Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Perbudakan

3 Juli 2015   13:25 Diperbarui: 3 Juli 2015   13:25 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akan ada banyak keuntungan kalau pemerintah mau membangun perusahaan besar di daerah peloksok.

Saya ga perlu sebut secara detailnya, saya sebut yang mudahnya aja, akan ada pemerataan penduduk dan pembangunan di seluruh Indonesia.

Tap tahun, kita tidak perlu ribut lagi ketika banyak penduduk desa yang hijrah ke ibukota. Ibukota tidak lagi penuh sesak dan kumuh sehingga menjadi bahan cemoohan di luar negeri. Begitu juga dengan orang daerah, tidak ada lagi rasa iri atau cemburu dengan pembangunan di Ibukota.

Pekerja senang karena bisa bekerja dan menghasilkan uang yang cukup. Pemerintah tenang karena tenaga kerja bisa tersalurkan dan angka penggangguran berkurang. Pekerja atau warga negara kita, tidak perlu lagi susah payah mencari makan ke luar negeri.

Saya yakin, jika sudah ada sebuah perusahaan besar dimanapun, tanpa perlu diminta, secara otomatis pengusaha properti, pengusaha makanan dan pengusaha pengusaha lain akan segera berdatangan untuk membangun di daerah tersebut.

Pada akhirnya....

Kota akan segera terbentuk. Roda ekonomi secara otomatis berputar. Rakyat di daerah tersebut secara langsung dan tidak langsung mendapat berkah.

Semakin sedikit orang yang menjerit kelaparan...Semakin sedikit orang yang akan nekad datang ke Jakarta...Semakin sedikit orang yang akan demo di depan Istana setiap 1 Mei...Semakin sedikit orang yang akan bekerja diluar negeri...dan seterusnya dan seterusnya...

Rakyat, pengusaha, pemerintah semuanya bisa tersenyum bahagia...

Dan yang terpenting adalah...

Perdagangan manusia dan Perbudakan di Indonesia secara otomatis semakin menipis...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun