Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Membongkar Kasus Pembunuhan Engeline

20 Juni 2015   11:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:43 5090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus yang menggegerkan ini sudah terjadi beberapa minggu lalu. Sejak ramai pemberitaan tentang kasus pembunuhan anak ini, biarpun saya selalu mengikuti kasusnya, belum pernah sekalipun saya membuat tulisan tentang kasus ini. Karena selama ini saya belum pernah melihat ada keseimbangan dalam pemberitaannya.

Saya memilih untuk berhati hati membuat tulisan soal kasus pembunuhan, karena itu menyangkut nyawa manusia. Terlebih lagi ada dugaan yang mengarah bahwa pelakunya justru ibu angkatnya sendiri. Opini masyarakat tampaknya sudah terbentuk, bahwa ada peran serta dari ibu angkatnya, Margriet dalam pembunuhan Engeline.

Apalagi media kebanyakan memuat berita atau keterangan dari satu sisi saja. Entah dari pihak kepolisian, entah dari Ipung sebagai kuasa hukum Hamidah, entah dari Haposan Sihombing, kuasa hukum Agus, baru terakhir dari Hotma Sitompul sebagai kuasa hukum Margriet.

Malam tadi, Kompasiana TV bisa menghadirkan hampir seluruh pihak yang terkait dalam kasus pembunuhan ini, hanya minus kehadiran dari pihak kepolisian tapi ditambah kehadiran 2 orang Kompasianer yang saya kenal, yaitu mbak Ariyani Na dan mbak Seneng Utami. Salut dan terima kasih buat Kompasiana TV.

Setelah melihat keterangan dari hampir semua pihak dan ditambah pendapat Kompasianer (yang menurut saya kurang diberi waktu bicara, sehingga kurang bisa mengeluarkan pendapatnya), baru saya bisa tahu, kenapa Hotma Sitompul mau menjadi pembela Margriet (yang seakan akan sudah berada dipihak yang bersalah). Hotma juga punya keyakinan yang sangat besar bahwa Margreit tidak bersalah.

Kita sudah tahu bahwa keterangan tersangka Agus dari sejak awal selalu berubah ubah. Adalah Haposan sebagai kuasa hukumnya yang seharusnya bisa mengendalikan Agus, supaya tidak tiap hari mengubah keterangannya. Jika keterangannya selalu berubah, siapa yang mau percaya sama orang seperti itu? Sekali berubah aja, mungkin orang sudah mulai ragu, tapi kalau berulang kali, akan sangat fatal. Itu yang tidak diantisipasi oleh kuasa hukumnya Haposan Sihombing.

Publik yang sedari awal sudah marah ketika tahu bahwa Agus mengaku telah memperkosa Engeline, menjadi semakin tidak simpati bahkan akan semakin jengkel dan meragukan keterangan Agus yang berbelit belit dan berubah ubah.

Keterangan yang berubah ubah itu yang menjadi titik celah kelemahan dari keterangan Agus, yang bisa dipakai oleh Hotma Sitompul untuk terus memojokan dan mengantar Agus ke sel lebih lama lagi.

Begitu juga keterangan Ipung yang masih kabur atau samar samar. Ipung tidak punya data tapi lebih banyak hanya berdasarkan opini semata, bukan pengakuan Margriet sepenuhnya. Ipung yang sekarang sudah seperti selebritis, semalam di Kompasiana TV terlihat tidak memiliki pengakuan Margreit sebagai pembunuh anak angkatnya Engeline.

Jadi, saya lihat keterangan dari kuasa hukum Agus atau Ipung panggilan Siti Saparuah dan Misyal Achmad kuasa hukum, Hamidah dan Rosidik (orang tua kandung Engeline seorang anak perempuan kelas II SD, yang meninggal karena dibunuh) begitu lemah.

Di Kompasiana TV, saya melihat bahwa Ipung hanya merasa pernah menjadi tempat curhat dari Margriet saja. Tidak lebih dari itu. Keterangan Ipung benar benar sangat lemah, pengakuan dari saksi pembantu lainnya yang didapat Ipung juga sangat mudah dipatahkan oleh Hotma Sitompul. (Belum lagi oleh hakim dipengadilan nanti)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun