Pebrianov, yang mengaku ngaku sebagai sahabat lama
Tapi sejatinya hanya seorang anak bengal, bandal dan keras kepala
Janda beranak 7 itu sudah bisa diterka
Modalnya tampang cantik dan bahenol, bikin lelaki susah sengsara
Â
Pesan ibu Yerekim sedari dulu jelaslah sudah
Jangan sampai kau semakin lengah
Dengan bujuk rayunya yang bikin jengah
Masih juga kau tak percaya, nuranimu sudah hilang musnah
Â
Pebrianov si anak bengal, bandal dan keras kepala
Jangan lagi kau terlena dengan rayuan janda
Yang kerjanya cuma morotin harta aja
Menyesal kemudian tidaklah berguna
Â
Pebrianov si anak bengal, bandal dan berkepala baja
Jangan kau malu dengan ngumpet di kolong meja
Anggap semua itu hanya pelajaran saja
Yang tak boleh terjadi kedua kalinya
Â
Ibu Yerekim sesungguhnya sangat ramah
Yang senang menyapa dan bercanda
Tapi ga mau ada bisik bisik tetangga
Nanti bikin merah muka atawa murka
Â
Sikap Troll sudah keterlaluan
Ibarat dosa yang tak termaafkan
Membuat emosi tak tertahankan
Mohon ampunan para sahabat dan teman
Â
Sesungguhnya Troll hanya makhluk peliharaan
Hanya bisa mengeluarkan caci maki dan hinaan
Maka tak boleh bebas berkeliaran
Membuat malu sang majikan
Â
Ibu Yerekim baru belajar Jujur dan Berani
Yang sesuai dengan hati nurani
Para sahabat mewanti wanti
Kuatir terjadi sesuatu nanti
Â
Ibu Yerekim bukan orang yang bisa berlaga
Di depan para sahabat Kamposaina
Memajang wajah senyum dan tawa
Memendam rasa pedih dan duka
Â
Ibu Yerekim bukannya pemarah, bukannya ga suka
Troll bukanlah makhluk biasa
Tapi tergolong makhluk purba dan langka
Yang kerjanya, suka mencaci dan menghina...
Â
Ibu Yerekim memang bukan siapa siapa
Tidak juga berlimpah harta benda
Ibu Yerekim hanyalah rakyat biasa penghuni Kampung Kamposaina
Yang tidak ingin dihina dan terhina
Â
Troll sudah jelas cuma pengganggu
Kata hinaannya tak tahu malu
Tak ada teman yang bisa membantu
Semua tertawa atau membisu...
Hikz hikz hikz...
Â
Hinaan Troll kadang melewati garis batas
Tidak perduli merusak kredibilitas
Berharap sang Penguasa bertindak tegas
Dengan mengubur Troll dengan leher tertebas
Â
Selamat Ulang Tahun Kami Ucapkan...
Hapi B’Dey Tu Yu
Panjang Umurnya Panjang Umurnya...
Tiup Lilinnya Tiup Lilinnya...
Potong Kepalaaaa...
Trollll...
Sekarang Juga....
Â
Hi Hip Hip Huuurraaaaaaaaaaa.... Huuurraaaaaaaaaaa....
Hip Hip Hip Huuurraaaaaaaaaaaaaaaaa........... Huuurraaaaaaaaaaa....
Selamat Ulang Tahun buat bang Adhieyasa...
Panjang Umur, Sehat Selalu Yaa......
Â
***Ada titipan sedikit pesan buat para mbah tetua yang terhormat dan para Zombie yang sekarang banyak bergentayangan di Kampung Kamposaiana...
Sebagai mbah tetua yang terhormat, yang sudah lama tidak berkecimpung lagi di Kampung Kamposaina, sudah selayaknya pada saat suasana kampung kita yang tercinta ini, dalam keadaan sedikit ada goncangan untuk turun tangan menengahi.
Berbeda dengan misi para Zombie yang sekarang banyak bergentayangan di Kampung Kamposaina, sedari dulu memang selalu senang liat orang susah dan susah ngeliat orang senang.
Silahkan jika ingin membela siapapun, karena itu hak masing masing tapi jangan sampai pembelaan itu keliatan lebay sehingga bisa merusak, memecah belah dan memperkeruh suasana Kampung Kamposaina yang tadinya aman, damai, tenang dan tentram...
Â
Salam Damai....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H