Dari situ, akan didapat angka yang bisa memberi keuntungan bagi semua pihak, yaitu pekerja, pengusaha dan pemerintah. Pekerja pasti senang, pengusaha juga, karena mendapat keringanan dan pemerintah bisa sedikit bernafas lega. Sebuah win win solution.
Sekali lagi, perlu langkah berani karena akan menghadapi protes keras dari para pengusaha outsourching (bisa disebut sebagai kepala kuli yang hanya duduk uncang kaki dapet duit)
Tapi langkah itu hanya untuk sementara saja, bukan sebuah langkah untuk jangka panjang. Sedangkan untuk jangka menengah dan jangka panjang, masih banyak yang harus dibenahi. Terutama sektor pendidikan, supaya bangsa ini punya kemampuan di atas rata rata (ini bisa dibahas kemudian).
Negara kita punya lahan yang masih sangat luas dan bisa dibilang terbengkalai. Mengapa rakyat kita masih banyak yang ngangur dan hidup sengsara serba kekurangan? Mengapa tidak dibangun pabrik? Mengapa tidak dibuat sawah atau perkebunan yang bisa menghasilkan buah yang baik dan banyak?
Yang paling penting adalah, pemerintah harus menentukan dulu, negara ini akan menuju kearah mana? Ke negara agraris atau ke negara industri. Satu satu dulu, jangan langsung ingin dua duanya.
Jika pemerintah ingin bangsa ini balik lagi menjadi menjadi agraris. Maka secara otomatis harus memperkuat sektor pertanian dan perkebunan. Ini yang agak ribet, karena pola pikir anak anak usia pekerja, tidak lagi atau sedikit yang berminat untuk menjadi petani. (Walaupun susah tetap ada jalan jika pemerintah ingin menjadikan negara ini menjadi negara agraris. Nanti bisa dibahas di episode selanjutnya)
Pada saat ini pemerintah sedang getol membangun infrastukur supaya lebih mudah, cepat dan efissien. Jadi untuk melengkapi, sekarang perlu adanya pembangunan pabrik untuk industri yang bisa menampung banyak tenaga kerja.
Bangun pabrik di daerah peloksok, tidak perlu takut untuk menebang hutan (tapi ingat, tetap harus diiringi dengan kewajiban untuk menanam pohon). Toh, selama ini yang menikmati rimbunnya hutan hanya segelintir pengusaha illegal logging aja kan? Sekali lagi butuh keberanian dari pemerintah!!!
Untuk pembangunan itu, memang dibutuhkan dana inventasi yang sangat besar. Jika pemerintah tidak mampu membangun sendiri, ajak swasta -yang diutamakan bangsa sendiri- untuk bekerjasama. Tapi, menurut saya, lebih penting jika kita atau pemerintah yang harus berusaha membangun sendiri bukan swasta atau asing.
Saya bukan anti asing tapi kita harus lebih mengutamakan bangsa sendiri. terlebih lagi setelah pemerintah menghajar pengusaha outsouching dan pengusaha illegal logging. Jadi mereka tidak disia siakan tapi mereka dirangkul kembali dan diajak kerjasama.
Jika pemerintah mau semua bisa terlaksana (swasta aja bisa koq, masa pemerintah kalah sama swasta). Dengan sistem managemen terbuka dan bersih, pasti banyak pengusaha yang mau ikut berperan dalam mega proyek ini.