisan para sahabat.
Banyak hal yang tiap hari kita lihat, baca dan nonton. Dari situlah sering timbul ide untuk menuangkan dalam tulisan. Walaupun begitu, kadang hanya sekedar tulisan corat coret yang akhrinya tidak saya publish.Tetapi tetap saja sekarang menulis sudah menjadi kebutuhan.
Kepada sahabat Kompasianer yang saya kagumi dan saya sayangi semuanya...
Saya tidak mau berpanjang kali lebar lagi. Terlepas dari menang atau tidaknya, tidak ada masalah buat saya. Karena bisa dimasukan sebagai nominasi K’ers of The Years saja, sudah merupakan hadiah yang terbesar dan tak terhingga buat saya.
Sekali lagi saya sekeluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada para sahabat Kompasianer dan Admin Kompasiana.
Harapan saya, Kompasiana bisa tetap jaya sampai ke cucu, cucu dan cucu saya nanti. Bahkan berharap Kompasiana bukan cuma sekali kali saja sebagai rujukan media lain tapi bisa menjadi pegangan atau patokan media online lainnya.
Sampai ketemu di Kompasianival besok yaa...
Salam Damai...
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H