Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bisakah Kita Hidup Berdampingan

11 Oktober 2015   09:34 Diperbarui: 11 Oktober 2015   11:14 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://twitchfilm.com/2015/07/hey-australia-win-tickets-to-see-monster-hunt-in-cinemas.html"][/caption]

Sejak APROFI (Asosiasi Produser Film Indonesia) melapor kepada Menkominfo perihal banyak film Indonesia yang di putar di website nonton gretongan, maka beberapa bulan ini jadi rada susah kalau mau nonton film online. Bukan karena sudah ga ada lagi website nonton film tapi website yang sekarang ada filmnya rada lelet update, kalau dibanding dulu banyak film yang belum diputar di bioskop tapi sudah ada di website.

Sangat jelas, menayangkan film di website itu telah melanggar undang undang hak cipta. Tapi, jika kita balik lagi begitu mudahnya orang membuat website, apakah langkah Kominfo untuk memberangus website nonton film gratis bersubtitles indonesia tersebut sudah efektif dan tepat? Apakah cukup hanya dengan menutup webistenya saja tanpa ada hukuman lainnya?

Mengingat penegakan hukum di negeri ini yang masih kacau balau, yang mana kita terlihat hanya bisa membuat undang undang tapi penegakannya belum maksimal dan lebih bersifat angin anginan saja. Apalagi kalau melihat banyaknya iklan yang ada ditiap website nonton gratis, berarti membuat website nonton gratis memang sangat menguntungkan dan hal itu menggiurkan banyak orang untuk membuatnya. Mati satu tumbuh seribu. Jadi tinggal tunggu waktu aja, website nonton film gratis pasti akan menjamur lagi.

Seperti Ganool yang sudah berganti nama entah berapa kali dan sampai saat ini masih tetap eksis. Begitu juga dengan website judi dan website film porno, walaupun Menkominfo sudah banyak memberedel situs tersebut,tapi sampai saat ini masih banyak bertebaran di internet.

Jika pihak Kementrian Komunikasi dan Informatika beneran serius ingin menghantam situs situs yang ilegal, perlu kerja keras lagi dan harus menambah badan atau personil yang khusus untuk pemantau situs ilegal. Tapi sepertinya hal seperti itupun tetap belum bisa menjamin 100%, website ilegal tidak ada lagi.

Terlepas dari pelanggaran hak cipta, sejujurnya tidak munafik dengan adanya situs nonton gratis, saya merasa sangat terbantu. Karena banyak film yang tidak diputar di bioskop Indonesia tapi tetap bisa saya nikmati contoh film ini Sang Pemersatu Bangsa, selain itu saya bisa nonton film jadul seperti Pinokio (1940), Peter Pan (1953) atau Sleeping Beauty (1959), atau saya bisa nonton kapan aja tanpa mesti tergantung hari atau jam tayang bioskop.

***

Monster Hunt (2015) adalah film Animasi Mandarin bergenre Action, Comedy dan Fantasy yang sudah launching sejak bulan July lalu. Saya tidak tau apakah film ini sudah tayang di bioskop atau belum. Kalaupun nanti tayang di bioskop, berarti film ini bisa dibilang setengah basi.

Dikisahkan, pada suatu ketika, manusia hidup berdampingan bersama dengan banyak makhluk lain, diantaranya Monster. Karena keserakahan, manusia ingin menguasai Bumi sendiri. Lalu manusia menyatakan perang pada Monster. Yang berujung pada kekalahan dipihak Monster. Sejak itu Monster harus tinggal di pengunungan terpencil dan dilarang melintasi perbatasan.

Pada suatu hari. Terjadilah perebutan kekuasaan di kerajaan Monster. Raja Monster yang lama mati dibunuh. Seluruh pengikut Raja yang lama dibantai oleh penguasa baru, sedangkan saat itu Sang Permaisuri Raja lama sedang mengandung.

Tak pelak lagi, demi menghidari kejaran pasukan penguasa baru, Permaisuri nekad melarikan diri memasuki wilayah manusia, hanya disertai beberapa pengikutnya yang masih tersisa, terakhir hanya sepasang suami istri saja. Ada sebuah dongeng yang mengatakan bahwa bayi yang dikandung oleh Permaisuri bisa mengubah hubungan antara Monster dan Manusia.

Di sudut lain, di sebuah desa bernama Yongning, yang dipimpin seorang Kepala Desa- seorang lelaki bujangan- bernama Song Tian Yin yang diperankan oleh si ganteng Jing Boran. Tian Yin semenjak kecil sudah ditinggal ayahnya dan ia juga mempunyai kelainan pada kakinya, yang menyebabkan dia tidak dapat berjalan normal alias pincang. Jadi ia hanya tinggal bersama neneknya yang sudah pikun, padahal ayahnya terkenal sebagai Pemburu Monster paling hebat.

Walaupun begitu ayahnya telah memberi tugas untuk menjaga desa dan memberi warisan sebuah Pedang Pembunuh Monster yang lebih mirip seperti pedang mainan karena terbuat dari kayu.

Hari itu, dengan alasan untuk mencari ayah Tian Yin (yang entah sudah berapa kali dilakukan), sang nenek pergi meninggalkan desa.

Jauh di ujung sana, tinggallah seorang pengusaha kaya, sedang mengumpulkan anggota Biro Perburuan Monster yang sudah lama ditutup oleh Kaisar. Dengan alasan bisa membangkit lagi Biro Perburuan Monster, si Bos meminta para Pemburu Monster yang hadir untuk menangkap bayi monster.

Disaat yang sama, setelah melewati banyak rintangan, dalam keadaan sekarat akhirnya sang Permaisuri berhasil menitipkan jabang bayinya kepada Tian Yin yang mau tidak mau harus mengandung alias hamil bayi monster.

Sebuah kenyataan pahit harus diterima oleh Tian Yin, desa yang dititipkan kepadanya, hanya dalam tempo semalaman habis dibakar oleh para Pemburu Monster, karena ternyata seluruh penduduk desa yang menjadi warga dan teman karibnya selama ini adalah monster yang menyamar sebagai manusia.

Diperankan oleh banyak aktor dan aktris beken, diantaranya Eric Tsang sebagai Monster(Zhu Gao), yang sering tampil kocak dan seksi Sandra Ng sebagai Monster(Pang Ying), Wallace Chung sebagai Bos, , Bai Baihe sebagai Huo Xiao Lan si Pemburu Monster dan Wu Jiang Sebagai Luo Gang si Pemburu Monster.

Walaupun “hanya” meraih rating 6,3 IMDb, tapi film ini sangat layak untuk ditonton bersama keluarga. Hanya judul dan gambarnya saja yang keliatan agak serem tapi isi ceritanya sangat jauh dari serem. (Mungkin ada beberapa yang agak jijik ataupun serem, tapi itupun kalau kita ikut membayangkan, misalkan membayangkan monster yang ditangkap akan dijadikan hidangan makan para pengusaha kaya sebagai obat.)

Selebihnya banyak aksi dan dialog lucu yang bikin kita tertawa ngakak, terutama melihat ulahTian Yin (yang agak gimana gitu..) Xiaolan, suami istri Monster dan juga sang bayi monster yang sangat lucu dan mengemaskan.

Menurut saya, aksi yang paling lucu adalah ketika Tian Yin ngidam dan melahirkan (bayangkan bagaimana jika seorang laki laki mengandung bayi monster lalu ngidam dan melahirkan.Terus keluar bayinya gimana dan lewat mana... Hahahaha....)

 

 

Lepas dari semua kelucuan, ada banyak plot yang membuat kita tersentuh dan bisa bikin kita netes. Misalkan ketika mereka (Tian Yin dan Xiao Lan) terpaksa harus berlaku sebagai suami istri atau orang tua yang merawat dan mendidik Huba -bayi monster yang dilahirkan oleh Tian Yin- supaya menjadi monster vegetarian.

Lalu saat Tian Yin terpaksa harus patuh kepada kemauan Xiao Lan, karena niatnya adalah menjual Huba. Salah besar pendapat Xiao Lan, yang menganggap monster tidak punya perasaan seperti manusia, karena ternyata Huba bisa sedih dan menangis menjerit jerit ketika ditinggalkan dalam kerangkeng seperti anak yang ditinggal oleh orang tuanya...Hikz...hikz... hikz...

 

 

[caption caption="Topeng pengusaha kaya yang menggerakan Biro Pemburu Monter, akhirnya terbuka, ternyata ia adalah monster yang punya ilmu sangat tinggi."]
[/caption]

 

Begitu juga dengan ending flm ini yang bikin netes, tapi tampaknya ending seperti itu memang disengaja supaya kita penasaran dan menantikan kisah lanjutannya.

Lha bagaimana endingnya di film ini? Kalau saya tulis disini ga enak dong, cari aja di internet, masih banyak koq...Hahahaa....

Catatan :

-Ada pesan yang sangat mendalam di film ini yaitu, mengingat kita –manusia- harusnya sadar diri bahwa kita hidup di Bumi ini tidak sendirian. Ada banyak makhluk lain yang bisa hidup berdampingan dengan kita. Karena pada dasarnya, setiap makhluk pasti punya perasaan. Tinggal bagaimana sikap kita terhadap makhluk itu...

-Sudah menjadi sifat dasar manusia yang selalu ingin tahu dan melanggar segala yang dilarang. Tidak perduli seberapa besar hukuman yang akan menimpa akibat perbuatannya, manusia tetap tergoda untuk melakukan pelanggaran. Jangankan membuat website yang sudah jelas menghasilkan uang, bahkan yang tidak ada keuntungan apapun, kadang masih banyak yang melakukan.

Gambar

 

Salam Damai...

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun