Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sosialisasi Syarat dan Ketentuan Kompasiana Baru

1 Oktober 2015   06:41 Diperbarui: 1 Oktober 2015   07:21 1370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kilas Balik Suka Duka Kompasiana Dari Waktu ke Waktu

Penting untuk diketahui sebelum membaca tulisan ini, saya mencantumkan nama atau akun dalam tulisan ini, semata mata hanya untuk contoh saja, bukan untuk mendiskreditkan atau yang sejenisnya. Begitu juga mengenai kritik saya kepada Admin Kompasiana, bukan dimaksudkan untuk mendiskreditkan siapapun tapi untuk kebaikan Kompasiana dan hubungan antara Admin/Pengelola Kompasiana dan Penulis/Kompasianer.

Untuk itu sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar besarnya sudah mencantumkan nama nama tanpa ijin terlebih dahulu.

Para sahabat Kompasianer yang baik budiman dan saya sayangi, sekalian...

Sejak bergabung di Rumah Sehat ini, saya menulis tentang politik. Tulisan pertama saya -yang entah sudah berapa puluh kali saya tunjukan kepada para penulis pemula- bukan karena tulisan itu bagus tapi karena tulisan itu tak layak disebut sebagai tulisan, hanya bisa disebut sebagai komentar saja.

Seiring waktu berjalan, saya terus belajar, belajar dan belajar di Rumah Sehat ini, untuk memperbaiki kualitas tulisan saya. Kalau membandingkan tulisan awal sampe sekarang sudah sangat jauh berbeda dan ada perubahan besar, tapi bukan berarti tulisan saya sekarang sudah baik, karena saya masih terus belajar. Sampai sekarang saya belum tau, bagaimana caranya bisa menyampaikan apa yang ada di hati dan pikiran ini, melalui tulisan yang singkat padat, tidak bertele tele, tapi bisa sampai dengan tepat. Ini yang susah, karena banyak pembaca yang kurang bisa menangkap apa yang ingin saya sampaikan, dan itu bukan berarti pembaca yang salah tapi saya yang memang kurang bisa membuat tulisan.

Banyak penulis yang sudah memuji dan merasa bersyukur bisa bergabung di Kompasiana, banyak juga penulis yang membuat kritik terhadap Admin Kompasiana.

Tapi, adakah penulis yang banyak membuat tulisan memuji dan bersyukur (bisa bergabung di Kompasiana), sebanyak tulisannya mengkritik Admin Kompasiana?

Bisa dilihat dari semua tulisan saya, dan bisa dikatakan saya menilai Kompasiana dari sudut yang berbeda. Saya bukan hanya banyak memuji saja tapi juga banyak mengkritik kinerja Admin Kompasiana. Itu saya lakukan karena saya sudah senang dan betah ada di Kampung Sehat ini. Dan bisa dibilang keperdulian saya melebihi yang lain, semua itu untuk supaya Kompasiana bisa semakin baik, baik dan baik.

Walaupun sering membuat kritik yang bikin merah kuping tapi tulisan saya diiringi dengan ide-ide untuk perbaikan Kompasiana. (silahkan lihat tulisan ini http://www.kompasiana.com/mikereys/ide-supaya-kompasiana-makin-rame_54f33d437455137d2b6c6d27, kemudian lihat dan bandingkan dengan Kompasiana Baru yang sekarang)

*****

Para sahabat Admin Kompasiana dan Kompasianer yang baik budiman dan saya sayangi, sekalian...

Sejak merebaknya kasus foto dua orang sahabat Kompasianer -yang saya sayangi- ke media sosial, membuat Admin Kompasiana menjadi amat sangat terkejut.

Mengapa? Karena penyebaran foto itu tidak disertai ijin dan dianggap melanggar aturan, padahal saat itu di Kompasiana TIDAK ADA T&C, sehingga penghapusan tulisan itu membuat Kompasianer Didiet menggugat Admin melalui tulisannya. (http://www.kompasiana.com/menggelinjang/tulisan-dihapus-karena-melanggar-aturan-aturan-yang-mana_55fe94c4959773040a5724b7)

Yang bener apa sih? T&C (Terms & Conditions) atau ToC http://www.kompasiana.com/toc?

Gugatan Didiet, tampaknya langsung menyadarkan Admin akan kelengahannya, padahal jauh sebelumnya, sudah ada Kompasianer yang membuat tulisan kritik (untuk mengingatkan Admin) tentang T&C ini.

(ada menu T&C, tapi ga bisa diklik dan masalah itu sudah lama ditulis oleh Kompasianer Nahariyha Dewiwiddie  http://www.kompasiana.com/dewiwiddie/peraturan-dan-6-link-bawah-lainnya-di-kompasiana-mana_55d38754b27a61240dd7d32d ---> ini pelajaran penting buat Admin, untuk lebih memperhatikan kritik sekecil apapun kritik itu)

Begitu cepat reaksi Admin sehingga keliatan sangat tergopoh-gopoh ketika membuat T&C, yang menyebabkan banyak kejanggalan dan aturan yang tumpang tindih.

Mari kita simak bersama sama...

Saat membaca T&C baru Kompasiana, baru pada halaman muka saja, saya langsung kaget melihat tulisan seperti ini:

“Pembaca dan Kompasianer wajib membaca Syarat dan Ketentuan Kompasiana secara cermat. Dengan mengakses dan/atau melakukan registrasi di Kompasiana, Kompasianer menyatakan setuju untuk terikat dengan syarat dan ketentuan yang berlaku serta kebijakan mengenai perubahan atau perbaikan syarat dan ketentuan Kompasiana di kemudian hari. Kompasianer dipersilakan untuk tidak mengakses dan menggunakan situs ini jika tidak setuju untuk terikat dengan Syarat dan Ketentuan Kompasiana.”

-Beuuuh, koq kayanya jutek atau galak amat ya? Kalau saya terjemahin dengan bahasa sehari hari, ibaratnya gini : “LO, MAU MASUK SINI, HARUS PATUH SAMA ATURAN GUE, NGERTI !?

Mengapa harus pakai bahasa yang seperti itu, saya ga bilang itu kasar, tapi harusnya ada bahasa yang lebih halus, kan? Misalkan, Kompasianer wajib dan harus mematuhi segala macam aturan yang ada dalam Syarat dan Ketentuan Kompasiana, ketimbang menunjukan kekuasaan yang seperti itu. Karena sependek yang saya tahu, kita disini untuk saling berbagi dan berinteraksi.

Aturan yang seperti itu, kayanya sudah melenceng terlalu jauh jika dibandingkan dengan misi awal Kang Pepih mendirikan Blog Keroyokan Kompasiana ini –yang akhirnya sudah berkembang pesat menjadi Rumah Sehat bagi siapapun, sehingga bisa menampung banyak pengguna siapa aja dan dimana saja.

Ayo, bandingkan dengan forum yang lain yang ada di Indonesia, apakah ada yang seperti Kompasiana?

Tidak ada! Tidak ada satupun Blog atau Forum yang sehebat Kompasiana, yang mana Kompasiana sudah menjadi tempat belajar bagi banyak pemula, seperti saya dan keluarga. Ini bukan pujian kosong atau untuk menjilat Admin tapi murni keluar dari kata hati saya.

Kalau dulu aturan begitu ramah buat para pemula, dan terbukti sudah membawa begitu banyak manfaat bagi banyak orang, mengapa sekarang bisa jutek dan galak seperti itu? Kalau cuma karena satu masalah yang heboh kemarin saja, apakah itu harus menghapus apa yang selama ini menjadi ciri khas Kompasiana, yaitu ramah kepada siapapun?

Lanjut ke menu Ketentuan Konten :

Poin 1

*Sebelum menempatkan dan atau menayangkan Konten, Kompasianer wajib memastikan bahwa Konten tersebut tidak melanggar salah satu ketentuan yang tertulis pada Syarat dan Ketentuan

-Saya ga menentang atau apalah sebutannya, saya cuma bingung aja kalau tiap kali mau nulis harus liat dan baca lagi semua aturan yang seabrek-abrek ini. Lalu bagaimana dengan pemula? Kapan ada pemula yang mau nulis kalau harus menghapal ini dulu?

Poin 2

*Saat Menayangkan Tulisan di Kompasiana, Kompasianer dilarang:

a.Membuat Judul dengan HURUF KAPITAL.

-(ini sudah dibahas kemarin sama mas Aldy M Aripin)

f.Menayangkan-ulang tulisan yang pernah ditayangkan di Kompasiana.

-Kemarin banyak saya melihat tulisan dengan penambahan judul (REPOST). Apakah harus ada penambahan kata REPOST begitu ya? (http://www.kompasiana.com/mariahardayanto)

g.Menayangkan potongan atau cuplikan Konten dengan maksud mengarahkan pengunjung ke sumber asli Konten di luar Kompasiana.

-Bagaimana kalau kita mengutip sedikit berita yang ada di media lain, misalnya Kompas.com deh, apa ga boleh kasih link berita aslinya?

Padahal di point 2 (e) ada tertulis “tanpa dengan jelas dan tegas menyebutkan sumber data dan informasinya secara tepat dan memadai.”

Jadi aturan ini keliatan tumpang tindih dengan aturan sebelumnya.

h.Memuat dan atau menayangkan konten berisi iklan, promosi, atau sejenisnya yang secara langsung atau tidak langsung atau dalam bentuk tautan (link) berisi ajakan untuk membeli produk barang atau jasa yang dimaksud dalam tulisan.

-Saya kasih contoh ini (http://www.kompasiana.com/pedagangbakso)

Poin 3

-Semua yang aturan ada di poin 3, kembali terbentur dengan point 2 (e)

Poin 5

*Kompasianer dilarang mengirim komentar berupa atau dimaksudkan sebagai Pesan Berantai (spamming), dengan atau tanpa disertai tautan tertentu.

-Bagaimana dengan titip link tulisan sendiri? Apa ga boleh juga?

Atau bagaimana dengan akun ini http://www.kompasiana.com/pedagangbakso

Poin 6

*Konten yang telah ditayangkan di Kompasiana, Kompasianer tidak dibenarkan untuk:

a.Mengubah substansi dan atau isi Konten.

-Ini artinya apa ya? Koq saya ga ngerti. Apa ga boleh edit tulisan sendiri? Atau copas tulisan, atau gimana?

Coba tolong dijelasin dong...Biar yang oon kaya saya bisa ngerti dan ga salah...

b.Mengubah waktu tayang Konten.

-Memang Kompasianer bisa ya mengubah jam tayang? Kembali lagi, kalau REPOST gimana?

c.Melakukan manipulasi dengan cara apapun terhadap fitur atribut yang terdapat pada Konten, termasuk jumlah Pembaca, jumlah Peringkat (rating) dan jumlah Komentar.

-Kalau bisa melakukan manipulasi jumlah Pembaca dan Jumlah Peringkat (rating), berarti ada celah dalam sistem/mesin Kompasiana, kan? Bukankah seharusnya itu diperbaiki, koq yang disalahin adalah Pengguna...

-Kalau memanipulasi jumlah Komentar, ini jelas aneh dan bikin bingung. Bagaimana kalau ada yang komen di lapak sendiri berulang ulang? Gimana kalau ada orang yang terus terusan komen di satu lapak berulang ulang? Apa itu termasuk memanipulasi jumlah Komentar?

Poin 9

* Kompasianer dilarang menyerang, menghina, dan atau menjatuhkan karakter atau pribadi Kompasianer lain dengan cara dan tujuan apapun.

-Saya ga mau bahas ini tapi bisa dilihat berapa banyak yang sudah membuat tulisan seperti ini. Menunggu reaksi Admin...

Poin 10

*Kompasianer dilarang memperdebatkan dan/atau mempertentangkan ajaran agama tertentu, meliputi keyakinan dan ritual keagamaan.

-Saya sangat setuju, tapi bagaimana dengan Admin? Apakah Admin siap membredel tulisan tentang debat agama? Karena sejak beberapa waktu lalu, Kolom Agama sudah dihapus, padahal sampai saat ini, bisa dilihat (saya ga mau tunjuk orang) banyak tulisan yang akhirnya bisa berujung pada debat agama tapi Admin tidak pernah menghapus tulisan atau memberi peringatan kepada akun tersebut.

(Sekedar ide, bagaimana jika dibuat Kolom Khusus untuk memuat daftar akun yang sudah diberi peringatan oleh Admin berikut kesalahannya, gunanya untuk memberi peringatan bagi yang lain supaya tidak melakukan hal yang sama)

Poin 11

*Kompasianer dilarang menempatkan Konten apapun dengan cara apapun yang dapat merusak, melumpuhkan, membebani atau mengganggu server atau jaringan Kompasiana/KOMPAS.com

-Apakah ini bukan tugas Admin, untuk menjaga servernya?Hmmm...

Poin 12

c.Memuat dan/atau berisi informasi/berita palsu atau yang diragukan kebenarannya secara sengaja dengan maksud untuk menipu, membohongi atau memperdaya pembaca Kompasiana.

*Ini artinya membuat berita HOAX gitu ya? Terus bagaiamana kita atau Admin tahu itu HOAX apa bukan?

Saya kasih contoh satu yang baru aja ya...

Bagaimana dengan tulisan Erri Subakti yang sudah diakui sendiri itu HOAX? (malah di Hlt, lho)

(http://www.kompasiana.com/www.treecon.wordpress.com/pemulung-ini-jadi-blogger-keren_56077174f67a616d05afa2a8)

(http://www.kompasiana.com/www.treecon.wordpress.com/artikel-hoax-di-highligt_56079d1ade22bd0f0756df4d)

Apa tindakan Admin? (ditunggu...)

e.Melanggar norma kesusilaan, mengandung unsur cabul dan pornografi.

-Hmmm....

(kalau boleh saya ketawa masalah ini, karena terlalu bias/samarnya aturan ini. Semua bisa ilihat dan bisa nilai sendiri dah, apa yang sering di protes para Kompasianer tentang artikel yang ada di Kolom TREN DI GOOGLE itu. Eh, udah 3 hari ini ilang ya?)

f.Berisi kata-kata sumpah serapah, gambar, atau bentuk grafis lainnya yang berisi dan/atau menimbulkan rasa ngeri, kasar, kotor, dan jijik.

-Hmmmm.... Bagaimana kalau komentar yang bercanda?

i.Mengandung virus atau kode komputer lainnya, file atau program yang dapat mengganggu, merusak atau membatasi fungsi dari perangkat lunak (software) atau perangkat keras (hardware) komputer atau peralatan komunikasi, atau memperbolehkan penggunaan komputer atau jaringan komputer yang tidak sah.

-Kayanya yang ini bikin bingung, karena saya pikir aturan itu buat tim IT. Tapi ya udahlah...

PASAL SANGGAHAN & PELAPORAN KONTEN

Poin 9

Kompasianer juga bisa melaporkan Kompasianer lain yang dianggap mengganggu kenyamanan dan atau melanggar Ketentuan Layanan dengan menggunakan fitur 'Laporkan Kompasianer' yang tersedia di setiap Halaman Profil (kompasiana.com/namapengguna).

-Untuk hal ini, bahkan saya sudah sampai membuat 4 tulisan tanpa ada respon sama sekali. Apakah saya salah?

***

Para sahabat Admin dan Kompasianer yang baik budiman dan saya sayangi, sekalian...

Layaknya peraturan baru, sebaiknya admin melakukan sosialisasi T&C ini, entah berupa email atau berupa himbauan supaya Kompasianer lebih mengerti tentang semua aturan yang sekarang. (bisa juga ditempatkan di Beranda)

O iya, setelah merebaknya photo heboh itu, banyak orang yang mengkaitkan dengan acara tahunan Kompasiana, Kompasianival 2015, yaitu pemilihan Kompasianer Favorit atau yang seperti itu, untuk character assassination pada akun tersebut.

Sekedar ide dari saya, mumpung sekarang belum ada nominasi di acara Kompasianival 2015, bagaimana jika mulai saat ini setiap acara KOMPASIANIVAL TIDAK ADA LAGI NOMINASI atau penobatan Kompasianer apapun supaya tidak terjadi kehebohan yang bisa merusak pertemanan di Kompasiana ini lagi.

Cukup sudah perdebatan tentang Kompasianer inilah, itulah, yang ga ada gunanya dan cuma ngabisin energi, ga keruan aja.

(tentu masih ingat dong, tentang perdebatan dan kontroversi Kompasianival 2014 lalu?)

http://www.kompasiana.com/mikereys/horeee-hanya-dengan-2-tulisan-sudah-bisa-masuk-nominasi-best_54f416df745513942b6c8730

Bisa dilihat, berapa banyak Kompasiner yang dulu terpilih menjadi Kompasianer ini atau itu, apakah sampai sekarang masih aktif menulis di Kompasiana? Ada memang, tapi seberapa banyak? Seberapa aktif? Bandingkan dengan sebelum mereka terpilih dulu. Cuma pak Tjip yang masih terus aktif menulis kan?

Jadi, menurut saya cukup sampai Pak Tjipta Effendi aja, tokoh ayah yang sangat bijak, yang akan menjadi Kompasianer of th Year sepanjang masa dan tak tergantikan

Akhir kata, sekali lagi saya mohon maaf jika sudah mencantumkan nama akun pada tulisan ini tanpa seijin dahulu, sekali lagi saya katakan, ini semata-mata buat contoh saja bukan untuk mendiskreditkan siapapun. Dan tulisan ini saya buat untuk kebaikan kita bersama...

Salam Damai...

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun