Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Koruptor, Pilkada dan Kita...

29 Juli 2015   23:08 Diperbarui: 11 Agustus 2015   22:46 2426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari tulisan itu, saya ingin mengingatkan sekali lagi kepada seluruh masyarakat bahwa faktor korupsi di negeri ini bisa terjadi karena kita juga. Kita tidak mau perduli dengan politik, kita tidak mau melihat latar belakang pemimpin yang kita akan pilih, yang penting ada yang kasih uang, sembako atau bantuan yang ga seberapa lainnya, lantas kita bisa mengatakan orang baik dan layak untuk dipilih.

Padahal uang yang diberikan kepada kita –masyarakat- tidak diberikan secara cuma cuma tapi karena mereka punya niat tertentu atau ada udang dibalik batu. Dikemudian hari, si pemberi pasti akan mengambil balik jika sudah terpilih atau harus pulang modal berikut dengan bunga berbunga (seperti web uangteman itu) dengan cara mencuri. Uang yang diambil balik itu adalah sepenuhnya hak kita -rakyat- yang harusnya untuk mensejahterakan kita semua.

(Lihatlah betapa besar kekuasannya Ratu Atut hanya divonis 4 tahun penjara)

Sebenarnya sudah banyak masyarakat kita yang tahu dan mengerti bahwa politik uang atau pemberian uang pada masa kampanye sangat tidak baik. Tapi kemengertian masyarakat kita hanya sebatas pada tidak baik itu saja, jadi belum sepenuhnya tahu akibat dari berbahayanya politik uang untuk bangsa ini. Karena (Maaf) banyak masyarakat yang kurang bisa melihat benang merahnya antara politik uang, korupsi dan kesejahteraan, sehingga, kemelaratan dan kemiskinan -yang masih begitu banyak ada di negeri ini- melulu dipikir karena faktor diri sendiri atau menyalahkan kebijakan pemerintah saja.

Jika saja kesadaran masyarakat kita sudah terbuka –dengan tidak memilih orang (calon pemimpin) yang memberikan sesuatu pada masa kampanye- maka sedikit kemungkinan orang orang curang, licik atau yang berkarakter maling yang bisa memimpin negeri ini. Dan jika daerah sudah mempunyai pemimpin yang baik, maka secara otomatis akan berakibat dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat itu sendiri.

Masih banyak rakyat yang kurang mengerti bahwa uang yang dicuri para pejabat itu adalah haknya yang bisa mensejahterakan hidupnya berikut seluruh keluarganya. (Bisa dilihat disini)

Ini makanya kenapa saya bilang, yang dikorupsi itu bukan uang negara tapi uang rakyat, supaya rakyat bisa ikut merasakan betapa rugi diri sendiri jika memilih pemimpin yang memberikan apa saja pada masa kampanye.

Mumpung sebentar lagi pilkada, kesadaran ini yang harus kita bangkitkan sejak sekarang supaya negeri ini sedikit terbebas dari koruptor.

Jika pada masa kampanye pilkada nanti, anda mengambil uang yang diberikan oleh bakal calon pemimpin maka jangan terheran heran lagi jika nantinya mereka akan mengambil uang anda berikut bunganya.

***

Kita semua bisa mencegah, jangan sampai hal yang seperti ini terjadi di negeri kita tercinta ini...(http://www.kompasiana.com/mikereys/saatnya-koruptor-berpesta_54f34d1f745513942b6c7030)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun