Alangkah terkejutnya setelah tau itu ternyata sesosok mahluk hidup! Awalnya mereka tidak tahu mahluk apa yang ada dihadapannya, karena sama sekali tidak pernah melihat mahluk sebesar dan seburuk itu. Setelah diteliti dengan lebih seksama, mereka sadar mahluk itu masih bernapas. Sungguh suatu keanehan melihat mahluk itu masih bisa hidup.
Selidik punya selidik, akhirnya mereka tahu bahwa yang ada dihadapannya adalah Troll !!! Rupanya raksasa bodoh itu sangatlah kuat, walaupun sudah jatuh dari ketinggian yang sukar diukur tapi masih tetap bernapas.
Troll yang dalam keadaan compang camping serta tubuh babak bundas, kemudian diberi makan supaya bisa sehat kembali. Apa yang terjadi kemudian?
Setelah sembuh dari semua lukanya, sehat wal afiat, dan fisiknya bugar kembali, Troll kaget melihat warga Kampung Kamposaina yang hidup rukun, damai dan sejahtera. Lalu tanpa basa basi lagi Troll mencela seorang warga yang ada di dekatnya. Keruan aja, Kampung Kamposaina semakin geger ketika melihat Troll itu terus memaki dan mencela semua orang. Semua yang dilihat pasti dicela dan dimaki maki dengan bahasa kotor. (yang menurut budaya manusia sangat tidak pantas).
Jadi bukannya mengucapkan terima kasih sudah diterima dan dirawat secara baik, di Kampung Kamposaina, Troll itu justru mencela dan memaki maki seluruh warga kampung. (Astaga, mungkin itu cara Troll berterima kasih kali ya? Mana tau, saya kan manusia biasa...Wakakaa....)
Karena memang dasarnya warga Kampung Kamposaina adalah orang baik dan bijak, mereka tetap berusaha supaya Troll menjadi baik dan mengikuti aturan yang ada di Kampung Kamposaina. Namun, biarpun sudah ada beberapa orang warga Kampung Kamposaina yang coba coba mengajari caranya bertata krama di Kampung Kamposaina, malah disemprot dan dimaki maki sama Troll itu.
Tidak putus asa, berbagai cara dilakukan oleh warga untuk mendidik Troll supaya bisa menyesuaikan diri dengan warga Kampung Kamposaina.
Dimulai dengan pendekatan secara baik baik, dinasehati, bahkan saking jengkelnya sampai ada sesepuh kampung yang menyarankan agar Troll berobat atau menyuruhnya kerja bersihin WC, tapi Troll masih terus dengan kebiasaannya di Kampung Kaempe yaitu memaki maki dan mencela semua orang. (mungkin karena kebiasaan atau juga mungkin juga karena saking bebalnya ya? Jadi ga ngerti dikasih tau baik baik...Hahahahaa...)
Lalu, bagaimana akhir dari petualangan Troll yang Super Duper Bodoh ini di Kampung Kamposaina?
Apakah hanya ada satu Troll saja yang jatuh di Kampung Kamposaina?
Bagaimana cara warga Kampung Kampoasina mendidik Troll supaya bisa baik?