Perang adalah suatu cara yang dipakai manusia untuk menyelesaikan konflik. Perang bisa dilakukan dengan berbagai cara, entah dengan cara kekerasan fisik atau dengan dalam bentuk serangan/teror mental atau secara melakukan tekanan psikologis atau hanya sekedar beradu argumen/urat syaraf saja.
Hanya demi memperebutkan sesuatu atau mempertahankan suatu pendapat, manusia tidak segan-segan melakukan perang. Segelintir orang, mempengaruhi anggota kelompoknya, kawan dan kerabatnya untuk mau membela pendapatnya atau berada diposisi untuk menghadapi kelompok lain yang punya pendapat berbeda. Mereka rela mengorbankan apapun untuk sekedar bisa memenangkan pertarungan itu. Bahkan nyawa yang semata wayang sekalipun, rela mereka korbankan.
Biasanya manusia selalu berhitung ketika ingin melakukan sesuatau, apa untung dan ruginya. Tapi jika emosi/rasa marah sudah tidak terkendali, semua tidak dipikir lagi dengan baik. Itulah kelemahan vital manusia. Tidak akan dipikir lagi, keuntungan apa yang akan didapat jika nyawa cuma satu satunya, sudah pergi meninggalkan jasadnya?
Apakah hanya demi masa depan anak cucunya? Masa depan manusia? Atau masa depan bumi/alam dan semua mahluk hidup?
Bisa dihitung dengan jari, perang yang dilakukan atas nama itu.
Saya ambil contoh perang saudara di Amerika Serikat yang terjadi 154 tahun lalu (1861-1865). Perang yang disebabkan karena satu kelompok tetap ingin mempunyai budak dan satu kelompok lagi tidak ingin ada perbudakan.
Dibalut kisah roman dan sedikit cerita religi, Uncle Tom’s Cabin menggambarkan tentang kehidupan sehari-hari para budak kulit hitam yang mendapat perlakuan kejam dari majikan kulit putih. Buku yang terbitkan pada tahun 1852, telah membuka mata seluruh orang di Amerika dan di Eropa, tentang kenyataan yang terjadi sesungguhnya pada budak budak kulit hitam di Amerika.
Stowe dengan tulisannya juga dianggap sebagai pemicu terjadinya perang saudara di Amerika. "So this is the little lady who started this great war." Begitu cetus Abraham Lincoln ketika bertemu dengan Stowe pada awal masa perang sipil dimulai.”
Perang yang sangat besar karena melibatkan bukan hanya tentara saja tapi sudah melibatkan seluruh rakyat atau orang sipil (karenanya lalu disebut sebagai perang sipil). Mirip dengan perang kemerdekaan, tapi perang ini lebih dahyat dan mengorbankan jutaan warga Amerika Serikat, dari anak anak sampai orang tua.
Perekrutan tentara semaunya, tidak perduli lagi usia, tua muda, bahkan anak-anak belasan tahun, yang penting bisa menenteng senjata, diajak untuk berperang! Anak-anak yang harusnya masih asyik bermain terpaksa harus saling bantai.