Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Perbudakan

3 Juli 2015   13:25 Diperbarui: 3 Juli 2015   13:25 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbudakan masih banyak dilakukan di banyak tempat atau sektor di banyak negara. Terutama di sektor Pertambangan, Industri bahkan Pertanian secara tidak langsung juga termasuk salah satunya.

 

 

Ledakan penduduk menyebabkan jumlah tenaga kerja membludak. Pengangguran terjadi dimana mana, di seluruh dunia. Banyak sektor pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga kerja, tapi pengusaha tidak mau membayar upah dengan pantas.

Sebuah hubungan saling membutuhkan yang sangat ruwet. Jelas, yang kalah pada akhirnya adalah yang miskin. Pekerja harus terus bekerja dengan tidak mendapat hak upah, makan, tinggal dan hak yang sebagai mana mestinya.

Sudah jelas bahwa perbudakan masih saja terjadi dimana mana, bahkan di depan mata kepala kita sendiri! Secara sadar atau tidak sadar kita, masih sering melihat bahkan melakukan sesama manusia seperti layaknya budak. Perbudakan jaman dulu telah berganti kulit menjadi perbudakan modern.

Jika saya berbicara tentang perbudakan secara keseluruhan, tidak akan habis waktu beberapa bulan. Maka dari itu, saya tidak perlu ambil contoh yang aneh aneh, cukup kita lihat di perusahaan yang ada disekitar kita aja deh.

Saat ini, untuk bisa mendapat pekerja, perusahaan lebih banyak mencari tenaga kerja lewat jasa perusahaan outsourching.

(Kenapa saya mengambil contoh perusahaan outsourching dan tenaga kerja kita? Karena perusahaan ini adalah perusahaan yang dilegalkan di Indonesia tapi para pekerja, sampai saat ini belum juga bisa hidup layak. Saya melihat para pekerja di Indonesia semata mata hanya berjuang untuk mempertahankan hidup saja. Mereka tidak mempunyai rumah tinggal yang layak. Tidak mempunyai jaminan kesehatan dari perusahaan yang cukup untuk keluarga dan tidak memiliki dana pensiun untuk masa tuanya. Mereka seperti budak yang tidak punya masa depan cerah buat diri sendiri dan anak anaknya)

Jika di pasar budak, para pemilik menawarkan budaknya untuk diperjualbelikan, pembeli budak bisa memliki budak sebagai sebagai harta benda atau aset yang kemudian bisa diperjual belikan lagi. Beda dengan perusahaan outsourching, yang menyewakan para pekerja di perusahaan. Jika ada perilaku pekerja yang tidak sesuai, perusahaan bisa menukar pekerjanya dengan yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun